Ekofeminisme dan Relevansinya di Dunia Kontemporer

Riska Rahayu Roisiah
Peneliti Surabaya Academia Forum Universitas Muhammadiyah Surabaya
Konten dari Pengguna
10 Agustus 2023 9:29 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Riska Rahayu Roisiah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi gambar (shutterstock) gender equality
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi gambar (shutterstock) gender equality
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mengenal ekofeminisme tentu harus mengetahui ideologi feminisme terlebih dahulu. Karena pada dasarnya ekofeminisme adalah penggabungan analisis feminis dengan kepedulian ekologis yang muncul pada tahun 1970-an.
ADVERTISEMENT
Namanya diciptakan oleh feminis Prancis Françoise d'Eaubonne pada tahun 1974. Ekofeminism juga meliputi keterkaitan hak-hak perempuan, eksploitasi alam, dan kebutuhan akan keadilan sosial dan lingkungan.
Ekofeminis berpendapat bahwa penindasan terhadap perempuan dan degradasi lingkungan saling terkait erat, dan bahwa menangani yang satu mengharuskan menangani yang lain. Artikel ini mengeksplorasi prinsip dan gagasan utama di balik ekofeminisme dan menyoroti relevansinya di dunia kontemporer.

Memahami Ekofeminisme

ilustrasi gambar (shutterstock) perempuan dan alam.
Pada intinya, ekofeminisme menantang pandangan dunia patriarkal dominan yang melanggengkan ketidaksetaraan gender dan perusakan lingkungan.
Ini menyoroti kesamaan dan kesejajaran antara penindasan perempuan dan eksploitasi alam, dengan alasan bahwa keduanya berakar pada sistem kekuasaan, dominasi, dan objektifikasi.
Ekofeminisme bertujuan untuk membongkar sistem ini dan membangun hubungan yang lebih holistik dan berkelanjutan antara manusia dan alam.
ADVERTISEMENT
Ekofeminisme menggunakan prinsip dasar feminis tentang kesetaraan antar gender, penilaian kembali struktur non-patriarkal atau nonlinier, dan pandangan dunia yang menghormati proses organik, koneksi holistik, dan manfaat intuisi dan kolaborasi.
Untuk pengertian ini ekofeminisme menambahkan komitmen terhadap lingkungan dan kesadaran akan asosiasi yang dibuat antara perempuan dan alam.
Secara khusus, filosofi ini menekankan bagaimana alam dan perempuan diperlakukan oleh masyarakat patriarkal (atau berpusat pada laki-laki).
Ekofeminis meneliti efek kategori gender untuk menunjukkan cara-cara di mana norma-norma sosial memaksakan dominasi yang tidak adil atas perempuan dan alam.
Filosofi tersebut juga berpendapat bahwa norma-norma itu mengarah pada pandangan dunia yang tidak lengkap, dan para praktisinya menganjurkan pandangan dunia alternatif yang menghargai bumi sebagai sesuatu yang suci, mengakui ketergantungan manusia pada alam, dan merangkul semua kehidupan sebagai hal yang berharga.
ADVERTISEMENT

Prinsip Ekofeminis

Adanya kepemimpinan yang mendukung kesetaraan gender. Foto: Shutterstock

1. Dualisme dan keterkaitan

Ekofeminis mengkritik pemikiran dualistik yang memisahkan manusia dari alam dan laki-laki dari perempuan. Mereka menekankan keterkaitan dan ketergantungan semua makhluk hidup, mengakui nilai intrinsik dari bentuk kehidupan non-manusia.

2. Menghargai kepedulian dan empati

Ekofeminisme menantang nilai-nilai dominan maskulin dari kontrol dan dominasi, menekankan pentingnya kepedulian, empati, dan pengasuhan. Ini menyoroti kualitas feminin tradisional yang mempromosikan hubungan yang berkelanjutan dan harmonis dengan komunitas manusia dan non-manusia.

