Berbagi Ilmu dan Sayuran

Feradis
Perencana pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan Provinsi Riau
Konten dari Pengguna
20 September 2021 16:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
46
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Feradis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sayur Bayam. Foto: Lilik Puspitarini.
zoom-in-whitePerbesar
Sayur Bayam. Foto: Lilik Puspitarini.
ADVERTISEMENT
Lilik Puspitarini, SP., atau yang lebih akrab dipanggil Lilik, adalah seorang Penyuluh Pertanian (PPL) di Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Kediri. Lilik sejak kecil sudah menyukai tanaman, oleh sebab itu memilih bekerja di instansi yang mengurusi tanaman sesuai dengan hobinya.
ADVERTISEMENT
“Berkebun merupakan hobi yang menyenangkan bagi saya. Dengan berkebun saya mendapatkan manfaat yang banyak, menyegarkan pikiran ketika seharian penat bekerja, menambah imun, mendapatkan tanaman sehat yang bisa dikonsumsi keluarga, dan yang tidak kalah penting adalah sebagai wadah edukasi bagi anak-anak untuk mengenalkan dunia pertanian sejak dini,” jawabnya ketika ditanya apa alasannya menyukai kegiatan berkebun.
“Selain itu, dengan berkebun bisa memberikan contoh atau demplot bagi masyarakat sekitar atau kelompok binaan saya, sehingga mereka cepat dan mudah menyerap informasi dan teknologi yang saya kenalkan untuk memanfaatkan lingkungan sekitar rumah untuk bercocok tanam sayuran sehat bagi kebutuhan pangan keluarga,” lanjutnya menjelaskan.

Kelompok binaan

Sampai saat ini Lilik telah membina sebanyak 10 kelompok tani dimana dua di antaranya adalah kelompok yang pada umumnya beranggotakan ibu-ibu atau Kelompok Wanita Tani (KWT).
ADVERTISEMENT
Materi pembinaan yang diberikan khususnya untuk kelompok wanita tani di antaranya adalah optimalisasi pekarangan untuk budidaya sayuran, budidaya sayuran sehat di tengah pandemi, bercocok tanam sayuran dalam pot (tasalampot), cara penyemaian bibit, aklimatisasi tanam yang sesuai, perawatan sayuran organik dan lain sebagainya.
Lilik sedang memberikan pembinaan tentang cara panen yang baik. Foto: Lilik Puspitarini.
Terdapat beberapa dukungan bantuan program dari pemerintah yang diberikan kepada kelompok tani atau KWT di antaranya bantuan benih, alat mesin pertanian (alsintan), tray pembibitan, serta bantuan program P2L (Pekarangan Pangan Lestari).
Kelompok Tani/KWT yang dibina Lilik Puspitarini. Foto: Lilik Puspitarini.

Berbagi dengan tetangga

Tamatan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang ini, selain memberikan pembinaan atau penyuluhan kepada kelompok tani, juga memanfaatkan pekarangan rumahnya untuk bercocok tanam. Tanaman yang dipelihara antara lain jenis sawi sawian antara lain funjen, sanfeng, packcoy, kemudian kangkung, jenis-jenis selada, bayam, cabe, tomat dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Setiap panen, Lilik tidak pernah melupakan tetangganya untuk sekedar berbagi sayuran. Terkadang, mereka dipersilahkan untuk memetik sendiri apa yang mereka butuhkan.
Mungkin hanya sekedar sayuran, tapi paling tidak bisa membantu memenuhi kebutuhan sayuran untuk memenuhi kebutuhan gizi bagi mereka, apalagi dimasa pandemi ini, dimana menjaga imunitas sangat diperlukan agar tetap hidup sehat dan bertahan di tengah pandemi.
***
Baca juga artikel lainnya di https://kumparan.com/feradis-nurdin