Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten dari Pengguna
Ibu adalah Guru Terbaik
20 Desember 2021 10:45 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Feradis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Anda tentu saja memiliki ibu seperti halnya saya. Ibu adalah orang tua perempuan kita yang senantiasa menjaga sang buah hatinya dengan lembut, penuh kasih sayang dan memberi rasa aman dan nyaman.
ADVERTISEMENT
Seorang ibu akan menguatkan bahunya untuk merawat bayinya, menenangkan pikirannya untuk meyakinkannya, dan menguatkan kepribadiannya untuk terus berjuang ketika orang lain menyerah.
Salah satu peran seorang ibu yang sangat penting dalam keluarga adalah peran sebagai seorang guru bagi anak-anaknya. Seperti halnya guru, ibu berperan dalam membesarkan anak dalam pendidikan agama, moral, fisik, intelektual, psikologis, dan sosial. Ibu akan terus mengajari anaknya sejak kecil, sehingga anak dapat membentuk kepribadiannya. Bahkan ibu telah mulai mendidik anaknya semenjak anaknya masih berada di dalam kandungan.
Tidak dapat dipungkiri bahwa ibu adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya. Peran ini sebenarnya merupakan anugerah terbesar dalam hidup seorang perempuan. Ibu adalah sekolah pertama karena anak-anaknya dibesarkan dalam keluarga. Anak belajar semua hal baru dalam hidup dari ibunya. Belajar berbicara, makan, minum, bersosialisasi, dan melatih kepribadian untuk mengarungi lautan luas di usia tua.
ADVERTISEMENT
Tugas pertama ibu kepada anak adalah mengajarkan dasar-dasar agama, menaburkan benih keimanan kepada anak, dan memperkenalkan Sang Pencipta yaitu Allah SWT, nabi dan rasul-Nya, serta makhluk Allah di semesta alam. Ketika anak memasuki usia akil balig, saat itulah ibu mulai mengajarkan tentang halal dan haram. Dengan demikian, ketika anak-anak tumbuh dewasa, mereka akan dapat meninggalkan yang haram dan mencari penghidupan yang sah atau hanya mencari nafkah yang halal.
Penting bagi ibu untuk memberikan contoh yang baik bagi anak-anaknya. Keteladanan dalam pendidikan adalah cara yang paling efektif dan berpengaruh untuk mempersiapkan seorang anak, baik dari segi moralitas, pembentukan jiwa, maupun kehidupan sosial.
Menjadi orang tua merupakan pekerjaan yang mulia. Tidak ada kewajiban mulia bagi ibu selain menjadi sekolah pertama bagi anaknya. Ibu perlu memahami bahwa membesarkan anak adalah tugas utama yang harus dipikul di pundaknya. Ia adalah kekuatan utama dalam proses pendidikan anak-anaknya.
ADVERTISEMENT
Prestasi dan keberhasilan anak tersebut tidak lepas dari peran ibu sebagai sekolah pertama bagi anak. Saat ini, banyak ibu yang ragu untuk menjadi sekolah pertama bagi anak-anaknya, sehingga anak diserahkan kepada saudara perempuannya sejak lahir dan bahkan kepada seorang pembantu rumah tangga dan menggantikan perannya dengan berbagai macam alasan, bahkan terkadang alasan yang sulit untuk diterima.
Menurut Hawari, Lc., M.E.I., kesiapan bekal seorang ibu sangat mempengaruhi proses pembelajaran anak yang akan diasuhnya. Ibarat sebuah sekolah, maka sekolah tersebut akan menjadi sebuah sekolah favorit dan unggulan jika pengajarnya profesional dan berpengalaman. Adapun beberapa bekal utama yang harus dipersiapkan ibu sejak dini adalah:
Pertama, Iman dan Takwa. Inilah yang menjadi bekal utama bagi ibu sebagai sekolah dan pendidik pertama bagi anaknya. Para ibu tidak bisa menjadi pendidik yang baik kecuali mereka dibekali dengan iman dan takwa. Keduanya seperti benteng yang menjaga fitrah para murid dan pada saat yang sama sebagai perisai bagi anak panah tentara iblis dan pengaruh budaya jahiliyah. Oleh karena itu, ibu wajib memiliki keimanan dan ketakwaan dalam dirinya.
