Peran Penting Humas Meningkatkan Citra Positif Organisasi

Fidelis Minaria Sitanggang
Pranata Humas Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara
Konten dari Pengguna
24 Oktober 2021 5:48 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fidelis Minaria Sitanggang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi humas atau disebut juga public relation. foto : freepik.com
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi humas atau disebut juga public relation. foto : freepik.com
ADVERTISEMENT
Secara etimologi, kata hubungan masyarakat (Humas) atau istilah lainnya disebut dengan Public Relation terdiri dalam dua kata yaitu public dan relations, dalam bahasa Indonesia public artinya publik atau masyarakat dan relations artinya hubungan-hubungan. Dapat disimpulkan Humas atau Public Relations adalah hubungan-hubungan yang dilakukan dengan masyarakat (Suhandang, 2004). Frida Kusumastuti dalam Yusmawati (2017:3) mendefinisikan humas sebagai aktivitas komunikasi dua arah dengan publik (perusahaan atau organisasi), yang bertujuan untuk menumbuhkan saling pengertian, saling percaya, dan saling membantu.
ADVERTISEMENT
Basil Clark dianggap sebagai pendiri humas di Inggris untuk pendirian Jasa Editorial pada tahun 1924, meskipun akademik Noel Turnball percaya PR didirikan di Inggris pertama oleh evangelis dan reformis Victoria.
Di era sekarang ini, peran humas sangatlah penting bagi suatu organisasi dalam meningkatkan citra positif organisasi. Citra positif ini sangat dibutuhkan untuk dapat melahirkan kepercayaan publik terhadap organisasi tersebut. Humas sebagai ujung tombak organisasi dalam penyampaian informasi organisasi kepada publik dan publik bisa mengakses seluruh layanan yang dimiliki oleh organisasi tersebut.
Bisa dibayangkan jika ada sebuah organisasi besar di tengah masyarakat, dan organisasi bekerja keras, menghasilkan produk-produk ataupun kebijakan-kebijakan unggulan yang sangat berpengaruh terhadap masyarakat. Tetapi tidak ada humas yang berperan di dalam organisasi tersebut, dan masyarakat sulit untuk mendapatkan informasi apa pun terkait organisasi tersebut.
ADVERTISEMENT
Lantas, apa gunanya produk-produk unggulan atau kebijakan-kebijakan unggulan yang di ciptakan organisasi itu tanpa di ketahui masyarakat luas? Masyarakat sulit untuk mendapatkan informasi yang di butuhkan? Pilihan kata yang tepat untuk situasi ini adalah “PERCUMA”.
Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi saat ini, publik pun dengan mudahnya mendapatkan informasi dan mudah pula menyebarluaskan informasi yang didapat kepada yang lain, tanpa mencari tahu dulu kebenaran dari informasi yang diterima, sehingga informasi yang disebarkan kembali ke publik belum tentu dapat di pertanggung jawabkan kebenarannya.
Untuk dapat menjalani profesi sebagai seorang humas, seorang humas dituntut mempunyai skill komunikasi yang mumpuni. Sehingga humas dapat bertanggung jawab untuk memberikan informasi, memberikan edukasi kepada publik, memperkenalkan kelebihan serta keunggulan sebuah organisasi, meyakinkan, meraih simpati, membangkitkan ketertarikan masyarakat akan sesuatu atau membuat masyarakat mengerti dan menerima sebuah situasi, serta menjadikan masyarakat mengikuti program yang telah dibuat.
ADVERTISEMENT
Seorang humas di suatu organisasi, juga berperan sebagai publik (pengguna informasi) baik di organisasinya sendiri maupun di organisasi lain. Seorang humas harus mampu menempatkan dirinya sebagai publik yang juga membutuhkan informasi, oleh karenanya humas harus dapat memberikan informasi yang tepat waktu, benar dan tidak bertele-tele kepada publik.
Humas pemerintah maupun humas swasta, sudah seharusnya memberikan informasi yang benar, informasi yang dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya terkait organisasi di mana humas itu bertugas, sehingga public trust dapat tercipta bagi organisasi. Dan humas dapat membantu organisasi mencapai tujuan organisasi berdiri dan memberikan keuntungan bagi organisasi dan publik.
