Konten dari Pengguna

Peran Mahasiswa dalam Pengurangan Emisi Karbon

Fathul Nur Rosidah
Mahasiswi Program Studi Pendidikan Biologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
17 Desember 2024 18:27 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fathul Nur Rosidah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pernahkah kalian tersadar bahwa emisi karbon yang menjadi salah satu penyebab utama perubahan iklim, sebenarnya berasal dari aktivitas sederhana yang kita lakukan sehari-hari? Misalnya, dalam sekali jajan atau belanja saja kita dapat membeli beraneka ragam jajanan mulai dari makanan ringan sampai minuman yang setiap porsinya diwadahi oleh gelas plastik atau steroform di tambah lagi penjual makanan atau minuman tersebut juga akan memberikan sendok, sedotan dan plastik sebagai pembungkus dalam sekali pembelian. Plastik-plastik ini hanya dapat digunakan sekali pakai dan betul-betul tidak ramah lingkungan. Belum lagi aktivitas kita dirumah seperti menyalakan TV, AC, lampu, penggunaan alat elektronik seperti handphone dan laptop hingga perjalanan ke kampus dengan kendaraan bermotor, semua itu menyumbang jejak karbon yang jika dikumpulkan akan berdampak besar pada lingkungan. Isu lingkungan yang semakin hari semakin meningkat dan belum dapat terselesaikan ini menjadi perhatian dunia, khususnya di kalangan generasi muda. Dan kita sebagai mahasiswa sering dihadapkan pada dua pilihan: menjadi bagian dari solusi atau hanya menjadi penonton di tengah krisis lingkungan yang semakin parah.
Sumber: PNGTree
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: PNGTree
Adanya fenomena-fenomena tersebut menjadikan kita berfikir lebih jauh lagi, bagaimana upaya kita untuk tetap menjaga keseimbangan antara kebutuhan kita sehari-hari tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka. Seperti ungkapan berikut “Bumi ini bukanlah warisan dari nenek moyang kita, tapi titipan untuk anak cucu kita”. Jika perilaku dan gaya hidup kita tidak terkontrol dan tidak dapat dikendalikan, maka emisi karbon yang timbul dapat mempercepat perubahan iklim, menyebabkan peningkatan suhu global, mencairnya es di kutub, dan cuaca ekstrim. Kita memang tidak bisa sepenuhnya terlepas dari emisi karbon, namun setidaknya kita dapat mengurangi emisi karbon ini dengan melakukan beberapa upaya yang dapat mendukung keberlanjutan lingkungan. Lalu peran apa saja yang dapat kita lakukan?
ADVERTISEMENT
1. Penyebaran informasi dan inspirasi aksi
Mungkin tak sedikit dari kita yang masih belum peduli dan sadar akan pentingnya keberlanjutan. Kita sebagai mahasiswa dapat memberikan edukasi untuk meningkatkan kesadaran dengan beberapa upaya seperti mengadakan seminar, diskusi, atau kampanye lingkungan. Kita dapat melakukan kampanye dengan menyebarkan informasi baik secara langsung maupun secara tidak langsung melalui media sosial seperti membuat konten edukasi yang menarik dan menyenangkan agar dapat diterima oleh khalayak umum.
2. Program yang mendukung keberlanjutan
Kita bisa menginisiasi beberapa program seperti kampus bebas plastik, penanaman pohon, penggunaan energi terbarukan, dll. Kampus dapat menerapkan program bebas plastik dengan menghimbau mahasiswa dan sivitas akademika untuk selalu membawa tumbler atau botol minum dan tas belanja, sehingga dapat meminimalisir penggunaan plastik. Beberapa kampus juga dapat mengaplikasikan penggunaan kendaran dengan energi terbarukan seperti motor listrik, sepeda listrik, dan bus listrik untuk mobilisasi mahasiswa dan sivitas akademika di lingkungan kampus, sehingga mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang terbatas dan tidak ramah lingkungan.
ADVERTISEMENT
3. Inovasi teknologi
Mahasiswa dengan latar belakang ilmu pengetahuan dan teknologi dapat menciptakan solusi inovatif, seperti aplikasi pelacak jejak karbon, sistem pengelolaan sampah cerdas, atau penggunaan energi terbarukan di lingkungan kampus. Mahasiswa dapat juga memulai gerakan zero waste dimana sampah organik dapat dikelola menjadi kompos untuk taman kampus.
Lingkungan yang berkelanjutan tidak hanya menjadi tanggung jawab segelintir pihak, tetapi merupakan kewajiban bersama termasuk mahasiswa, demi terciptanya masa depan yang lebih baik. Dengan menyadari dampak dari aktivitas sehari-hari, kita dapat mulai melakukan perubahan kecil yang berdampak besar. Langkah sederhana seperti mengurangi emisi karbon melalui kebiasaan ramah lingkungan adalah awal dari perubahan besar. Tidak ada langkah yang terlalu kecil jika dilakukan bersama-sama. Dengan kesadaran, aksi nyata, dan kolaborasi, mahasiswa dapat menjadi ujung tombak keberlanjutan lingkungan.
ADVERTISEMENT