Ketakutan yang Sering Kali Memaksa Kita Menyerah, Bahkan Sebelum Mencoba

Felicia
Mahasiswa Manajemen 2022 Universitas Pembangunan Jaya (UPJ)
Konten dari Pengguna
1 September 2023 13:15 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Felicia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi shocked stressed young woman reading document. Sumber: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi shocked stressed young woman reading document. Sumber: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ini tentang ketakutan yang sering kali datang tanpa memberi aba-aba. Biasanya ketakutan datang dalam dua hal. Pertama, karena kita sedang beradu dalam pikiran tentang kemungkinan-kemungkinan yang belum tentu akan terjadi pada diri kita. Kedua, ketika ketakutan datang dengan sendirinya tanpa sebab dan akibat.
ADVERTISEMENT
Beberapa hari ini saya sendiri sedang mengalami ketakutan yang kadang datang tanpa aba-aba. Dan, kadang datang karena pikiran saya sendiri. Pikiran kadang menjadi masalah utama pada diri kita, dan benar saja bahwa pikiran ada yang baik dan ada juga yang buruk.
Ketakutan tersebut sering kali datang menakuti diri kita ketika apa yang belum kita alami sudah kita bayangkan ke dalam pikiran yang kemudian membuat kita ketakutan dan menimbang-nimbang bahwa masalah bak tsunami besar akan datang menimpa.
Ketakutan mudah membuat langkah kita mundur ke garis mulai. Apa yang sudah kita mulai, apa yang sudah kita putuskan, perlahan-lahan ketakutan akan membuat kita mundur langkah demi langkah. Biasanya kita akan memikirkan kemungkinan terburuknya. Dan, kalau pikiran buruk tersebut berhasil mendominasi diri kita, maka kita akan terhasut lari ke belakang.
ADVERTISEMENT
Pernahkah kamu mengalami ketakutan yang akhirnya membuat kalian menyerah? Padahal kan kita sendiri belum menjalaninya. Sering sekali ketakutan yang seperti itu membuat kita dari bangkit menjadi jatuh, lalu ketika kita tanpa sadar sudah memutuskan untuk jatuh, maka penyesalan datang kemudian.
Satu kata kunci untuk mengalahkan ketakutan yang telah merampas keberanian kita dalam menjalani pekerjaan atau kehidupan sosial dengan orang lain ialah, tetap pada prinsip yakin bahwa kemungkinan yang kita pikirkan belum tentu terwujud. Bahwasanya masa depan tidaklah mudah ditebak. Dan, apa yang akan terjadi pada kita terkadang selalu mengarah pada apa yang tidak kita pikirkan sebelumnya.
Ilustrasi business challange confident business woman over looking city. Sumber: Shutterstock
Jangan sampai ketakutan membuat kita semakin tidak percaya diri dalam mengambil keputusan dan kita jadi kurang percaya pada diri kita sendiri. Sebab, itu dapat memperburuk cara kita untuk berbaur di lingkungan sosial sekitar kita.
ADVERTISEMENT
Pun ada banyak hal pula yang membuat kita jadi lebih waspada dalam bertindak. Sebab, di luar sana ada banyak terjang yang masih ingin menguji diri kita.
Jadi, mari kita sama-sama menegakan prinsip bahwa ketakutan datang hanya karena kita kurang percaya diri akan apa yang akan kita lakukan nanti. Bahwasanya kita hanya perlu mampu dan percaya pada diri kita sendiri, dan kita hanya perlu yakin bahwa kita mampu menghadapi apa yang sudah kita mulai sebelumnya.
Jangan buat ketakutan menguasai diri kita. Alangkah lebih baiknya kita bisa menguatkan diri sendiri sebelum menguatkan orang lain. Hati dan logika manusia gemar tak sejalan, tinggal bagaimana cara kita bisa meyakinkan diri kita sendiri.
Maka dengan ini semoga artikel yang saya tulis ini mampu mengajak teman-teman sekalian untuk berani melawan rasa takut. Jangan sampai di akhir kita menyesal karena sudah mundur dan lebih menuruti ketakutan atas kemungkinan yang kita pikirkan, kan belum tentu akan terjadi seperti apa yang kita bayangkan.
ADVERTISEMENT
Jadi, mari kita bentuk karakter untuk lebih percaya diri, berani, dan selalu berpikiran positif.