Konten dari Pengguna

Menikmati Wedang Angsle, Minuman Tradisional Khas Kota Malang

Fery Arifian
Blogger based in Malang
1 September 2019 17:23 WIB
clock
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:17 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fery Arifian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Wedang Angsle, minuman tradisional khas Malang (Foto: Fery Arifian)
zoom-in-whitePerbesar
Wedang Angsle, minuman tradisional khas Malang (Foto: Fery Arifian)
ADVERTISEMENT
Tidak bisa dipungkiri bahwa Kota Malang adalah salah satu kota di Jawa Timur yang memiliki iklim sejuk. Karena lokasi Kota Malang yang terletak di dataran tinggi serta berada di antara pegunungan, membuat Kota Malang sejak zaman kolonialisme Belanda dulu dijadikan sebagai tempat persinggahan meneer-meneer Belanda.
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu, menikmati berbagai hidangan hangat tentu jadi pilihan yang sangat cocok saat suhu di malam hari terasa dingin. Nah, salah satu minuman tradisional khas Malang yang wajib dicoba untuk menghangatkan badan adalah 'Wedang Angsle'.
Angsle disajikan dengan berbagai macam bahan isian. (Foto: Fery Arifian)
Wedang adalah sebutan untuk minuman yang diseduh dengan air panas dan biasanya dapat menghangatkan tubuh. Wedang berasal dari Bahasa Jawa, dan sebutan wedang ini memang merujuk ke minuman yang disajikan atau diseduh dengan air panas.
Wedang Angsle atau Angsle adalah minuman tradisional khas Malang yang menyerupai kolak. Minuman ini dibuat dari perpaduan kuah santan dan berbagai bahan manis lain sehingga nikmat untuk disantap saat malam hari. Kuah Wedang Angsle dibuat dari campuran daun pandan, vanili, serta santan. Berbeda dengan Wedang Ronde, Angsle tidak menggunakan jahe sebagai campuran bahannya karena akan mengubah rasa manis dari kuah santan.
Berbagai macam bahan untuk meracik Angsle. (Foto: Fery Arifian)
Kemudian untuk isian Angsle terdiri dari petulo, kacang hijau, ketan putih, mutiara, potongan roti, dan irisan buah kolang-kaling. Petulo adalah bahan isian Angsle yang menyerupai kue putu mayang dan berbentuk seperti mie. Petulo ini dibuat dari bahan tepung beras, tapioka atau tepung sagu, sehingga teksturnya lembut saat masuk ke dalam mulut.
ADVERTISEMENT
Perpaduan mutiara, potongan roti, dan kacang hijau juga tak kalah menarik dan memberikan sensasi tersendiri ketika menyeruput Wedang Angsle. Wedang Angsle ini sangat cocok dinikmati di kala hujan. Dahulu, Wedang Angsle dijajakan dengan cara keliling menggunakan gerobak. Namun kini, kamu bisa mencicipinya di beberapa tempat yang sudah legendaris sejak tahun 1940-an.
Salah satu tempat yang menjual menu Wedang Angsle adalah 'Ronde Titoni' yang berlokasi di Jalan Zainul Arifin Nomor 17, Kota Malang. Selain terkenal dengan Wedang Rondenya, Ronde Titoni juga menyediakan menu Angsle yang tak kalah enak. Bahkan kamu juga bisa memilih sendiri isian Angsle yang diracik dan disajikan di depan meja pelanggan. Ronde Titoni ini adalah salah satu dari sekian banyak kuliner legendaris di Kota Malang yang sudah ada sejak tahun 1948, lho.
Lokasi selanjutnya untuk mencicipi Wedang Angsle adalah 'Angsle dan Ronde Akor' yang berada di Jalan Sempu Nomor 10, Kota Malang. Di tempat ini pun kamu juga bisa memesan Wedang Angsle maupun Wedang Ronde. Tak bisa dipungkiri bahwa Wedang Angsle dan Wedang Ronde adalah dua macam kuliner yang selalu dicari jika cuaca sedang dingin. 'Angsle dan Ronde Akor' ini memiliki kuah santan yang lebih light, dan juga menggunakan bahan-bahan yang fresh.
ADVERTISEMENT
Harga untuk satu mangkuk Wedang Angsle dibanderol hanya Rp 7.000 saja, murah bukan? Biasanya para penjual Wedang Angsle ini buka mulai sore hari sekitar pukul 16.00 WIB hingga 24.00 WIB. Bahkan di beberapa daerah luar Kota Malang pun, Wedang Angsle juga banyak dijual dan dijajakan. Seperti di Surabaya, Lumajang, Pasuruan, Blitar, dan kota-kota lain Jawa Timur. Pastikan kamu mencicipi Wedang Angsle ini ya saat berkunjung ke Kota Malang!