3. Interseksionalitas

Ekofeminisme mengakui bahwa sistem penindasan bersinggungan, dan bahwa perempuan dari komunitas yang terpinggirkan seringkali menghadapi ketidakadilan lingkungan yang paling parah. Ini mengakui pentingnya mengatasi ketidaksetaraan sosial, seperti ras, kelas, dan seksualitas, di samping masalah gender dan lingkungan.

4. Kritik terhadap kapitalisme

Ekofeminis mengkritik sistem ekonomi kapitalis, yang menurut mereka mengutamakan keuntungan daripada manusia dan planet ini. Mereka mengadvokasi model ekonomi alternatif yang menghargai keberlanjutan, kesejahteraan masyarakat, dan distribusi sumber daya yang adil.
ADVERTISEMENT

Ekofeminisme dalam Praktek-Nya

Ilustrasi kesenjangan gender di dunia pekerjaan. Foto: fizkes/shutterstock
Ekofeminisme bukan sekadar kerangka teoritis sebab hal itu juga menginformasikan tindakan praktis. Ekofeminis terlibat dalam aktivisme, pengorganisasian komunitas, dan advokasi kebijakan untuk menantang praktik yang merusak lingkungan dan mempromosikan alternatif yang berkelanjutan.
Mereka bekerja untuk menciptakan proses pengambilan keputusan yang inklusif dan demokratis yang memperhitungkan beragam perspektif dan memprioritaskan suara komunitas yang terpinggirkan.

Ekofeminisme Hari Ini

Dalam menghadapi krisis lingkungan yang meningkat, prinsip-prinsip ekofeminisme telah mendapatkan relevansi baru. Perubahan iklim, penggundulan hutan, polusi, dan tantangan ekologis lainnya secara tidak proporsional memengaruhi komunitas yang terpinggirkan, termasuk perempuan.
Ekofeminisme menawarkan lensa yang kuat untuk memahami dan mengatasi masalah yang saling terkait ini, mempromosikan keadilan sosial, kesetaraan gender, dan keberlanjutan ekologis.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ekofeminisme mendorong pergeseran kesadaran, mendorong individu untuk mengevaluasi kembali hubungan mereka dengan alam dan mengadopsi praktik yang lebih berkelanjutan.
Ini menginspirasi individu untuk merangkul pendekatan kepedulian dan pengasuhan terhadap lingkungan, menyadari bahwa kesejahteraan manusia dan alam saling terkait secara fundamental.
Bagaimana perempuan dapat berperan dalam pelestarian lingkungan dapat dibuktikan dari munculnya pemimpin-pemimpin perempuan seperti Greta Thunberg (Climate Strike), Alexandria Ocasio-Cortez (Green New Deal), Alessandra Munduruku (tokoh masyarakat adat di Amazon), Vandana Shiva (tokoh agro-ekologi di India), Sukinah (Kendeng Lestari), dan sebagainya, menunjukkan kepekaan perempuan serta daya perempuan dalam pergerakan demi penyelamatan lingkungan.
Prinsip hidup yang seimbang dengan alam semestinya mengedepankan kesadaran untuk mengurangi, memakai kembali, dan mendaur ulang (reduce, reuse, recycle). Cara hidup yang memiliki orientasi terhadap lingkungan hidup berarti hidup yang bersahaja, yang mempertimbangkan secara etis dari konsumsi makanan maupun barang-barang yang peka terhadap lingkungan hidup.
ADVERTISEMENT
Ekofeminisme menghadirkan perspektif menarik yang menyoroti hubungan tak terpisahkan antara penindasan gender dan degradasi lingkungan. Dengan menantang sistem patriarki dan mengadvokasi keadilan dan keberlanjutan, ekofeminisme menawarkan jalan menuju dunia yang lebih adil dan sadar lingkungan.
Saat kita menavigasi tantangan kompleks abad ke-21, prinsip-prinsip ekofeminisme berfungsi sebagai panduan berharga untuk menciptakan hubungan yang lebih harmonis antara manusia, alam, dan satu sama lain.