Mencicipi Es Krim Toko Oen di Malang yang Legendaris

Fery Arifian
Blogger based in Malang
Konten dari Pengguna
16 Juni 2019 15:47 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fery Arifian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Toko Oen Malang (Foto: Fery Arifian)
zoom-in-whitePerbesar
Toko Oen Malang (Foto: Fery Arifian)
ADVERTISEMENT
Sebelum Indonesia merdeka, Kota Malang adalah salah satu kota di Jawa Timur yang juga tak luput dari kolonialisme Belanda. Sering kali bisa kita jumpai beberapa bangunan yang ikonik dan identik dengan bangunan khas yang dibangun pada masa kolonialisme.
ADVERTISEMENT
Nah, kali ini saya akan mengajak kamu mencicipi sebuah kuliner legendaris sekaligus bernostalgia, dan sedikit belajar tentang sejarah sebuah tempat kuliner yang didirikan sejak masa kolonialisme yang masih bertahan sampai sekarang.
Toko Oen, begitu nama tempat bersejarah ini disebut. Merupakan bangunan yang sudah ada sejak tahun 1930. 15 tahun sebelum Indonesia merdeka Toko Oen Malang didirikan oleh keluarga pengusaha Tionghoa keturunan Belanda bernama Liem Goe Nio. Awalnya Toko Oen ini pertama kali berdiri pada tahun 1910 di Kota Yogyakarta, dan beberapa tahun kemudian melebarkan sayapnya ke kota-kota lain seperti Semarang, Jakarta, dan tidak ketinggalan Kota Malang.
Toko Oen Malang tampak depan (Foto: Fery Arifian)
Sampai saat ini dari beberapa cabang tersebut yang masih berdiri kokoh dan konsisten menyajikan beberapa menu kuliner zaman dahulu hanyalah Toko Oen Semarang dan Malang saja. Untuk cabang Kota Malang, sejak tahun 1990 memang sudah dibeli oleh seorang pengusaha asal Malang bernama Danny Mugianto. Tapi keasliannya masih dijaga hingga sekarang.
ADVERTISEMENT
Tidak sulit untuk menemukan tempat kuliner legendaris yang letaknya berada di Jalan Jenderal Basuki Rachmat, No. 5, Kota Malang ini. Hanya terletak beberapa meter dari lokasi Alun-alun Kota Malang dan juga beberapa meter saja dari Gereja Kayutangan. Karena lokasinya yang berada di area sentral Kota, tidak heran jika tempat kuliner bersejarah ini selalu ramai dikunjungi wisatawan luar Kota Malang.
Etalase pastry Toko Oen (Foto: Fery Arifian)
Saat pertama kali masuk ke dalam bangunan Toko Oen, pembeli akan langsung disambut dengan deretan etalase berisikan roti, kue basah, dan aneka kue kering. Karena memang Toko Oen awalnya didirikan untuk menjual produk-produk pastry. Setelah masuk lebih dalam lagi kamu akan dapat melihat suasana tempat yang sangat vintage dan klasik.
Meja dan kursi yang terbuat dari kayu dan rotan membuat suasana tempat ini semakin terasa vintage. Kemudian jendela dan pintunya pun juga masih mempertahankan keaslian arsitektur vintage ala Belanda. Dan saat kamu duduk, kamu juga bisa melihat tulisan bertuliskan “Welkomm in Malang. Toko “Oen” Die Sinds 1930 Aan De Gasten Gezelligheid Geeft” yang artinya "Selamat datang di Malang. Toko "Oen" yang telah memberikan suasana nyaman bagi para tamu sejak 1930".
Suasana di dalam Toko Oen Malang (Foto: Fery Arifian)
Meja dan kursi vintage yang berjajar rapi (Foto: Fery Arifian)
Kebetulan saat saya berkunjung ke sini pada siang hari, jadi tak heran jika banyak wisatawan lokasi dan wisatawan asing yang mampir untuk sekadar makan siang sembari menikmati suasana tempo dulu tempat ini. Toko Oen menyajikan berbagai pilihan menu makanan seperti masakan oriental, steak, burger, masakan Indonesia, salad, es krim, dan berbagai minuman.
ADVERTISEMENT
Karena siang itu cuaca Kota Malang lumayan panas, saya memang sengaja memesan es krim ala Toko Oen yang selalu jadi incaran pembeli dan wisatawan. Es Krim yang ditawarkan di sini memang berbeda dengan es krim modern pada umumnya, karena tertuliskan 'Old Fashioned Ice Cream' pada buku menu mereka. Dan hal ini semakin menambah rasa penasaran saya. Tanpa pikir panjang saya pun langsung memesan menu Oen Special dan satu scoop Strawberry Ice Cream.
Tidak lama setelah saya memilih pesanan saya, Es Krim saya pun datang. Oen Special adalah es krim Sundae yang terdiri dari tiga scoop es krim dengan tiga varian rasa yang berbeda yaitu rasa vanila, cokelat, dan stroberi. Dilengkapi juga dengan dua buah wafer roll dan satu buah wafer cokelat. Tidak ketinggalan juga dihiasi dengan whipped cream dan buah ceri di atasnya.
Oen Special dan Single Scoop Strawberry Ice Cream (Foto: Fery Arifian)
Rasa es krimnya tidak begitu manis, sehingga tidak membuat lidah kita enek. Teksturnya juga lebih kasar daripada es krim modern pada umumnya. Karena pengolahan dan pembuatan es krim ini masih dilakukan dengan cara homemade, sehingga rasa keasliannya pun terjaga.
ADVERTISEMENT
Saya paling suka dengan varian rasa vanila dan cokelat. Untuk varian rasa cokelat, ada sedikit rasa kacang di setiap suapan sendok yang masuk ke dalam mulut. Rasanya benar-benar berpadu dengan baik. Namun, yang sedikit saya sayangkan adalah harganya yang menurut saya sedikit mahal. Untuk satu menu Es Krim Oen Special berisi tiga scoop es krim ini dibanderol dengan harga Rp 60.000. Pun demikian dengan harga satu scoop Es Krim Strawberry yang dihargai dengan Rp 25.000.
Tampilan es krimnya juga vintage (Foto: Fery Arifian)
Single scoop (Foto: Fery Arifian)
Namun, bagi saya jika sesekali berkunjung ke sini dan menikmati beberapa sajian menunya juga tidak masalah. Sembari merasakan suasana zaman dahulu dan santap kuliner bersama teman atau keluarga saat berkunjung ke Kota Malang. Selain memang desain interiornya yang begitu vintage, para pramuniaga di sini juga memakai baju hitam putih ala pelayan atau maid dari zaman kolonialisme. Sehingga semakin menambah kesan vintage tempat ini.
ADVERTISEMENT
Setelah mampir dan mencicipi Es Krim Legendaris di Toko Oen, pastikan juga kamu mencicipi beberapa pilihan kuliner murah dan enak di sini, ya! Tertarik untuk mencicipi es krim legendaris ini bukan? Share komentarmu di bawah.