5 Tempat Makan Halal di Yogyakarta yang Kerap Dikira Tak Halal

Menu andalan dari Yamie Singkawang. Photo by @gembulfoodie

Pernah tidak, ketika ingin mencoba suatu kuliner yang baru atau yang direkomendasikan temanmu, tapi pada akhirnya kamu ragu untuk mencobanya? Biasanya kalau dari sebagian teman-teman yang sering membaca review di Instagram gembul, mereka sering banget ragu akan kehalalan makanan tersebut.

Memang sebenarnya cukup sulit untuk menanyakan langsung apakah makanan yang ingin kita coba itu benar halal atau tidak. Ada yang takut dikira menuduh, menghina, dan masih banyak alasan lainnya yang membuat akhirnya temen-temen gembul memilih mengurungkan niatnya untuk bertanya, dan memilih untuk tidak mencoba makanan yang mereka inginkan itu.

Gembul mencoba membantu teman-teman semua nih, mencari informasi tentang tempat makan di Yogyakarta yang kerap diragukan kehalalannya. Di sini, gembul mencoba mengulas dan mencari informasi dari sumber utama, yaitu sang pemilik warungnya. Jadi Insyaallah informasi yang diberikan valid dan benar ya, teman-teman.

Warung Makan Khas Bali Putra. Photo by @gembulfoodie

Warung pertama adalah Warung Makan Khas Bali Putra. Sudah legendaris di Yogyakarta dari tahun 2005, lho. Dari namanya saja sudah kelihatan kalau warung ini menjual kuliner-kuliner khas Bali, seperti nasi jinggo, nasi campur, sate lilit, dan lain sebagainya. Warung ini bisa jadi sedikit obat rindu buat yang kangen akan cita rasa masakan di Bali. Ciri khas masakan Bali adalah kuliner pedasnya.

Menu pedas menjadi ciri khas kuliner Bali. Photo by @gembulfoodie

Tentunya di warung ini juga ada sambal, sate lilit, dan nasi jinggo yang menjadi menu paling favorit. Masakan di sini itu rasanya autentik banget karena memang juru masak dan istri dari sang pemilik warung adalah warga Bali, jadi cita rasa Bali sangat melekat di sini. Tentunya kalian tidak perlu khawatir karena di sini menunya halal semua, ya. Terutama untuk sate lilitnya yang berbahan tuna, dan itu sangat enak banget.

Bahan utama dari nasi jinggo. Photo by @gembulfoodie

Rekomendasi dari gembul ketika kamu pertama kali datang ke sini, harus banget cobain nasi jinggo. Bisa juga kamu tambah dengan extra sate lilit dua tusuk, dan tentunya telur baladonya yang dijamin bikin nagih. Lalu teman-teman semua bisa ke warung ini di jam berapapun, bisa sarapan, makan siang, atau pun makan malam karena jam buka warung ini cukup panjang ya.

Nasi jinggo, sate lilit, dan telur balado. Photo by @gembulfoodie

📍 : Jl. Namburan Kidul No.10, Panembahan, Kecamatan Kraton, Yogyakarta (Ada Di Gmaps)

💰 : Mulai dari Rp 10.000

⏰ : 06.00 - 20.30

Tampak depan warung yamie singkawang. Photo by @gembulfoodie

Buat sebagian besar yang baru pertama kali ke sini pasti akan kaget dengan menu-menu yang mereka sajikan. Hal itu memang wajar, sama seperti ketika gembul datang pertama kali datang ke sini, begitu juga kemarin ketika teman gembul pertama kali datang ke sini.

Nasi campur Yamie Singkawang yang halal. Photo by @gembulfoodie

Menu yang dipesan ada Yamie Singkawang dan Nasi Campur, lalu untuk menu pendampingnya ada Choi Pan. Ketika menu keluar daging-daging bertekstur kecil dan warna kemerahan langsung membuat pertanyaan, daging apakah ini?

Gembul bisa bilang itu semuanya daging ayam yang dimasak charsiu dan proses masaknya pun halal tanpa lard, juga tanpa MSG, dan micin. Tapi rasanya tetep enak, terutama Choi Pan-nya itu yang sangat bikin nagih.

Menu utama Yamie Singkawang, yang dibuat mirip seperti di daerah Singkawang. Photo by @gembulfoode

Kenapa bisa begitu, karena gembul cukup mengenal pemilik warung ini. Dia selalu bercerita soal landasan kemanusiaan meskipun berbeda beda keyakinan. Menurutnya berbohong dalam berjualan itu sesuatu yang salah dan tidak dia yakini. Betul saja setelah gembul selesai makan, warung ini banyak didatangi beberapa pelanggan Muslim. Itu artinya, mereka sudah percaya dan cocok dengan masakan di sini.

Menu choi pan, menjadi menu paling favorite bagi konsumen. Photo by @gembulfoodie

📍 : Jl. Brigjen Katamso No.304, Keparakan, Mergangsan, Yogyakarta (Ada di Gmaps)

💰 : Mulai Rp 15.000

⏰ : 10.00 - 20.00 (Hari Minggu Libur)

Daftar harga bakso bethesda. Photo by @gembulfoodie

Kuliner bakso adalah kuliner yang kadang paling sering banget diisukan tidak halal, salah satunya ini ya Bakso Bethesda 74. Wajar saja seperti itu, karena memang Bakso Bethesda ini berada di lingkungan yang banyak menjual makan tidak halal, tepatnya di radius sekitar Rumah Sakit Bethesda.

