Konten dari Pengguna

Learning Loss Menyebabkan Kemunduran pada Pelajar di Indonesia?

Gantara Putra
Mahasiswa Marketing Communication dari Binus University
11 Januari 2023 13:20 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Gantara Putra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Learning loss atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan kehilangan pembelajaran adalah sebuah kondisi di mana seseorang kehilangan pengetahuan maupun keterampilan dalam perkembangan secara akademik yang mana hal ini terjadi akibat terjadinya pemberhentian pembelajaran dalam dunia pendidikan.
ADVERTISEMENT
Hal ini terjadi karena adanya kesenjangan yang panjang dan diskontinuitas dalam dunia pendidikan. Situasi ini mengakibatkan seorang peserta didik mengalami suatu kemunduran secara akademis akibat adanya kesenjangan atau ketidakberlangsungan proses pendidikan.
Ilustrasi learning loss (Sumber:/Pixabay/HaticeEROL)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi learning loss (Sumber:/Pixabay/HaticeEROL)
Tidak dapat dipungkiri dunia pendidikan di Indonesia selama masa pandemi telah mengalami banyak perubahan. Penutupan sekolah dilakukan di Indonesia sejak Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Penutupan sekolah ini kemudian diinisiasi dengan melakukan pembelajaran secara daring, baik menggunakan Google Classroom atau aplikasi meeting online seperti Zoom atau Google Meet, hal ini tentunya mengakibatkan banyak pelajar di Indonesia yang mengalami kesulitan dalam mengakses pendidikan.
Kesulitan ini bisa disebabkan oleh sulitnya akses internet, perangkat, maupun pengoperasian teknologi baik dari pihak pendidik maupun pelajar dan orang tua. Tak hanya kesulitan secaraa teknis, saya juga melihat adanya kesulitan lain yang dijumpai siswa, misalnya kesulitan dalam memahami pelajaran. Selain itu, karena pembelajaran hanya disampaikan secara teoritis dan minim praktik, kemampuan siswa dalam mengimplementasikan ilmunya pun menurun. Fenomena penurunan kemampuan akademik ini lah yang kemudian disebut learning loss.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya apa saja faktor yang mengakibatkan terjadinya learning loss saat pandemi? Berdasarkan pengamatan saya, terdapat beberapa hal yang menjadi penyebab terjadinya learning loss, antara lain adalah:

1. Jangka Waktu Liburan yang Terlampau Lama

Selama masa pandemi dan pembelajaran dilakukan secara online, durasi jam pembelajaran dipangkas menjadi lebih singkat. Hal ini menyebabkan banyak waktu yang tersisa untuk kemudian pelajar melakukan aktivitas lain selain belajar, hal ini kemudian menyebabkan pelajar lebih banyak menghabiskan waktu untuk bermain dari pada belajar.

2. Siswa Gap-year yang Tinggal Kelas

Siswa yang tinggal kelas dalam durasi tertentu akan mempengaruhi memori siswa terkait materi pembelajaran terakhir yang ia dapat, sehingga akan terjadi kesulitan ketika pelajar akan kembali memulai kegiatan sekolah.

3. Cuti/Putus Sekolah

Akibat adanya kesulitan dalam akses sekolah daring, tidak banyak pelajar yang kemudian memutuskan untuk cuti atau bahkan putus sekolah. Berhentinya proses belajar ini kemudian dapat menyebabkan kemampuan pelajar menjadi berkurang.
ADVERTISEMENT

4. Pembelajaran yang Kurang Efektif

Sistem pembelajaran yang dilakukan secara daring tentunya kurang efektif, baik pengajar maupun pelajar tentu mengalami kesulitan tersendiri, khususnya dalam hal pemahaman di level tertentu yang memang lebih sesuai jika dilaksanakan secara luring.

5. Perubahan Cara Belajar

Perubahan dari pembelajaran biasa menjadi daring selama 2 tahun pandemi, yang kemudian saat ini kembali luring tentu membuat siswa mengalami kesulitan beradaptasi dan menyesuaikan keadaan.

Cara Mengatasi Learning Loss

Cara mengatasi terjadinya loss learning ini tentunya tidak bias hanya mengandalkan satu pihak saja, namun harus ada kerja sama antara pihak sekolah atau pengajar, pelajar dan juga orang tua maupun wali, serta pemerintah. Beberapa cara mengatasinya antara lain adalah sebagai berikut:
1. Upgrade skill dari guru dalam hal pengajaran. Hal ini tentunya perlu didukung oleh pihak sekolah dengan memfasilitasi tenaga pendidik dengan pelatihan dalam penggunaan teknologi serta komunikasi dengan siswa.
ADVERTISEMENT
2. Meningkatkan hubungan antara sekolah dan orang tua. Orang tua diharapkan mampu merangkul anak-anaknya dan juga bekerja sama dengan sekolah dalam menyukseskan kebijakan dan program sekolah.
3. Terjalinnya hubungan komunikasi antara sekolah dan pemerintah. Ketika terjadi permasalahan atau kendala diharapkan sekolah langsung melaporkan pada pihak terkait agar dibantu dalam mencari solusi terbaik secepat mungkin.
4. Meningkatkan kualitas perpustakaan sebagai sumber ilmu siswa selain materi pembelajaran dari guru.
5. Adanya usaha dan niat dari siswa untuk kembali mengikuti pembelajaran dan me-recall materi yang sudah pernah diberikan dan dipelajari.
Learning loss pasca pandemi, khususnya pada pelajar di Indonesia memang tidak dapat dihindari, namun bagaimana kita menyikapi dan usaha untuk bangkit dari keterpurukan ini adalah hal yang penting untuk dilakukan. Saling bergandengan tangan untuk memulihkan pendidikan di Indonesia adalah tugas seluruh pihak, baik pemerintah, sekolah, guru, orang tua, dan siswa. Mari bersatu untuk Indonesia lebih maju.
ADVERTISEMENT