Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.0
Konten dari Pengguna
Menyesali Persepsi Pendidikan Adalah Scam
19 Mei 2023 9:49 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Glorya Rebecca Yustar Stefanie Putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Namun, belakangan ini timbul sebuah persepsi bahwa pendidikan merupakan scam atau penipuan. Persepsi ini menjadi perdebatan di antara individu dari setiap kalangan. Lucunya, ternyata ada yang setuju tentang persepsi ini. Lantas, mengapa beberapa individu berpendapat dan menganggap pendidikan adalah scam?
Pendidikan dan Manfaatnya
Pendidikan mendasari manusia untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman yang dinaungi sebuah lembaga belajar berbentuk sekolah. Melalui pendidikan, seseorang akan mampu dalam mengembangkan potensi diri, meningkatkan intelektual, memperlebar perspektif, meningkatkan kecerdasan emosional, dan memperluas peluang hidup untuk mewujudkan kesuksesan.
Pada dasarnya, pendidikan beriringan dengan bidang apapun karena pendidikan membantu dalam pembangunan ekonomi, kesehatan, sosial, dan budaya. Pendidikan juga bisa meningkatan kesejahteraan sosial sehingga kesenjangan dalam masyarakat dapat menipis. Kesetaraan dan keadilan yang sangat diperjuangkan pun juga ikut terwujud.
ADVERTISEMENT
Secara moralitas pun pendidikan juga berkontribusi secara positif. Dengan pendidikan, karakter dan moral pada setiap individu akan terbentuk. Pendidikan mampu menumbuhkan nilai etika, tanggung jawab, kejujuran, dan berbagai perilaku baik dalam manusia.
Sejatinya, pendidikan adalah segalanya dan hal terpenting dalam kehidupan manusia. Namun, mengapa masih banyak yang kontra dengan narasi tersebut? Mengapa masih ada sebagian orang yang memandang pendidikan hanya scam semata dan seolah-olah meremehkan eksistensi pendidikan?
Mengulik Pemikiran Pendidikan Adalah Scam
Pemikiran pendidikan adalah scam rupanya muncul karena berbagai aspek, termasuk salah satunya ialah biaya pendidikan yang relatif tinggi. Seperti yang kita tahu bahwa, semakin tinggi biaya suatu hal semakin tinggi kualitasnya pula. Maka, tidak mengherankan bahwa pendidikan yang berkualitas sangat mahal untuk didapatkan.
ADVERTISEMENT
Bahkan, pendidikan dianggap sebagai sebuah bisnis besar yang menghasilkan keuntungan yang luar biasa. Pendidikan hanya sebatas bisnis yang menjual produk besar dengan janji palsu karena menawarkan peluang yang belum tentu terwujud. Hal tersebut yang mendasari pemikiran pendidikan adalah scam oleh sekawanan individu.
Kemudian, beberapa orang berpendapat bahwa pendidikan hanya ditentukan oleh ujian yang hanya mengukur beberapa kemampuan saja, bukan secara komprehensif. Dengan demikian, manusia didorong untuk menghafal beberapa fakta atau angka. Padahal, kemampuan lain seperti kreativitas, critical thinking, public speaking, ataupun leadership juga harus diasah.
Lalu, dengan memperhatikan kurikulum di beberapa sekolah yang kurang beradaptasi dengan kebutuhan realita. Umumnya, pelajar mempelajari berbagai mata pelajaran seperti Matematika, Kimia, Fisika, Biologi, Sejarah, Ekonomi, Bahasa Inggris, dan mata pelajaran lainnya.
ADVERTISEMENT
Namun, jika kita melihat dunia realita, ada beberapa kemampuan serta keterampilan yang sangat dibutuhkan ketika kita terjun ke dunia profesional. Hal ini yang menimbulkan persepsi pendidikan adalah scam karena kemampuan yang diperoleh dari sekolah tidak 100 persen menunjang kesuksesan di dunia pekerjaan.
Menciptakan Persepsi Pendidikan Bukan Scam
Pendidikan memang sangat mahal untuk diperoleh, tetapi biaya yang mahal inilah yang menjadikan pendidikan sebagai investasi jangka panjang seseorang. Pendidikan memberikan kita kesempatan untuk mengakses pengetahuan, kemampuan, keterampilan, dan relasi untuk mewujudkan impian.
Pendidikan bukan hanya sebatas mata pelajaran umum semata, tetapi keterampilan-keterampilan dasar juga bisa dijangkau. Teamwork, berpikir kritis, kreatif, dan public speaking dapat diasah melalui tugas kelompok, presentasi, ataupun diskusi selama pembelajaran berlangsung. Pendidikan juga memperluas wawasan kita sosial, budaya, ataupun mengembangkan empati.
ADVERTISEMENT
Pendidikan tidak bisa disalahkan karena menipu kita, tetapi kita sebagai generasi muda yang unggul harus mencoba untuk mengembangkan serta meningkatkan lebih lagi sistem juga regulasi pendidikan kita. Sudah seharusnya, kita menghargai makna dan manfaat dari pendidikan untuk dipergunakan dengan sebaik mungkin bagi pribadi serta bangsa.