Konten dari Pengguna

Menggali Ketidakadilan Sosial Di Tengah Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia

FISIPOL THINKERS CLUB UKI
FISIPOL THINKERS CLUB adalah Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dari Universitas Kristen Indonesia. Kami bergerak di bidang riset dan kajian yang membahas mengenai isu- isu nasional ataupun internasional.
6 Desember 2024 15:47 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari FISIPOL THINKERS CLUB UKI tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: dokumen pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: dokumen pribadi
ADVERTISEMENT
Pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami perubahan yang menarik dalam beberapa tahun terakhir setelah mengalami dampak parah dari pandemi COVID-19, hal ini yang telah membuat pertumbuhan ekonomi berkontraksi sebesar -2,07% pada tahun 2020 menurut data dari Badan Pusat Statistik. Dampak dari penurunan pertumbuhan ekonomi ini telah meningkatnya pengangguran, kemiskinan, dan kesenjangan secara pesat namun pada tahun 2021 perekonomian dalam negeri tumbuh stabil dalam rentang sepanjang tahun menjadi 3,69% (Republik, 2021) hal ini tidak terlepas dari percepatan vaksinasi dan perbaikan tata kelola penanganan pandemi. Pada tahun 2022 Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai hingga 5,31% angka ini merupakan pencapaian tertinggi sejak tahun 2013 lalu yang mencapai 5,56%. Pada tahun 2023 pertumbuhan ekonomi melambat menjadi 5,05 persen, sedikit lebih rendah dari tahun sebelumnya yang mencapai 5,31 persen. (Sektab, 2024)
ADVERTISEMENT
Namun ketidakadilan sosial di Indonesia menjadi isu yang semakin mendesak, terutama di tengah pertumbuhan ekonomi yang signifikan meskipun perekonomian Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang mengesankan, banyak masyarakat yang masih terjebak dalam kemiskinan dan ketidakadilan. Ketidakseimbangan sosial yang ada di masyarakat yang menyebabkan perbedaan yang jelas terlihat dari dalam masyarakat minoritas kaya dan mayoritas miskin. Situasi ini muncul sebagai hasil dari penerapan suatu sistem yang dimulai dengan keyakinan yang salah tentang manusia, ketidakseimbangan sosial disebabkan oleh kebebasan individu untuk memiliki properti secara tidak terkendali dalam sistem kapitalisme. (Amanullah & Wantini, 2023)
Hasil data yang dikutip dari Badan Pusat Statistik (BPS) tingkat gini ratio yang mengukur ketimpangan distribusi pendapatan mencapai 0,385 pada tahun 2023. Angka ini menandakan bahwa ketimpangan di Indonesia cukup tinggi. Faktor yang menyebabkan terjadinya kesenjangan sosial tidak terlepas dari kemiskinan itu sendiri baik disebabkan dikarenakan kelemahan fisik serta merasa kerentanan dan keterasingan atas ketidakberdayaan akan siklus kehidupan itu sendiri, serta faktor pertumbuhan ekonomi yang tidak merata yang hanya terkonsentrasi di kota-kota besar.
ADVERTISEMENT
Hal itu yang memicu maraknya ketimpangan akan pendapatan wilayah-wilayah kecil, banyak daerah terpencil masih kesulitan mengakses infrastruktur dan layanan dasar lainnya dan faktor pendidikan serta pelatihan menjadi pendorong penyebab utama kesenjangan sosial dikarenakan akses terhadap pendidikan serta pelatihan yang masih belum merata. Berdasarkan laporan dari Bank Dunia pada tahun 2023, anak-anak di wilayah pedesaan dan masyarakat berpenghasilan rendah cenderung memiliki akses yang terbatas terhadap pendidikan serta pelatihan berkualitas kondisi ini menciptakan lingkaran setan di mana mereka tidak memiliki keterampilan yang cukup untuk mendapatkan pekerjaan yang layak.
Oleh karena itu, untuk mengatasi ketimpangan sosial dan mewujudkan masyarakat yang lebih inklusif dan adil, pemerintah Indonesia telah menggulirkan berbagai upaya melalui kebijakan, program, dan reformasi sosial yang bertujuan untuk menciptakan kesetaraan kesempatan bagi seluruh lapisan masyarakat. Berikut adalah beberapa upaya yang dilakukan oleh Indonesia dalam mengatasi ketimpangan sosial, yang diharapkan dapat menciptakan perubahan signifikan dalam mencapai kesejahteraan sosial yang lebih merata.
