"Los Skut Leboys" Karya "Sore ze Band" dan Nuansa Hangatnya

Ganesha Dwi Adhy Nugraha
Product Manager. Professional Slacker. Part-time Writer.
Konten dari Pengguna
21 Februari 2017 16:24 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ganesha Dwi Adhy Nugraha tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
"Los Skut Leboys" Karya "Sore ze Band" dan Nuansa Hangatnya
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seperti menyeruput coklat hangat di waktu hujan, itulah yang akan kita rasakan saat mendengarkan album ini. Lebih lembut dari beberapa album sore sebelumnya, tanpa kesan cengeng. Nuansanya hangat meski bukan tentang romansa percintaan. Santai dan menyenangkan.
ADVERTISEMENT
Los Skut Leboys adalah salah satu album Sore yang diusung full team, semenjak ditinggal oleh Mondo Gascaro, Sang Ex Pianis  di 2012 silam.
Saat pertama memutar album ini, kita akan disambut nuansa noir jazz dari "Sunday Dinner Forgotten". Classy dan memang pantas jadi pembuka dari Los Skut Leboys. Favorit saya ialah "Plastik Kita", bercerita tentang budaya konsumerisme, kecintaan semu manusia pada duniawi. Tempo yang nikmat juga dirasakan di "Gesneriana", Lagu persembahan untuk anak perempuan Ade Paloh, menceritakan tentang pujian dan cinta orang tua terhadap anaknya.
Rata rata lagu berirama sejuk nan santai, khas musik mereka yang easy to listen di telinga. Genre mereka terbilang unik. Ada Rock, ada Pop, bercampur Jazz juga Bossa Nova. Beberapa lagu bahkan hentakan Rock-nya lebih terasa, seperti di "Para Plesir Semu" dan "I Never Knew You in Wonderland". "Map Biru?" mungkin saja genrenya Pop-Rock Ceria. Genre yang mereka bawakan terbilang inkonsisten dan tak biasa. Pantas jika mereka melabelkan aliran musiknya dengan nama Indonesiana Rock Revival.
ADVERTISEMENT
Satu lagi yang keren dari band ini, rata - rata lagu mereka nyatanya hanya bermain di kunci dan nada yang familiar. Namun berkat musikalitas dan skill mereka, materi tersebut digubah menjadi sebuah karya yang asik dan apik.
Beberapa lirik juga punya background cerita yang sederhana. Persis "Belajar untuk riang" karya Bemby (Drummer), seperti dikutip dari website resmi Rolling Stone Indonesia. Lagu ini bercerita tentang dia dan pengalamannya saat bertemu seorang pengemis berkaki satu yang mendekati mobilnya di perempatan Jalan Raya Kalibata,
ADVERTISEMENT
Biar ga penasaran dan biar bukan cuma saya sendiri yang nikmatin album "Los Skut Leboys".
Itulah secangkir Los Skut Leboys oleh Sore.
Sebagai ganti hasil review ini, coba kalian cantumin pendapat dan hasil review kalian soal album ini. Kira-kira lagu mana aja yang kalian suka? Atau malah ada yang masih nyangkut di telinga sampai saat ini? Tulis di kolom komentar di bawah ya.