Konten dari Pengguna

Kreativitas dan Keimanan Berpadu di Festival Anak Sholeh Indonesia

Fikri Ferdiansyah
Mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
6 Agustus 2024 14:54 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fikri Ferdiansyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Festival Anak Sholeh Indonesia TPQ Al-Islam Dusun Purwodadi
zoom-in-whitePerbesar
Festival Anak Sholeh Indonesia TPQ Al-Islam Dusun Purwodadi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Festival Anak Sholeh Indonesia (FASI) bukan sekadar ajang tahunan biasa. Acara ini adalah perpaduan unik antara kreativitas dan keimanan yang dirancang khusus untuk mengembangkan potensi anak-anak sejak dini. Tahun ini, FASI berhasil menyatukan ribuan anak dari berbagai desa di kecamatan Pandanarum, yang semuanya berkumpul dengan satu tujuan: mengasah keterampilan, menunjukkan bakat, dan memperkuat keimanan mereka dalam suasana yang penuh keceriaan dan semangat Islami.
ADVERTISEMENT
Salah satu sorotan utama FASI adalah berbagai kompetisi yang menantang kreativitas anak-anak. Dari lomba menggambar kaligrafi hingga kompetisi seni drama Islami, setiap kegiatan dirancang untuk mendorong anak-anak berpikir di luar kotak dan mengekspresikan diri mereka dengan cara yang unik dan bermakna. Kompetisi menggambar kaligrafi, misalnya, bukan hanya tentang menggambar huruf Arab, tetapi juga bagaimana anak-anak bisa menyampaikan pesan-pesan Islami melalui seni.
Di sisi lain, seni drama Islami mengajarkan anak-anak tentang nilai-nilai moral dan kisah-kisah inspiratif dari sejarah Islam. Dengan berperan sebagai tokoh-tokoh penting, mereka tidak hanya belajar tentang sejarah, tetapi juga mengembangkan keterampilan berbicara di depan umum, bekerja sama dalam tim, dan berpikir kreatif.
1. Memperkuat Keimanan Sejak Dini
FASI juga berfungsi sebagai wadah untuk memperkuat keimanan anak-anak melalui berbagai kegiatan religius. Kegiatan seperti hafalan Al-Quran, lomba adzan, dan ceramah singkat memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk mendalami ajaran agama dengan cara yang menyenangkan dan interaktif. Hafalan Al-Quran, misalnya, membantu anak-anak mengingat dan memahami ayat-ayat suci, sementara lomba adzan mengajarkan mereka tentang pentingnya panggilan shalat dalam kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ceramah singkat yang disampaikan oleh anak-anak sendiri memungkinkan mereka untuk berbagi pemahaman mereka tentang Islam dengan teman-teman sebaya. Ini tidak hanya memperkuat pemahaman mereka sendiri, tetapi juga menginspirasi anak-anak lain untuk lebih mendalami ajaran agama.
2. Kebersamaan dalam Keberagaman
Salah satu aspek paling berharga dari FASI adalah semangat kebersamaan yang terjalin di antara para peserta. Anak-anak dari berbagai latar belakang dan daerah berkumpul bersama, berbagi pengalaman, dan membentuk persahabatan baru. Ini adalah pelajaran berharga tentang pentingnya persatuan dan toleransi dalam keberagaman, yang merupakan nilai-nilai inti dalam ajaran Islam.
Di tengah hiruk-pikuk kegiatan, terlihat jelas bagaimana anak-anak saling mendukung dan memotivasi satu sama lain. Semangat kompetisi yang sehat ini menciptakan suasana yang penuh kegembiraan dan antusiasme, di mana setiap anak merasa dihargai dan diakui bakat serta usaha mereka.
ADVERTISEMENT
3. Menyiapkan Generasi Emas Masa Depan
FASI bukan hanya sekadar festival, tetapi juga investasi jangka panjang untuk masa depan. Dengan menggabungkan kreativitas dan keimanan, festival ini membantu membentuk karakter anak-anak menjadi generasi yang cerdas, kreatif, dan berakhlak mulia. Mereka tidak hanya siap menghadapi tantangan dunia modern, tetapi juga memiliki landasan moral yang kuat untuk menjadi pemimpin yang bertanggung jawab di masa depan.
Melalui FASI, kita dapat melihat bagaimana anak-anak Indonesia tidak hanya tumbuh menjadi individu yang berbakat, tetapi juga berakhlak mulia, siap menghadapi dunia dengan keyakinan dan keimanan yang kokoh. Festival ini adalah bukti nyata bahwa kreativitas dan keimanan dapat berjalan beriringan, menciptakan generasi masa depan yang luar biasa.
Fikri Ferdiansyah, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
ADVERTISEMENT