Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Perubahan Iklim Makin Cepat, Bank BNI Diminta Stop Danai Batu Bara
12 Agustus 2021 12:04 WIB
·
waktu baca 2 menitDiperbarui 10 September 2021 14:27 WIB
Tulisan dari firdauscahyadi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
“Badan PBB, Panel Antar-pemerintah tentang Perubahan Iklim (Intergovernmental Panel Climate Change/IPCC) di awal Agustus ini mengeluarkan laporan terbaru tentang perubahan iklim yang memberikan sinyal bahaya bagi kehidupan di bumi,” kata Firdaus Cahyadi, penggiat lingkungan hidup yang juga Direktur Eksekutif OneWorld-Indonesia, “Laporan IPCC itu menyatakan perubahan iklim terjadi lebih cepat dari perkiraan.”
ADVERTISEMENT
Ini berarti, lanjut Firdaus Cahyadi, kita akan lebih sering menghadapi bencana ekologi berupa banjir, tanah longsor, kekeringan dan sebagainya. "Kehidupan kita benar-benar dalam kondisi darurat iklim," ungkap Firdaus Cahyadi.
Semua pihak harus bergandengan tangan menghentikan atau paling tidak memperlambat terjadinya krisis iklim ini, lanjut Firdaus Cahyadi, termasuk sektor perbankan. "Sektor perbankan sampai saat ini masih mengucurkan pendanaannya untuk membiayai energi kotor batu bara penyebab perubahan iklim," ungkap Firdaus Cahyadi. “Ironisnya, BNI yang merupakan bank milik negara termasuk dalam bank-bank yang ikut mendanai batu bara itu."
BNI yang saat ini gencar menyasar nasabah anak muda, lanjut Firdaus Cahyadi, justru ikut menghancurkan masa depan anak-anak muda melalui pendanaannya ke energi kotor. “Sudah saatnya BNI berhenti mendanai batu bara,” ujarnya, “Kini laporan IPCC sudah menyatakan perubahan iklim makin meluas dan cepat, tidak bisa tidak, BNI harus menghentikan pendanaannya untuk batu bara, jika tidak mau ditinggalkan nasabah dari kalangan anak muda.”
ADVERTISEMENT