PENINGKATAN KETERLIBATAN DIGITAL DI MUSIM PANDEMI COVID-19

Gamal Albinsaid
Wirausaha Sosial dan Inovator Kesehatan
Konten dari Pengguna
17 Juni 2020 13:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Gamal Albinsaid tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Selama pandemi COVID-19 telah terjadi peningkatan keterlibatan digital dalam berbagai aktivitas. Upaya masyarakat melakukan pencegahan penularan dengan mengurangi pergerakan telah mendorong masyarakat untuk beralih dari offline ke online. Physical distancing telah mendorong peningkatan penggunaan media online dan e-commerce secara signifikan. Untuk memenuhi berbagai kebutuhan, e-commerce telah mengalami peningkatan dan menjadi solusi. Hal tersebut dikarenakan toko tutup akibat karantina wilayah.
ADVERTISEMENT
Peningkatan keterlibatan digital bisa dilihat dari peningkatan signifikan penjualan produk Amazon di Amerika Serikat. Amazon Amerika Serikat telah mencatat pertumbuhan tahunan barang rumah tangga sebesar 41%, produk kesehatan sebesar 25%, dan bahan makanan sebesar 23%. Peningkatan ini akan dipertahankan walaupaun pandemi sudah mulai berakhir. Cina menunjukkan peningkatan pasar online bertahan 3-6% setelah aktivitas mulai berjalan lagi. Hal ini didorong oleh generasi tua yang mulai nyaman dengan digital dan konsumen baru yang telah mengawali berbagai aktivitas online selama pandemi.
We are social dan hootsuite melaporkan peningkatan aktivitas online dan digital. Peningkatan tersebut diantaranya sebanyak 57% menonton lebih banyak tayangan dan film di layanan streaming, 47% menghabiskan lebih lama menggunakan media sosial, 46% menghabiskan lebih lama untuk layanan pengirim pesan, 39% mendengarkan lebih banyak layanan streaming musik. Data-data tersebut menunjukkan peningkatan aktivitas online dan digital secara signifikan.
ADVERTISEMENT
Pertanyaannya kemudian, apakah peningkatan aktivitas online ini hanya terjadi selama pandemi atau akan dipertahankan setelah pandemi berakhir? Temuan dari we are social dan hootsuite menunjukkan bahwa peningkatan aktivitas online ini akan tetap dipertahankan, walapun tidak setinggi ketika pandemi COVID-19. Laporan tersebut menunjukkan 20% orang berusia 16-64 tahun berencana melanjutkan kebiasaan baru menonton lebih banyak pertunjukan dan film di layanan streaming, 15% orang berusia 16-64 tahun berencana melanjutkan kebiasaan baru untuk menghabiskan lebih lama menggunakan media sosial, 16% orang berusia 16-64 tahun berencana melanjutkan kebiasaan baru untuk menghabiskan lebih lama untuk layanan pengirim pesan (chat messenger), 14% orang berusia 16-64 tahun berencana melanjutkan kebiasaan baru untuk mendengarkan lebih banyak layanan streaming musik. Hal ini meyakinkan kita bahwa peran teknologi digital akan mengalami peningkatan pada berbagai aspek dalam kehidupan kita.
ADVERTISEMENT
Selama Pandemi COVID-19, TikTok menjadi aplikasi yang paling banyak di download di bulan Maret 2020. TikTok telah berhasil menjangkau dunia ketika orang-orang menginginkan kesenangan dan interaksi saat berada di rumah. Selain itu, Zoom Cloud Meetings menjadi aplikasi paling banyak diunduh ke-6. Pandemi ini mengubah kebiasaan, orang-orang yang biasa menyelenggarakan acara, diskusi, ataupun rapat beralih menggunakan platform digital untuk memfasilitasi mereka menyelenggarakan event, diskusi, ataupun koordinasi. Tidak mau ketinggalan, Netflix berada di urutan nomor 10. Hal ini dikarenakan masyarakat mencari hiburan di rumah mereka, sehingga aktivitas hiburan digital meningkat secara signifikan.
Peningkatan aktivitas digital ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh McKinsey & Company sejak 15 Maret hingga 19 April 2020. Ketika ditanya “selama dua minggu ke depan, berapa banyak waktu yang Anda harapkan dihabiskan untuk kegiatan ini dibandingkan dengan berapa banyak waktu yang biasanya Anda habiskan untuk kegiatan ini?” Survei itu menunjukkan konsumen secara global mengalihkan waktu mereka dari pekerjaan menuju hiburan digital dan video. Aktivitas bekerja turun di sebagian besar negara, kecuali India, Korea Selatan, dan Cina. Cina adalah satu-satunya negara yang berbagai aktivitas di rumah tersebut berkurang dan aktivitas bekerja paling meningkat. Hal ini dikarenakan Cina sudah melalui dampak paling buruk dari pandemi dan mulai mengembalikan aktivitas ke New Normal.
ADVERTISEMENT
Penelitian tersebut juga menunjukkan konsumen terus mengalihkan waktu mereka ke kegiatan yang berada di rumah, seperti memasak, membaca berita digital, hiburan digital, dan terhubung lewat media sosial. Survei di atas semakin meyakinkan kita bahwa peralihan dari offline dan konvensional ke online dan digital akan semakin cepat dan masif.
Dalam perspektif bisnis, kita bisa melihat konsumen punya kecenderungan meningkatkan aktivitas online. Perusahaan perlu masuk lebih dalam untuk menghasilkan produk dan jasa yang berbasis digital, melakukan marketing secara digital, dan berkomunikasi dengan pelanggan secara digital.