Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
Konten dari Pengguna
Snack Bar Belalang Kayu, Makanan Bergizi Khas Gunungkidul
17 Maret 2025 12:51 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Fitria Rizki Wijaya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Belalang kayu (Valanga nigricornis Burm.) yang selama ini dikenal sebagai makanan khas masyarakat Gunungkidul dikembangkan menjadi produk inovatif berupa snack bar bergizi tinggi. Riset yang dilakukan oleh tim peneliti dari Pusat Riset Teknologi dan Proses Pangan, Badan Riset dan Inovasi Nasional menunjukkan bahwa belalang kayu memiliki potensi besar untuk menjadi produk pangan fungsional dengan kandungan protein tinggi dan cita rasa yang khas.
ADVERTISEMENT
Menurut hasil riset, belalang kayu dari Gunungkidul memiliki kandungan protein sebesar 19,31% ± 6,90% yang setara dengan sumber protein hewani seperti telur dan daging ayam. Selain itu, belalang kayu juga mengandung berbagai asam amino esensial yang penting untuk pertumbuhan dan regenerasi sel tubuh. Tingginya kandungan zat gizi ini menjadikan belalang kayu sebagai bahan dasar yang ideal untuk produk pangan sehat yang dapat bersaing di pasar domestik maupun internasional.
“Belalang kayu memiliki potensi besar sebagai sumber protein alternatif berkelanjutan yang ramah lingkungan dan bernilai ekonomi tinggi. Proses pengembangannya melalui metode Quality Function Deployment (QFD) memungkinkan produk ini disesuaikan dengan kebutuhan konsumen,” kata Aldicky F Amri, salah satu peneliti dalam riset ini.
Pengembangan snack bar belalang kayu ini menggunakan metode QFD yang memungkinkan produsen untuk menyelaraskan kebutuhan konsumen dengan proses teknis dalam pengolahan produk. Proses pengembangan dimulai dengan penyebaran kuesioner Voice of Consumer (VoC) kepada 124 responden untuk mengetahui kebutuhan dan preferensi konsumen terhadap produk olahan belalang kayu. Hasil kuesioner menunjukkan bahwa konsumen mengutamakan rasa, tekstur, dan kemasan dalam memilih produk snack bar.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, tim peneliti menyusun atribut keinginan konsumen yang mengelompokkan preferensi konsumen ke dalam aspek rasa enak, tekstur renyah, aroma khas belalang yang tidak terlalu kuat, dan kemasan yang menarik. Selanjutnya, kuesioner QFD disebarkan kepada 38 responden untuk mengevaluasi tingkat kepentingan setiap atribut produk. Hasilnya menunjukkan bahwa faktor nutrisi, harga, dan kemasan menjadi elemen kunci yang memengaruhi keputusan pembelian konsumen.
Jenis bahan baku utama, kandungan protein, kadar campuran tepung belalang, dan ukuran potongan adonan adalah empat parameter utama yang harus diprioritaskan dalam pengembangan produk. Jenis bahan baku utama memiliki bobot prioritas tertinggi sebesar 19%, diikuti oleh kandungan protein sebesar 14%, kadar campuran tepung belalang sebesar 12%, dan ukuran potongan adonan sebesar 10%. Dengan memperhatikan parameter teknis ini, pengembangan produk snack bar belalang kayu dapat disesuaikan dengan kebutuhan pasar sehingga meningkatkan daya saing produk.
ADVERTISEMENT
Strategi pemasaran juga menjadi faktor kunci dalam pengembangan produk ini. Target utama pemasaran adalah masyarakat urban yang sadar akan kesehatan dan zat gizi tinggi. Snack bar belalang kayu diposisikan sebagai makanan sehat berbasis protein tinggi untuk menarik perhatian konsumen muda dan aktif. Promosi melalui media sosial dan kolaborasi dengan influencer kuliner menjadi salah satu strategi utama dalam memperkenalkan produk ke pasar yang lebih luas.
Selain itu, desain kemasan yang modern dan ramah lingkungan diharapkan dapat meningkatkan daya tarik produk di rak penjualan. Informasi nutrisi yang jelas dan lengkap pada kemasan juga menjadi nilai tambah dalam meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap kualitas produk.
Pengembangan produk snack bar belalang kayu ini membuka peluang besar untuk kerja sama dengan pelaku industri makanan dan minuman. Industri dapat memanfaatkan hasil riset ini untuk mengembangkan produk berbasis protein alternatif dan memperluas pangsa pasar di segmen makanan sehat dan fungsional. Produk ini berpotensi menjadi ikon kuliner Gunungkidul yang tidak hanya meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia di kancah kuliner internasional.
ADVERTISEMENT