Public trust yang sudah terbentuk terhadap organisasi dapat dijadikan salah satu tolak ukur keberadaan organisasi. Sehebat apa pun suatu organisasi tanpa adanya public trust percuma saja.
ADVERTISEMENT
Sebagai ujung tombak organisasi, humas berperan dalam menyampaikan semua informasi kepada publik sehingga publik dapat mengakses seluruh layanan yang dimiliki organisasi. Tentu saja tidak termasuk informasi yang dikecualikan. Humas juga berperan dalam memberikan edukasi kepada publik, memperkenalkan kelebihan, dan keunggulan sebuah organisasi.
Untuk dapat berkarya lebih baik dalam bidangnya, humas dituntut untuk selalu dapat bersinergi. Bersinergi dengan organisasinya sendiri secara internal maupun bersinergi terhadap stakeholder terkait secara eksternal. Dengan bersinergi, humas dapat melihat informasi apa saja yang di perlukan stakeholder dan juga publik, tentunya dengan tetap memperhatikan informasi yang dikecualikan sebagaimana Undang-undang No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.
Dengan adanya sinergitas ini, humas dapat bergerak untuk menata pelayanan publik dalam organisasi menjadi lebih baik dalam memberikan pelayanan yang menjadi kebutuhan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Dalam menyajikan informasi yang dibutuhkan publik, humas harus mampu mengemas informasi secara baik, sehingga publik dengan mudah memahami maksud dari penyampaian informasi tersebut. Saat ini banyak aplikasi yang dapat digunakan humas untuk membantu humas dalam menyajikan informasi kepada masyarakat dengan kemasan yang lebih menarik untuk dilihat, dibaca, mudah dipahami, serta dapat tersampaikan maksud organisasi. Informasi tersebut dapat dikemas dalam bentuk konten-konten seperti infografis, video grafis, maupun berita/tulisan, dan gambar yang menarik.
Proses mengemas informasi yang akan dipublikasikan ke publik agar menarik, mudah dipahami serta up-to-date dibutuhkan kreativitas serta imajinasi yang baik dari seorang humas. Bekerja di bawah tekanan harus mampu dilalui humas. Sehingga seorang humas juga di tuntut untuk dapat terus belajar, meng-update pengetahuan, serta kemampuannya, dapat meningkatkan literasi digitalnya.
ADVERTISEMENT
Setelah informasi tersedia, humas harus mendistribusikan semua informasi mengenai layanan publik yang ada pada organisasinya (kecuali informasi yang dikecualikan) kepada publik karena informasi adalah hak masyarakat. Belakangan ini ada banyak saluran yang dapat digunakan humas untuk dapat mendistribusikan informasi mengenai layanan publik yang ada pada organisasinya. Itulah sebabnya suatu organisasi bisa saja memiliki lebih dari satu saluran media komunikasi, dengan harapan dapat menjangkau publik ke seluruh penjuru dunia, bahkan daerah terpencil sekalipun dan dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat.
Kalau kita menarik kembali waktu jauh ke belakang, untuk bisa mendapatkan informasi publik sangatlah mahal harganya dan sangat sulit mendapatkannya. Namun tidak dengan saat ini, hanya dengan menuliskan informasi apa saja yang ingin didapat, dengan menggunakan internet, semuanya dapat dicari.
ADVERTISEMENT
Namun, publik juga harus bijak dalam menggunakan saluran media komunikasi. Tidak semua informasi yang didapat bisa dijamin kebenarannya. Sebaiknya publik juga tidak mudah untuk meneruskan informasi yang belum jelas kebenarannya.
Carilah informasi yang sumbernya dapat benar-benar dipercaya dan dapatkan informasi secara utuh, jangan setengah-setengah agar tidak menimbulkan persepsi lain. Laman atau situs resmi dari suatu organisasi juga merupakan sumber informasi yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Bijaklah dalam menanggapi informasi yang didapat.