ADVERTISEMENT
Kedua, Ilmu Pengetahuan dan Pengalaman. Ilmu pengetahuan adalah panduan terbaik dan pengalaman adalah guru yang bijaksana. Tanpa ilmu, ibu bukanlah pendidik sejati.
Demikian pula, seorang ibu yang tidak berpengalaman bukanlah pendidik yang andal. Ilmu pengetahuan dan pengalaman harus menyatu dalam diri ibu. Ini semua karena membesarkan seorang anak berarti tidak hanya membesarkannya, tetapi memperlengkapi, membangun, mengawasi, memelihara, dan mengawal menuju rida Allah dan rasul-Nya.
Pengetahuan dan pengalaman yang dimaksud adalah pengetahuan tentang Islam bagi anak. Tentunya ilmu dan pengalaman ini bisa didapat dengan membaca dan belajar dari orang-orang sukses.
Ketiga, Sabar dan tawakal. Menjadi orang tua bukanlah tugas yang mudah. Terdapat banyak rintangan. Oleh karena itu, ibu harus selalu dibekali dengan kesabaran dan tawakal.
ADVERTISEMENT
Jika seorang ibu bersabar, Allah akan memberi kemenangan. Barang siapa yang bertawakal kepada Allah, maka Allah pasti menjanjikan jalan keluar dari segala sesuatu. Demikian pula, Allah akan memberi rezeki dari arah yang tidak terduga. Kesabaran dan tawakal adalah kunci dari semua masalah. Dengan kesabaran dan tawakal, Insya Allah akan memberikan hasil terbaik dalam mengasuh dan membesarkan anak.
Keempat, Doa dan Keikhlasan. Doa seorang ibu akan mengantarkan anaknya dalam kesuksesan dan keberhasilan. Tidak ada senjata yang paling ampuh kecuali doa seorang ibu untuk anak-anaknya. Sudah seharusnya ibu senantiasa berdoa bagi kesuksesan anak-anaknya. Doa seorang ibu yang dihiasi dengan keikhlasan pada Allah SWT akan mengantarkan anak-anaknya menjadi pejuang di jalan Allah.
Kelima, Keteladanan yang Baik dan Riil. Keteladanan yang baik adalah kunci penting untuk sukses mengasuh anak. Tanpa keteladanan yang baik, anak-anak yang kita besarkan mudah tertular akhlak yang buruk dari lingkungan sekitar. Tetapi ketika ibu memberikan contoh yang baik, maka itu akan menjadi contoh yang riil bagi anak selama hidupnya.
ADVERTISEMENT
Salah satu tugas utama ibu sebagai sekolah pertama bagi anak adalah mencetak karakter dan pejuang Islam yang tangguh. Sejarah telah mengukir kehebatan para pejuang dan tokoh Islam dengan tinta emas. Zubair bin Awwam, Hasan dan Husin, Anas bin Malik, Umar bin Abdul Aziz radhiallahu anhum dan masih banyak lagi para pejuang dan tokoh Islam lainnya. Jika ditelusuri, ternyata di balik kesuksesan mereka terdapat seorang ibu yang tangguh dan pantang menyerah yang memainkan perannya sebagai pendidik pertama keluarga.
Oleh karena itu, sebaiknya para ibu tidak mudah menyerah atau putus asa, bahkan selalu eksis sebagai pendidik pertama bagi anak-anaknya untuk mencetak para pejuang Islam di masa mendatang.
"Ibu Pahlawan Kehidupan."
***
Feradis-Perencana Bappedalitbang Provinsi Riau.
ADVERTISEMENT
Baca juga artikel lainnya di https://kumparan.com/feradis-nurdin