ADVERTISEMENT
1. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Miskin
Pemerintah Indonesia meluncurkan program pemberdayaan ekonomi, yaitu Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) dan Program Padat Karya Tunai (PKT), untuk mengatasi ketimpangan ekonomi, terutama di daerah miskin. PNPM memberikan pelatihan keterampilan, pendampingan usaha, dan akses modal bagi masyarakat miskin, sementara PKT membuka lapangan kerja melalui proyek fisik dan infrastruktur. Kedua program ini bertujuan meningkatkan kemandirian ekonomi, mengurangi pengangguran, dan mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah tertinggal, dengan harapan mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi. (Kumparan, 2023)
2. Pengembangan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peran penting dalam mengatasi ketimpangan sosial dan ekonomi di Indonesia dengan menciptakan lapangan pekerjaan dan mendorong pemerataan kesejahteraan. Pemerintah mendukung pengembangan sektor ini melalui akses pembiayaan, pelatihan keterampilan, serta dukungan teknis seperti bimbingan usaha dan fasilitas pemasaran. Kebijakan-kebijakan yang mempermudah administrasi juga diterapkan untuk meningkatkan daya saing UMKM dan koperasi, agar mereka dapat berkembang dan memberikan dampak positif pada perekonomian, khususnya di daerah tertinggal. (Kumparan, 2023)
ADVERTISEMENT
3. Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat
Pemerintah Indonesia fokus pada penyuluhan dan pemberdayaan masyarakat melalui program kesehatan, pertanian, dan pelatihan keterampilan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesiapan menghadapi tantangan sosial dan ekonomi. Meskipun tantangan ketimpangan sosial tetap besar, pemerintah terus mengembangkan kebijakan komprehensif dan bekerja sama dengan berbagai pihak. Mengurangi ketimpangan sosial memerlukan komitmen jangka panjang dan strategi efektif. Dengan kerjasama yang solid, Indonesia dapat mencapai pembangunan berkelanjutan yang inklusif dan memberikan manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat. (Kumparan, 2023)
Meskipun ekonomi Indonesia terus tumbuh dengan baik, masalah ketimpangan sosial tetap menjadi tantangan besar yang perlu segera diatasi. Pemerintah telah berupaya menawarkan solusi melalui program seperti PNPM dan PKT yang membantu masyarakat miskin mendapatkan keterampilan, pendampingan usaha, serta lapangan kerja. Selain itu, pengembangan koperasi dan UMKM juga didorong untuk menciptakan lebih banyak pekerjaan dan pemerataan kesejahteraan, terutama di daerah-daerah tertinggal. Program penyuluhan dan pelatihan juga terus dijalankan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat agar mereka lebih siap menghadapi tantangan.
ADVERTISEMENT
Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menciptakan keadilan sosial yang lebih merata. Namun, keberhasilan jangka panjang sangat bergantung pada konsistensi kebijakan dan kerja sama yang baik antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat. Jika dijalankan dengan baik, Indonesia memiliki peluang besar untuk mengurangi kesenjangan sosial, sehingga pertumbuhan ekonominya benar-benar dapat dirasakan oleh semua lapisan masyarakat, bukan hanya oleh segelintir pihak saja.
Ditulis oleh :
Sumber:
Jurnal
Fabela Zikram, Khairunnisa Arin (2024) DAMPAK KESENJANGAN SOSIAL DI INDONESIA https://ejournal.nusantaraglobal.ac.id/index.php/sentri/article/view/3004 (diakses pada 19 November 2024)
Website
Nasution Dedy D. (2021) Ekonomi Indonesia 2021 Tumbuh 3,69 Persen https://ekonomi.republika.co.id/berita/r6x88b370/ekonomi-indonesia-2021-tumbuh-369-persen
(diakses pada 19 November 2024)
Haryono Erwin (2023) PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TETAP KUAT https://www.bi.go.id/id/publikasi/ruang-media/news-release/Pages/sp_2511423.aspx (diakses pada 19 November 2024)
ADVERTISEMENT
Sulistiawan Riski (2022) Pemulihan Ekonomi Indonesia Setelah Kontraksi Akibat Covid 19 https://feb.almaata.ac.id/2022/11/29/pemulihan-ekonomi-indonesia-setelah-kontraksi-akibat-covid-19/ (diakses pada 19 November 2024)
Syaharani Mela (2023) Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Dalam 10 Tahun Terakhir https://data.goodstats.id/statistic/pertumbuhan-ekonomi-indonesia-dalam-10-tahun-terakhir-fivcI (diakses pada 19 November 2024)
Sipayung Ronald S.G.S. Dinamika Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2023 dan Proyeksi Tantangan 2024 https://setkab.go.id/dinamika-pertumbuhan-ekonomi-indonesia-2023-dan-proyeksi-tantangan-2024/ (diakses pada 19 November 2024)
Upaya Mengatasi Ketimpangan Sosial yang Digulirkan di Indonesia https://kumparan.com/sejarah-dan-sosial/6-upaya-mengatasi-ketimpangan-sosial-yang-digulirkan-indonesia-20QI8VsZvsF/full (diakses pada 21 November 2024)