Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Pergeseran Media Hiburan: Televisi Tak Lagi Menjadi Hiburan Utama bagi Mahasiswa
2 Mei 2025 13:30 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Fauziah Rohayatien Husna tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Televisi mulai kehilangan tempat di hati kalangan mahasiswa. Berdasarkan survei yang telah dilakukan, terungkap bahwa mayoritas mahasiswa tidak lagi menjadikan televisi sebagai sarana utama hiburan. Sebagian besar dari mereka mulai beralih ke media digital yang dianggap jauh lebih praktis, fleksibel, dan menarik, sesuai dengan perkembangan zaman.
ADVERTISEMENT
Survei yang dilakukan secara daring telah melibatkan 30 responden mahasiswa dari berbagai jurusan serta latar belakang. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan mencakup pada frekuensi dalam menonton televisi, jenis program acara yang disukai, alasan mengapa mulai beralih ke media digital, serta media alternatif yang dijadikan pilihan hiburan bagi mahasiswa saat ini.
Dari data yang telah dikumpulkan, lebih dari 90% responden menyatakan bahwa mereka menonton televisi hanya 1–2 kali bahkan tidak pernah sama sekali dalam seminggu belakangan ini. Sedangkan hanya dua responden (7.6%) yang mengaku bahwa mereka masih sering menonton televisi secara rutin. Bila dibandingkan dengan kebiasaan masa kecil mereka, mayoritas responden menyatakan bahwa frekuensi minat mereka terhadap televisi bukanlah bertambah namun semakin menurun. Fakta ini menjadi salah satu pertanda adanya pergeseran yang cukup signifikan dalam pola konsumsi media televisi di generasi muda, khususnya pada kalangan mahasiswa.
ADVERTISEMENT
Ketika responden diberi pertanyaan mengenai jenis program televisi apa yang biasanya mereka sukai, mayoritas dari mereka menyebutkan Reality Show dan Berita sebagai acara yang paling sering ditonton. Namun, ketertarikan pada program-program acara tersebut tidaklah cukup kuat untuk meningkatkan minat para mahasiswa untuk kembali menonton televisi. Salah satu alasan utamanya adalah jadwal tayang yang tidak fleksibel, sehingga sulit bagi mahasiswa untuk menyesuaikan kegiatan perkuliahan dengan jam tayang televisi.
Selain itu, mayoritas responden sebanyak 21 mahasiswa (70%) menyatakan alasan utama mereka berhenti menonton televisi karena lebih tertarik dengan aplikasi TikTok yang tengah populer saat ini. Bagi mereka, TikTok terkesan lebih personal sehingga mampu memberikan bermacam-macam informasi sesuai dengan preferensi pengguna. Selain itu, sebanyak 18 mahasiswa (64.3%) juga memilih layanan streaming sebagai hiburan mereka. Layanan streaming seperti Netflix, Disney+, HBO, Prime Video, dan lainnya begitu menyita banyak perhatian dengan tidak menyediakan iklan dan tidak memiliki jadwal tayang sebagai keunggulan. Dalam artian lain, mahasiswa dengan leluasa dapat menonton acara hingga film apapun sesuai dengan jadwal mereka masing-masing.
ADVERTISEMENT
Salah satu responden secara anonim juga turut memberikan komentar mengenai fenomena turunnya minat menonton televisi pada kalangan mahasiswa. Beliau menulis, “Mungkin tayangan-tayangan nya bisa ditingkatkan menjadi yang lebih berkualitas. Karena saya melihat di zaman sekarang, banyak program televisi yang isinya hanya berputar pada gosip yang kurang relevan dan terkesan terlalu mencari sensasi.”
Pernyataan tersebut juga didukung oleh responden lainnya secara anonim seperti berikut, “Program televisi memang perlu ditingkatkan. Sekarang ini banyak sekali acara yang tidak terlalu menarik bagi berbagai kalangan. Saya ingat dahulu di salah satu channel televisi, terdapat program acara yang mengundang orang-orang berbakat dari seluruh penjuru negeri sekaligus memberikan edukasi tambahan kepada para penonton.
Namun, sekarang ini yang tersisa hanyalah acara yang membahas seputar gosip viral, padahal belum tentu hal tersebut akan mengedukasi para penonton dirumah.” Dari kedua pernyataan ini, telah cukup digambarkan secara jelas bahwa televisi telah dianggap sebagai media hiburan yang tidak lagi sesuai bahkan tidak mengedukasi untuk kembali ditonton menurut kalangan mahasiswa.
ADVERTISEMENT
Selain itu, mendukung kedua pernyataan anonim di atas, 29 mahasiswa (96.7%) dari total responden menyatakan bahwa mereka merasa kebutuhan hiburan menjadi lebih terpenuhi melalui media digital. Berbagai platform media digital semacam Youtube, TikTok, Instagram, hingga layanan streaming berbayar menjadi pilihan utama dalam mencari hiburan bagi mereka di era ini. Seorang responden menambahkan secara anonim, “Acara televisi saat ini tidaklah seru seperti dulu. Lebih baik keluar uang untuk berlangganan layanan streaming seperti Netflix maupun Disney+. Bahkan juga lebih baik menonton TikTok.”
Secara kesimpulan, para mahasiswa kini dengan perlahan mulai beralih ke media digital sebagai sarana hiburan mereka. Televisi tidak lagi menjadi media yang mereka konsumsi setiap harinya dikarenakan beberapa acara yang mereka anggap kurang menarik, kurang mengedukasi, dan terlalu banyak iklan.
ADVERTISEMENT
Hasil penelitian dari survei ini menjadi gambaran yang sangat jelas bagi kita semua bahwa pada era digital saat ini, televisi semakin tersisih serta peran hiburan mulai beralih ke media digital yang lebih adaptif akan perkembangan zaman. Di tengah-tengah kesibukan para mahasiswa dengan urusan perkuliahan, mayoritas dari mereka menginginkan hiburan yang lebih efisien, praktis, dan sesuai dengan preferensi masing-masing.