Konten dari Pengguna

Bangun Tidur Badan Terasa Lelah? Kok Bisa?

febriyanti nur'aini
Mahasiswa Psikologi Universitas Brawijaya
1 Desember 2024 13:20 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari febriyanti nur'aini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sumber: koleksi pribadi (gambar yang saya ambil pada Tahun 2022)
zoom-in-whitePerbesar
sumber: koleksi pribadi (gambar yang saya ambil pada Tahun 2022)
ADVERTISEMENT
Bangun tidur seharusnya membuat badan kita terasa lebih segar. Namun, bagi sebagian orang justru merasa lelah, tidak berenergi, dan malas, walaupun mereka sudah tidur berjam-jam. Fenomena ini bisa mengganggu produktivitas kita, karena rata-rata manusia tidur untuk mengembalikan energi mereka supaya bisa beraktivitas lagi. Sebenarnya apa yang membuat kita merasa lelah setelah bangun tidur? bisa jadi kamu mengalami sleep inertia.
ADVERTISEMENT
Apa itu Sleep Inertia?
Kondisi lelah saat bangun tidur sering kali dikaitkan dengan sleep inertia. Sleep inertia adalah kondisi transisi yang dialami seseorang saat bangun tidur, dimana mereka merasa bingung, grogi, lelah, maupun disorientasi. Hal ini bisa terjadi ketika seseorang terbangun dari tidur tetapi belum sepenuhnya terjaga. Kondisi tersebut membuat kita merasa pusing, rasa ingin tidur lagi ,serta memiliki kewaspadaan yang rendah.
Durasi dan Penyebab Sleep Inertia
Sleep inertia biasanya berlangsung dalam hitungan menit dengan rentang waktu 5-30 menit setelah bangun tidur. Namun, kondisi ini dapat bertahan hingga beberapa jam pada individu yang mengalami kurang tidur. Hingga saat ini, penyebab sleep inertia belum diketahui, namun terdapat beberapa faktor yang bisa memicu sleep inertia antara lain:
ADVERTISEMENT
Tidur terbagi menjadi beberapa tahapan, yaitu non-REM, deep sleep, dan REM (rapid eye movement). Seberapa parah kita mengalami sleep inertia bergantung pada tahapan tidur yang dialami. Jika kita berada di tahap REM kemungkinan besar durasi sleep inertia akan lama, karena pada tahap ini kondisi otak belum siap sepenuhnya.
Tidur yang tidak berkualitas juga menjadi faktor penyebab kita mengalami sleep inertia. Misalnya, tidur terganggu dengan suara dengkuran atau kebisingan sehingga kita terbangun beberapa kali. Hal ini bisa memicu sleep inertia, karena tubuh kita membutuhkan waktu lebih lama untuk kembali ke posisi terjaga.
Meskipun kita merasa tidur cukup lama, jika durasinya tidak memenuhi kebutuhan tubuh (7-9 jam untuk orang dewasa), hal ini bisa membuat kita merasa kelelahan saat terbangun dan lebih beresiko terkena sleep inertia.
ADVERTISEMENT
Suara bising, suhu kamar yang kurang nyaman, pencahayaan yang berlebihan, kondisi kamar yang berantakan dapat memicu sleep inertia karena tubuh merasa kurang nyaman dan membuat badan kita terasa lelah saat bangun.
Terlalu banyak mengkonsumsi kafein atau kondisi stress yang tinggi sangat berpengaruh pada kemampuan tidur seseorang. Saat kita merasa stress hal tersebut bisa memicu hormon kortisol yang bisa mengganggu siklus tidur kita.
Dampak Kondisi Lelah Saat Bangun Tidur
Jika kita terlalu sering bangun dalam keadaan lelah, hal tersebut akan berdampak dan menyebabkan kondisi:
Cara Mengatasi Sleep Inertia
ADVERTISEMENT
Meskipun sleep inertia bukanlah hal yang berbahaya, namun ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi efek dari sleep inertia antara lain:
Kesimpulan
Merasa lelah setelah bangun tidur adalah hal yang wajar dan sering dialami banyak orang. Dengan memahami penyebabnya dan menerapkan beberapa langkah sederhana, efek sleep inertia dapat diminimalkan sehingga tubuh terasa lebih segar dan bertenaga. Ingatlah bahwa kualitas tidur sangat penting bagi kesehatan mental dan fisik kita. Dengan langkah-langkah kecil namun efektif ini, semoga kamu dapat mengatasi rasa lelah setelah bangun tidur sekaligus meningkatkan kualitas hidup. Selamat mencoba dan semangat!
ADVERTISEMENT
Referensi
Arifin, Z. (2020, April). Hubungan Kualitas Tidur dengan Konsentrasi Belajar pada Mahasiswa Keperawatan UMP. https://ojs.fdk.ac.id/index.php/humancare/article/view/797/pdf
Peters, B. (2023, July 1). Sleep Inertia: Symptoms, Causes, and More. Verywell Health. Retrieved November 28, 2024, from https://www.verywellhealth.com/how-does-sleep-inertia-make-it-hard-to-wake-up-3014826
UMSurabaya. (2023, September 26). Sering Capek Setelah Bagun Tidur, Dosen UM Surabaya Sarankan Hal Ini. https://www.um-surabaya.ac.id/article/sering-capek-setelah-bagun-tidur-dosen-um-surabaya-sarankan-hal-ini
Wulandari, S., & Pranata, R. . (2024). Deskripsi Kualitas Tidur dan Pengaruhnya terhadap Konsentrasi Belajar Mahasiswa. Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi, 10(1), 101-108. https://doi.org/10.59672/jpkr.v10i1.3414