Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Peningkatan Lumbung Pangan Masyarakat Upaya Menjaga Ketahanan Pangan Majalengka
12 Mei 2024 9:36 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Gayatri Sekar Tadji tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ketahanan pangan merupakan salah satu isu paling strategis dalam pembangunan nasional, terlebih bagi negara berkembang seperti Indonesia yang berpenduduk besar. Kerawanan pangan masih menjadi permasalahan di Indonesia, dan kerawanan pangan sangat berkaitan dengan kemiskinan. Upaya penanganan kerawanan pangan juga berarti untuk mengatasi kemiskinan, demikian pula sebaliknya.
ADVERTISEMENT
Kondisi Geografis Kabupaten Majalengka Kondisi Geografis Majalengka terbagi dalam 3 zona daerah yaitu: daerah pegunungan dengan ketinggian 500-857 m di atas permukaan laut dengan luas 482,02 Km² atau 40,03 % dari seluruh luas wilayah Kabupaten Majalengka; daerah bergelombang/berbukit dengan ketinggian 50-500 m di atas permukaan laut dengan luas 376,53 Km² atau 31,27 % dari seluruh luas wilayah Kabupaten Majalengka dan daerah daratan rendah dengan ketinggian 19-50 m diatas permukaan laut dengan luas 345,69 Km² atau 28,70 % dari seluruh luas wilayah Kabupaten Majalengka.
Kondisi ini memungkinkan tumbuh suburnya potensi sumber daya alam yang melimpah seperti sayuran, buah buahan, pangan juga sektor pariwisata. Daerah dataran rendah yang rata ditunjang dengan posisi yang sangat strategis sebagai wilayah penghubung 4 Kabupaten yakni Sumedang, Indramayu, Cirebon dan Kuningan, sangat cocok dikembangkan menjadi kota bisnis dan industri, sehingga tidak heran kalau Pemerintah Provinsi Jawa Barat melirik Majalengka sebagai salah satu prioritas pembangunan infrastruktur untuk menopang percepatan pembangunan termasuk mega proyek pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat yang kini sudah beroperasi di kecamatan Kertajati, serta sentra untuk relokasi berbagai industri dan konsep pengembangan Kertajati Aero City yang terintegrasi dengan berbagai fasilitas seperti pemunkiman, universitas, rumah sakit, pusat perbelanjaan, bussines center, resort, sarana hiburan dan rekreasi (https://majalengkakab.go.id).
ADVERTISEMENT
Kabupaten Majalengka mempunyai banyak potensi di bidang pertanian, namun masih mengalami kesulitan dalam pengembangan lumbung pangan masyarakat. Selain anggaran daerah untuk sektor pertanian yang sangat kecil di bandingkan dengan sektor lain seperti kesehatan dan pendidikan, pemerintah Kabupaten Majalengka juga dirasa kurang komitmen dan memprioritaskan permasalahan pertanian dan pangan. (https://www.sembadapangan.com)
Keberadaan cadangan pangan di masyarakat tidak dapat dilepaskan dari keberadaan kelembagaan pengelolaan cadangan pangan yang tumbuh dan berkembang di masyarakat. Kelembagaan pengelolaan cadangan pangan seperti lumbung pangan telah tumbuh secara tradisional dan berperan besar dalam menjaga stabilitas ketahanan pangan masyarakat. Dalam kaitan itu kajian tentang kelembagaan cadangan pangan masyarakat dinilai sangat penting.
Kelembagaan cadangan pangan yang berkembang di masyarakat adalah lumbung pangan dan lebih fokus lagi adalah lumbung padi. lumbung merupakan tempat penyimpanan hasil panen dan tempat cadangan pangan sampai masa panen berikutnya.
ADVERTISEMENT
Terdapat 106 LPM yang terbentuk di setiap desa di Kabupaten Majalengka. Namun, dari 106 LPM tersebut hanya beberapa yang masih aktif sampai sekarang. Kendalanya terdapat pada partisipasi masyarakat yang mulai berkurang. Masyarakat lebih memilih langsung menjual hasil panennya kepada pengepul dan menyimpan sebagian untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya daripada menyimpan di LPM karena membutuhkan modal yang lebih cepat. Hal itu dikarenakan konsep pendistribusiannya yang kurang menarik.
Dari hasil wawancara bersama dinas ketahanan pangan dan pertanian Kabupaten Majalengka, selain kendala yang sudah dijelaskan di atas, kebanyakan juga terkendala dalam manajemen pengelolaan yang mulai menurun, maka LPM di Kabupaten Majalengka dirasa perlu di lakukan pengembangan. Pemerintah bisa berkontribusi dengan memberikan modal usaha agar LPM dapat beroperasi membantu pemodalan petani. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Majalengka menyatakan, untuk saat ini upaya dalam menjaga ketahanan pangan adalah menjaga harga pangan di Kabupaten Majalengka tetap stabil. Salah satunya dengan program gerakan pangan murah (GPM) yang digelar di beberapa titik di Kabupaten Majalengka. Namun demikian, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Majalengka berharap dapat lebih maksimal mengembangkan LPM di setiap desa dan membutuhkan kontribusi milenial dalam pengembangannya baik itu sistem jual-beli atau simpang-pinjam, generasi milenial lebih melek digitalisasi. Mereka mengatakan bahwa sudah saatnya LPM diisi generasi milenial yang dapat memberikan inovasi dalam pengoperasiannya.
ADVERTISEMENT
Generasi muda saat ini sangat dibutuhkan sekali keterlibatannya dalam pembangunan daerah, dengan keterampilannya dalam menggunakan teknologi dan kreativitasnya dalam menghasilkan inovasi dapat menjadi kekuatan dalam membangun daerah.