Konten dari Pengguna

Makna Filosofis Hari Raya Kurban Di Era Modern

Fiki Faza Al-khiyar
Mahasiswa Program Studi Ekonomi Syariah S1 Universitas Pamulang
17 Juni 2024 11:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fiki Faza Al-khiyar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam agama Islam, Hari Raya Kurban atau Idul Adha, adalah salah satu hari besar yang memiliki makna filosofis dan mendalam. Dalam tradisi ini, umat Muslim di seluruh dunia merayakan kurban, yang berarti menyembelih hewan ternak seperti sapi, kambing atau domba, dan unta sebagai bentuk pengabdian dan pengabdian kepada Allah. Meskipun demikian, makna Hari Raya Kurban di era modern dapat dipertimbangkan dengan lebih lanjut dan dapat digunakan dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Pertama, Idul Adha mengingatkan kita akan pentingnya pengorbanan. Kisah Nabi Ibrahim yang rela mengorbankan putranya yaitu Ismail, atas perintah Allah, merupakan pengetahuan tentang ketaatan dan pengorbanan tertinggi. Di era modern yang sering kali didominasi oleh individualisme dan materialisme, semangat pengorbanan ini dapat diterapkan untuk mengingatkan kita bahwa terkadang kita perlu mengorbankan kepentingan pribadi demi kepentingan yang lebih besar. Ini bisa berarti berkorban waktu, tenaga, atau bahkan kenyamanan untuk membantu orang lain atau mencapai tujuan bersama.
Kedua, Hari Raya Kurban menunjukkan betapa pentingnya mempertahankan kesetaraan sosial dan kepedulian satu sama lain. Salah satu cara nyata untuk menunjukkan empati dan solidaritas adalah dengan membagikan daging kurban kepada mereka yang membutuhkan. Semangat untuk berbagi sangat penting di tengah ketimpangan ekonomi dan sosial yang masih besar di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Kurban mengajarkan kita untuk menciptakan harmoni dan keadilan sosial dengan memperhatikan nasib sesama.
Ilustrasi hewan qurban yang akan disembelih dan dibagikan dagingnya kepada yang membutuhkan.(dokpri)
Selain itu, Idul Adha juga menanamkan iman dan ketaatan. Meskipun diberi perintah yang berat, Nabi Ibrahim dan Ismail tetap taat kepada Allah. Di era modern, ketaatan ini dapat didefinisikan sebagai komitmen untuk mempertahankan prinsip dan nilai-nilai kebenaran meskipun menghadapi kesulitan atau keinginan. Memiliki prinsip yang teguh dan berpegang teguh pada nilai-nilai moral sangat penting dalam dunia yang sering kali penuh dengan ketidakpastian dan perubahan cepat.
Ilustrasi pelaksanaan hari raya qurban untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Foto: Unplash.com
Hari Raya Kurban mengajarkan kita untuk merenungkan diri, yang juga sangat penting di era modern. Hewan kurban mungkin memberi kita kesempatan untuk merenungkan apa arti kehidupan dan tujuan kita sebagai manusia. Moment-moment seperti ini bisa menjadi waktu yang berharga untuk introspeksi, memahami diri kita lebih dalam, dan mempertimbangkan apakah kita sudah menjalani hidup sesuai dengan prinsip-prinsip yang kita percayai dalam kehidupan modern yang sering kali penuh dengan kesibukan dan distraksi.
ADVERTISEMENT
Hari Raya Kurban juga bisa kita lihat sebagai simbol dari upaya untuk mengatasi egoisme. Penyembelihan hewan bukan hanya tindakan fisik, tetapi juga simbolis, di mana kita belajar untuk menyembelih keangkuhan dan egoisme dalam diri kita. Dalam konteks modern, ini bisa berarti menekan keinginan yang tidak perlu, menahan diri dari perilaku konsumtif, dan lebih fokus pada hal-hal yang memberikan manfaat jangka panjang bagi diri sendiri dan orang lain.
Terakhir, Hari Raya Kurban juga memiliki makna ekologis yang berkaitan dengan masalah lingkungan modern. Kurban memberi kita ingatan tentang hubungan manusia dengan alam dan pentingnya menjaga keseimbangan. Dalam kehidupan modern, kita sering lupa bahwa alam adalah sumber utama keberadaan kita. Jika dilakukan dengan bijak dan bertanggung jawab, pengorbanan hewan ternak dapat menjadi ingatan bagi kita untuk menghargai dan melestarikan lingkungan dan sumber daya alam yang kita miliki.
ADVERTISEMENT
Secara keseluruhan, Hari Raya Kurban bukan hanya sebuah ritual keagamaan tidak hanya itu, tetapi juga refleksi mendalam tentang prinsip-prinsip kehidupan yang umum. Dalam konteks kehidupan modern, Dengan ini makna filosofis dari kurban dapat menginspirasi kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik, lebih peduli, dan lebih bijaksana dalam menjalani kehidupan. Dengan memahami dan menerapkan nilai-nilai ini, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih harmonis, adil, dan berkelanjutan.