Proses penyiapan bakso bethesda. Photo by @gembulfoodie

Lalu banyaknya penjual bakso yang menggunakan nama Bakso Bethesda, dan itu tidak terhitung jumlahnya sedangkan memang ada salah satu Bakso Bethesda yang memang menyatakan menggunakan bahan yang tidak halal. Muncullah stigma di masyarakat yang menyamakan semua Bakso Bethesda itu tidak halal. Begitulah cerita yang sempat gembul ulik dari pemilik warung Bakso Bethesda 74.

Sertifikat halal untuk bakso bethesda 74. Photo by @gembulfoodie

Bakso bethesda 74 di Yogyakarta memang sudah terkenal akan kenikmatannya, walaupun sidikit mahal tapi rasa baksonya itu konsisten. Ukurannya yang besar-besar dan teksturnya yang kenyal akan tambah nikmat bila ditambah bakso gorengnya yang krispy garing. Jika kamu masih ragu mencicipi bakso ini, tenang saja sudah ada sertifikasi halalnya juga, lho.

Satu porsi basko bethesda 74 yang enak. Photo by @gembulfoodie

📍 : Jl. Johar Nurhadi, Kotabaru, Gondokusuman, Yogyakarta (Ada di Google Maps)

💰 : Bakso Rp 22.000

⏰ : 09.30 - 14.30

Dimsum yang sedang naik daun karena murah dan enak, Ono Dimsum. Photo by @gembulfoodie

Fenomena makan murah seperti dimsum di Yogyakarta lagi banyak sekali, puncaknya saat bulan puasa kemarin. Banyak dimsum-dimsum kaki lima yang bermunculan, dan akhirnya yang bertahan hanya beberapa saja hingga saat ini. Salah satunya nih gaes, ada Ono Dimsum yang murahnya kebangetan.

Tempat mengukus dimsum Ono Dimsum yang sudah mulai berkurang. Photo by @gembulfoodie

Harganya seporsinya Rp 10.000, dan itu sudah dapat empat dimsum. Untuk pilihan rasanya ada ayam wortel, ayam jamur, ayam cumi, ayak keju, ayam udang, ayam smoke beef. Jadi enggak perlu ragu lagi buat jajan di sini, karena bahan utamanya saja ayam bukan yang lain, dan tentunya kalau masih ragu di sini juga sudah ada sertifikat halalnya juga, lho. Saran sih kalau kes ini jangan sore hari, kadang dalam waktu 2 jam saja, semua dimsumnya sudah ludes terjual.

Satu porsi dimsum cukup dengan Rp 10.000 isi 4. Photo by @gembulfoodie

📍 : Jl. Mrican Baru, Mrican, Caturtunggal, Depok, Sleman (Ada di Google Maps)

💰 : Satu porsi isi 4, Rp 10.000

⏰ : 12.00 - 02.00

5. Mie Ayam Grabyas Red Door

Mie Ayam Grabyas RED DOOR . Photo by @gembulfoodie

Ini dia rekomendasi penolong lapar di malam hari kalau lagi ada di sekitaran Jalan Malioboro. Sebab, Mie Ayam Grabyas Red Door ini baru buka jam 12 malam, kadang juga bisa lebih tergantung dari situasi pedestrian Malioboro yang masih digunakan pedagang kaki lima atau tidak.

Suasana warung yang semakin larut semakin ramai. Photo by @gembulfoodie

Lalu kenapa mi ayam ini fenomenal? Bukan karena buka malam hari ya tetapi karena ada kata grabyas di Mie Ayam ini. Sebagian masyarakat mengetahui arti kata grabyas itu sendiri sebagai kulit babi, tapi sebenarnya tidak semuanya lho. Sebagai gantinya di mi ayam ini menggunakan kulit ayam yang dipadukan dengan daging ayam cincang.

Grabyas dan daging ayam cincang sebagai toping utama mi ayam. Photo by @gembulfoodie

Menu rekomendasi dari gembul, pesan yang mi ayam komplit. Nanti dapat satu mi ayam dan bakso lalu ada juga pangsit basahnya. Kalau penasaran bisa nambah beberapa porsi pangsit goreng yang #nakdek . Sebagai penikmat mie ayam gembul suka sama tekstur mi ayamnya yang pipih, dan sedikit lengket jadi kudu disiram kuahnya dulu, gaes. Cuma yang tidak kuat itu harus melek dulu sampai jam 12 malam buat mencoba mi ayam ini.

Satu porsi mie ayam komplit ditambah pangsit goreng. Photo by @gembulfoodie

📍 : Jl. Malioboro No.167, Suryatmajan, Danurejan, Yogyakarta

💰 : Range harga Rp 13.000 - Rp 18.000

⏰ : 12.00 - 03.30

Jadi jika kalian ragu terhadap suatu makanan lebih baik tanyakan langsung pada pemiliknya, karena tujuannya memang untuk sekadar tahu saja. Daripada kalian menduga-duga dan justru malah ikut-ikutan menyebar kabar yang belum tentu kebenarannya.