Konten dari Pengguna

Perang Dunia Pertama Akibat Supir Salah Belok?

FPCI Chapter UII
Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) is a non-profit, non-partisan, non-politic and independent foreign policy organization established to discuss and introduce international relations issues to many relevant actors in Indonesia.
9 Februari 2025 15:28 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari FPCI Chapter UII tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Perang Dunia I Source: Unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Perang Dunia I Source: Unsplash.com
ADVERTISEMENT
Perang Dunia pertama merupakan pintu kekacauan dunia terutama di Eropa yang memakan banyak sekali korban jiwa, kerusakan infrastruktur bangunan, dan krisis kemanusiaan. Butterfly Effect secara garis besar adalah Suatu dimana perubahan kecil bisa mempengaruhi perubahan yang besar dalam keadaan kemudian.
ADVERTISEMENT
Menariknya, Perang Dunia pertama yang menjadi salah satu konflik terbesar dalam sejarah manusia ini sebagian terpicu karena suatu hal yang menggelitik telinga. Mengapa? Perang Dunia pertama yang memakan 10 juta lebih dipicu sebagian oleh miskomunikasi antara supir dalam navigasi perjalanan Archduke Franz Ferdinand.
Pada tahun 1908 kerajaan Austro-Hungaria Aneksasi Bosnia yang terletak di sebelah selatan wilayah Austro-Hongaria. Aneksasi ini menjadi sumbu yang akan berdampak pada ketegangan antara kaum ultranasionalis Bosnia yang ingin menyatukan bangsa Slavia. Leopold Lojka lahir pada tanggal 17 September 1886, ia adalah seorang penggembala kuda dan kemudian menjadi sopir Archduke Franz Ferdinand pada tahun 1909.
Pada tahun 1914 masih terjadi tensi yang tinggi antara kaum nasionalis Bosnia dan Franz Ferdinand memutuskan untuk datang ke Bosnia, Ferdinand ingin berkeliling kota Sarajevo dengan mobilnya, tiba-tiba seseorang melemparkan bom di depan mobilnya tetapi melaju kencang dan gagal.
ADVERTISEMENT
Bom tersebut berasal dari Nedeljko Cabrinovic, seorang aktivis gerakan nasionalis Serbia. Setelah Ferdinand bertemu dengan pejabat setempat, mereka ingin mengajak Ferdinand berkeliling kota Sarajevo, namun Ferdinand justru ingin menjenguk korban pasca insiden pengeboman di rumah sakit Sarajevo.
Dalam perjalanan menuju rumah sakit, Leopold sama sekali tidak mengetahui arah menuju rumah sakit tersebut, sehingga ia melakukan kesalahan rute dengan berbelok arah. Sesaat kemudian, ada seorang pemuda bernama Gavrilo Princip yang merupakan rekan kedua Nedeljko dalam percobaan pembunuhan pertama yang sedang minum-minum di seberang jalan. Apakah kebetulan atau tidak, hal tersebut menjadi momentum bagi Princip untuk menuntaskan apa yang sebelumnya belum sempat dituntaskan. Gavrilo menembak Franz Ferdinand dan istrinya Sophie Duchess. Keduanya tewas beberapa jam kemudian.
ADVERTISEMENT
Setelah kabar pembunuhan Archduke Franz Ferdinand, Austro-Hongaria merespon kabar tersebut dengan meminta bantuan terhadap Jerman dan menyetujui untuk berperang melawan Serbia. Sementara itu, Rusia yang dipimpin oleh Tsar Nicholas II yang merupakan sekutu dari Serbia mengerahkan pasukannya untuk membantu Serbia. Alhasil, Jerman mendeklarasikan perang melawan Rusia, dan di sisi lain Perancis yang dipimpin oleh Raymond Nicolas Landry Poincaré yang merupakan sekutu Rusia juga mengerahkan pasukan untuk membantu Rusia dan Serbia, kemudian Jerman melakukan deklarasi perang melawan Perancis, begitupun dengan Inggris Raya oleh Raja Edward VII mengerahkan pasukannya untuk membantu Perancis, Rusia, dan Serbia. Perang Dunia Pertama telah resmi dimulai.
Dari satu kesalahan yang dilakukan oleh supir Franz Ferdinand tersebutlah kita bisa menyimpulkan 1 kesalahan kecil saja bisa menyebabkan butterfly effect yang begitu dahsyat, sehingga terjadinya perang dunia pertama yang memakan korban sekitar lebih dari 19 Juta jiwa, bahkan korban dari perang dunia pertama itu lebih banyak memakan warga sipil sekitar hampir 10 juta jiwa daripada korban militer yang hanya menewaskan hampir 9 juta jiwa.
ADVERTISEMENT
Kesalahan yang diawali dari pembunuhan putra mahkota Austro-Hongaria, Franz Ferdinand, ini menjadikan kejadian perang dunia pertama menjadi salah satu perang yang paling berdarah di sejarah modern. Dari kejadian Perang Dunia Pertama ini seharusnya negara-negara yang memiliki kekuatan besar seperti Amerika Serikat, Russia, Britania Raya, dan juga China harus belajar agar tidak mengulang sejarah.
Seharusnya negara-negara berkeinginan berusaha melakukan segala upaya untuk menyelesaikan konflik-konflik yang saat ini sedang terjadi seperti konflik Rusia dengan Ukraina ditambah dengan ancaman untuk menggunakan senjata nuklir di wilayah Rusia, ataupun konflik Israel dengan Palestina yang semakin hari semakin mengerikan dan menyebar sampai ke wilayah Lebanon, dengan menggunakan cara diplomatis yang komprehensif tanpa menambahkan potensi-potensi konflik yang lain demi menghindari butterfly effect yang sama seperti yang terjadi di saat perang dunia pertama atau bahkan bisa jadi jauh lebih dahsyat dari apa yang terjadi di Perang Dunia Pertama.
ADVERTISEMENT
Daftar Pustaka:
Hjembo, K. T. (2014). Sarajevo 1914: An Examination of the Context by which Austria-Hungary Responded to the Assassination of Archduke Franz Ferdinand. Air Command and Staff College.
foster, samuel. (2024, July 9). Sarajevo incident / 1.1 / encyclopedic - 1914-1918-online (WW1) encyclopedia. 1914-1918-Online (WW1) Encyclopedia. https://encyclopedia.1914-1918-online.net/article/sarajevo-incident-1-1/#toc_background