Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Adilkah MU terhadap Wazza?
12 Juli 2017 17:56 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
Tulisan dari Fino Boeton tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT

Belum juga hilang kabut kesedihan pasca ditinggal orang spesial yang menyebut dirinya sebagai dewa, yakni Zlatan Ibrahimovic karena tidak diperpanjang kontraknya, kini kabut luka kepedihan baru kembali muncul di langit Manchester setelah sang legenda Wayne Rooney angkat kaki dari Theatre of Dream menuju klub asalnya Everton.
ADVERTISEMENT
Everton pada Minggu (9/7/2017) siang waktu setempat mengonfirmasi keberhasilan mereka merekurt Wazza (sapaan Rooney) dari Manchester United. Tim berjulukan The Toffees tersebut mengikat Rooney dengan kontrak dua tahun.
Rooney adalah legenda buat MU. Pada 2004 atau saat masih berusia 19 tahun, Rooney pindah ke Manchester United dari Everton. Dan dalam masa pengabdiannya di Old Trafford selama 13 tahun, Rooney sudah berkentribusi banyak buat klub.
Dia merupakan pencetak gol sepanjang masa bagi MU. Catatannya adalah 253 gol dalam 559 pertandingan yang dijalani di semua ajang.
Petinggi MU, Ed Woodward, meyakini bahwa rekor itu akan bertahan dalam waktu yang lama. Rekor gol MU sebelumnya dipegang oleh Sir Bobby Charlton, yang bertahan sekitar 40 tahun sebelum dipecahkan oleh Rooney. Catatan gol Charlton sebanyak 249 gol.
ADVERTISEMENT
Ia juga telah mengemas 15 titel dalam 13 tahun perjalanan karier di Old Trafford. Rinciannya, 5 gelar Premier League, Community Shield (4), Piala Liga Inggris (3), satu gelar Piala FA, Liga Champions dan Liga Europa.
Apakah masih ada yang berani mengatakan bahwa ini pencapaian yang biasa saja? Tentu tidak ada, dan yang jadi pertanyaan apakah MU sudah cukup adil memperlakukan pemain yang mereka sebut legenda ini?
Sebagai fans fanatik MU, ada sedikit perasaan sakit hati ketika klub beberapa kali mem-posting foto-foto dan video Rooney di sosial media sebagai bentuk penghargaan dan menyebutnya legenda. Oke, jika memang dia adalah legenda, harusnya klub menahannya sampai pensiun sama halnya yang dilakukan terhadap Scholes, Giggs dan Neville.
ADVERTISEMENT
Faktanya. dalam beberapa musim terakhir, Rooney sering berada di bangku cadangan. Bahkan, dia hanya mampu mengoleksi lima gol dari 25 penampilan di Premier League yang merupakan rekor gol dan penampilan terminimnya sepanjang karier di Liga Inggris. Itulah alasan dia memilih pindah demi menyelamatkan kariernya.
"Saya selalu menikmati waktu bersama MU. Namun saya juga butuh bermain lebih banyak, tidak seperti musim lalu," kata Rooney seperti dilansir Manchester Evening News.
"Lagipula kemampuan terbaik saya keluar jika saya bermain rutin. Saya sudah berbicara dengan Mourinho dan sekarang waktu yang tepat untuk pindah," katanya menambahkan.
Alasan Rooney tidak banyak mendapat kesempatan bermain karena kemampuannya dinilai sudah menurun dan tidak segarang dulu. Itu tidak sepenuhnya benar dan tidak sepenuhnya salah.
ADVERTISEMENT
Kapten tim nasional Inggris ini juga mengaku sudah sejak November 2016 menyadari perjalanan kariernya bersama The Red Devils (julukan Man United) sudah berakhir.
"Setelah menyadarinya, saya berbicara dengan Jose Mourinho pada Januari lalu untuk mendengar pendapatnya. Ia selalu mengatakan bahwa ingin saya bertahan dan membantu tim hingga akhir musim. Saya sudah melakukannya," ucap Rooney, seperti dikuti dari Telegraph.
"Setiap terlibat dalam permainan, saya selalu berusaha membantu tetapi saya tahu bahwa saya harus pergi. Sungguh itu adalah saat paling menyedihkan karena saya sudah 13 tahun bersama mereka namun juga perlu memikirkan kelanjutan karier," tuturnya.
Saya mungkin bukan pengamat sepakbola ulung, tapi menurut saya ada beberapa faktor kenapa kemampuan Rooney menurun padahal usianya juga belum terlalu tua untuk ukuran pemain sepak bola.
ADVERTISEMENT
Kepergian Ferguson
Tak hanya Rooney, semua pemain MU dan fans tentu merasa kehilangan saat Sir Alex Fergusson memutuskan untuk pensiun di saat MU baru saja memenangkan gelar Liga Inggris mereka yang ke-20. Dampaknya adalah begitu Fergie digantikan oleh David Moyes beberapa pemain MU seperti kehilangan kepercayaan diri dan mereka bermain seperti tidak memiliki ruh.

Rooney pun demikian. Meski ia masih mampu menunjukkan ketajamannya, namun saat itu MU benar-benar ada pada masa-masa sulit. Akhirnya MU hanya bisa finis di posisi 7 klasemen, bahkan Moyes dipecat sebelum musim berakhir dan diganti sementara oleh Giggs.
Perubahan Posisi dan Peran
Rooney sejatinya adalah ujung tombak. Meski MU bermain dengan dua atau tiga striker, Rooney termasuk seorang target man. Tapi semua berubah ketika Van Gal mulai merubah peran Rooney dengan gaya bermain yang lebih sabar. Rooney ditarik agak sedikit ke belakang di antara Falcao dan Van Persie. Selama dua musim, peran "terpaksa" tersebut terus ia mainkan dan hasilnya peformanya selalu menurun.
ADVERTISEMENT

Hal tersebut berlanjut ke era Mourinho. Meski sesekali dimainkan sebagai target man, tapi tetap saja nasi sudah menjadi bubur. Rooney merasa sudah tidak dihargai dan dianggap sebagai bomber mematikan di klub ini. Meski rekor gol sepanjang massa di MU berhasil ia pecahkan, namun itu seperti tidak berarti sama sekali jika dibandingkan dengan kesempatan yang diberikan untuknya.
Rasa Hormat dan Pujian Semu
Ini mungkin masih bisa diperdebatkan, tapi menurut saya beberapa musim terakhir, orang-orang hanya mengucapkan bahwa dia adalah seorang penyerang terbaik, legenda klub dan lain sebagainya tapi dalam hati mungkin hal yang sebenarnya ingin disampaikan adalah "Rooney sudah habis, ia sudah tidak bisa berbuat banyak lagi, ia sudah harus angkat kaki dari MU".
ADVERTISEMENT
Ini mungkin yang dirasakan oleh Wazza, di depan orang-orang memuji dan menghormatinya tapi di belakang, orang-orang hanya akan mengatakan "Yahh,,, dia adalah pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah, tapi dia sekarang sudah lupa cara mencetak gol yang banyak".
Semoga saja dengan kembalinya Rooney di Everton, kemampuan terbaiknya bisa kembali dan paling tidak dia masih bisa dapat tempat di Timnas Inggris dan memberikan gelar kepada negaranya. Good luck, Wazza!!