Konten dari Pengguna

Covid-19 dan Dampak yang Diakibatkannya

Feradis
Perencana pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan Provinsi Riau
24 Desember 2020 6:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Feradis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Virus Corona. Foto : freepik.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Virus Corona. Foto : freepik.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Corona atau Covid-19 sudah tidak asing lagi di telinga rakyat Indonesia bahkan masyarakat dunia. Setiap hari kita pasti mendengar corona atau Covid-19. Apalagi di awal virus ini merebak di Kota Wuhan Republik Rakyat Cina, Covid-19 seolah-olah menjadi malaikat pencabut nyawa yang mengerikan yang merenggut hidup orang banyak. Setiap hari kita mendapatkan informasi orang meninggal terinfeksi virus corona dari media, baik cetak, online maupun televisi. Virus ini menyerang dengan sangat menakutkan, kita lihat di layar televisi orang yang sedang berjalan maupun sedang berdiri di suatu tempat langsung robuh tak bernyawa. Begitu menakutkan virus ini.
ADVERTISEMENT

Apa itu Covid-19?

Menurut WHO Covid-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh virus corona baru yang disebut SARS-CoV-2. WHO pertama kali mengetahui virus baru ini pada 31 Desember 2019, menyusul laporan sekelompok kasus 'virus pneumonia' di Wuhan, Republik Rakyat Cina.
Lebih lanjut WHO menjelaskan, gejala Covid-19 yang paling umum adalah demam, batuk kering, kelelahan. Gejala lain yang kurang umum dan dapat mempengaruhi beberapa pasien termasuk: kehilangan rasa atau bau, hidung tersumbat, conjungtivitis (juga dikenal sebagai mata merah), sakit tenggorokan, sakit kepala, nyeri otot atau sendi, berbagai jenis ruam kulit, mual atau muntah, diare, menggigil atau pusing.
Sedangkan gejala penyakit Covid-19 yang parah meliputi: sesak napas, kehilangan selera makan, nyeri atau tekanan yang terus-menerus di dada dan suhu tubuh tinggi (di atas 38°C).
ADVERTISEMENT
Gejala lain yang kurang umum terhadap prilaku adalah: sifat lekas marah, kebingungan, kesadaran berkurang (terkadang berhubungan dengan kejang), kegelisahan, depresi dan gangguan tidur. Komplikasi neurologis yang lebih parah dan jarang terjadi seperti stroke, radang otak, delirium (gangguan serius pada kemampuan mental yang menyebabkan kebingungan dan kurangnya kesadaran akan lingkungan sekitar) dan kerusakan saraf.
Orang dari segala usia yang mengalami demam dan/atau batuk yang berhubungan dengan kesulitan bernapas atau sesak napas, nyeri atau tekanan dada, atau kehilangan kemampuan bicara atau bergerak harus segera mencari perawatan medis. Jika memungkinkan, hubungi penyedia layanan kesehatan, hotline atau fasilitas kesehatan terlebih dahulu, sehingga dapat diarahkan ke klinik yang tepat.

Covid-19 masuk ke Indonesia

Kapan virus corona masuk ke Indonesia? Sebagaimana laporan Pranita (2020), untuk pertama kalinya pemerintah mengumumkan dua kasus pasien positif Covid-19 di Indonesia pada 2 Maret 2020. Namun, Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono menyebutkan virus corona jenis SARS-CoV-2 sebagai penyebab Covid-19 itu sudah masuk ke Indonesia sejak awal Januari.
ADVERTISEMENT
Sangat disayangkan, pada saat virus ini merebak terdapat pernyataan yang kontroversial dan bahkan ada yang berpendapat bahwa virus ini tidak akan masuk ke Indonesia. Namun sudahlah, itu sudah berlalu, sebaiknya diambil hikmahnya dan dijadikan pelajaran pada masa mendatang.

Dampak Pandemi Covid-19

Dari sekian banyak kerugian yang disebabkan musibah pandemi Covid-19, kerugian yang teramat besar adalah terenggutnya nyawa banyak orang, baik di Indonesia maupun di seluruh dunia. Sesuai data Kemenkes RI, situasi Covid-19 kondisi 23 Desember 2020, positif Covid-19 sebanyak 685.639 orang, pasien sembuh (positif Covid-19) sebanyak 558.703 orang, pasien meninggal (positif Covid-19) sebanyak 20.408 orang, jumlah suspek sebanyak 66.914 orang dan jumlah spesimen sebanyak 52.672 spesimen.
Sementara itu sesuai dengan laporan WHO per 23 Desember 2020, untuk seluruh dunia pasien terkonfirmasi kasus Covid-19 sebanyak 76.382.044 orang termasuk pasien meninggal sebanyak 1.702.128 orang.
ADVERTISEMENT
Hal lain yang disebabkan Covid-19 yaitu gangguan terhadap perekonomian global termasuk Indonesia. Penurunan pertumbuhan ekonomi bahkan mencapai nilai negatif.
Sebagaimana yang dilaporkan Hanoatubun dalam Journal of Education, Psychology and Counseling yang dipublish 14 April 2020, dampak pada sektor ekonomi pada masa pandemi Covid-19 di Indonesia, antara lain : pertama, terjadinya PHK besar-besaran. Hasil data yang didapat yaitu ≥ 1,5 juta pekerja dirumahkan dan terkena PHK yang mana 90% pekerja di rumahkan dan pekerja yang di PHK sebesar 10%.
Kedua, terjadinya penurunan PMI Manufacturing Indonesia mencapai 45,3% pada Maret 2020.
Ketiga, terjadinya punurunan impor sebesar 3,7% pada triwulan I.
Keempat, terjadinya inflasi yang telah mencapai pada angka 2,96% year-on-year (yoy) yang telah disumbangkan dari harga emas dan komoditas pangan pada Maret 2020.
ADVERTISEMENT
Kelima, terjadinya pembatalan penerbangan yang mengakibatkan penurunan pendapatan di sektor tersebut. Kerugian yang dirasakan mencapai Rp. 207 miliar. Batalnya penerbangan tersebut sebanyak 12.703 penerbangan pada 15 bandara pada bulan Januari-Maret 2020.
Keenam, telah terjadi penurunan penempatan (okupansi) hingga mencapai 50% pada 6.000 hotel. Hal tersebut bisa mengakibatkan kehilangan devisa dari sektor pariwisata.
Sektor lain yang tidak kalah penting adalah sektor pendidikan. Keputusan pemerintah meliburkan sekolah menyebabkan stagnasi di dunia pendidikan, hingga diambil kebijakan belajar di rumah melalui jaringan online. Solusi yang diambil ini ternyata juga tidak lepas dari masalah, mulai dari sarana, biaya pembelian paket internet, penguasaan teknologi yang masih rendah, jaringan internet yang sering lemot, dan masih banyak masalah lainnya.
ADVERTISEMENT