Konten dari Pengguna

Bakso Tusuk 9 Rasa di Kampung Ramadhan Jogokaryan

Gembul Foodie
Pria Gembul Penikmat Makanan ▶️Jangan takut gendut, yuk kulineran◀️ 🍴 HALAL ONLY 🏡 YK, IND 📢 #sobatgembul #nakdek 📬 gembulfoodie@gmail.com
14 Mei 2019 5:32 WIB
clock
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:18 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Gembul Foodie tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Halo semuanya, kali ini Gembul akan membahas jajanan unik yang cuma ada setahun sekali di Kampung Ramadhan Jogokaryan. Namanya bakso tusuk aneka rasa, mungkin bagi sebagian warga lokal atau yang pernah tinggal di Yogyakarta, bakso tusuk yang satu ini sudah tidak asing.
ADVERTISEMENT
Bakso tusuk ini sangat legendaris di Yogyakarta. Sudah berjualan sejak 2010, diawali dengan berjualan bakso orisinal tanpa ada pilihan rasa lain. Lalu mulai masuk tahun 2011, Edy--pedagang bakso--akhirnya mencoba peruntungan dengan berjualan bakso tusuk aneka rasa ini.
Bakso tusuk aneka rasa Kampung Ramadhan Jogokaryan.
zoom-in-whitePerbesar
Bakso tusuk aneka rasa Kampung Ramadhan Jogokaryan.
Ada cerita menarik dari tercetusnya ide untuk berjualan bakso aneka rasa ini. Ketika tahun 2010, Edy masih sering berjualan bakso tusuk keliling di sekolah-sekolah yang ada di sekitaran Jogokaryan. Lalu ada seorang ibu yang sering membeli bakso untuk anaknya di taman kanak-kanak dan menyarankan untuk membuat bakso dengan campuran bahan sayur.
Biasanya sayuran akan tersamarkan dengan cita rasa bakso yang lebih dominan untuk mengelabui anak-anak yang tidak suka makan sayur. Setelah itu Edy mencoba membuat bakso sayur untuk anaknya terlebih dahulu, dan syukurnya anaknya suka. Lalu mulai dijual khalayak umum, dan respons masyarakat sangat positif sekali.
ADVERTISEMENT
Gembul salut banget sama bakso tusuk aneka rasa ini, tetap konsisten terhadap harga jualnya. Dari tahun 2011 hingga sekarang, harga baksonya masih tetap setia Rp 500 per butirnya. Kecuali untuk bakso telur ayam, harganya Rp 5.000 per butirnya karena memakai telur ayam utuh. Sebagai informasi, bakso tusuk aneka rasa ini menggunakan bahan dasar daging ayam. Kalian pasti sudah penasaran dan pengin tahu ada pilihan bakso apa saja di bakso tusuk aneka rasa ini, kan?
Nah, bakso aneka rasa ini mempunyai 9 varian bakso, yakni bakso mercon, bakso telur ayam, bakso telur puyuh, bakso urat, bakso wortel, bakso bayam, tahu bakso, bakso rica-rica, dan bakso orisinal. Beberapa tahun yang lalu sempat ada yang bakso keju, bakso jagung, dan bakso sosis.
ADVERTISEMENT
Tiga rasa bakso itu dihilangkan karena ada ongkos produksi yang terlalu mahal untuk yang keju dan sosis. Sedangkan perpaduan rasa bakso jagung kurang diminati pelanggan karena manis bertemu gurih.
Satu panci terdiri dari 4 rasa bakso tusuk. Ada bayam, wortel, mercon, dan orisinal.
Bakso tusuk aneka rasa ini dijual di Kampung Ramadhan Jogokaryan. Waktu penjualannya hanya dari pukul 15.30 WIB hingga 18.30 WIB dikarenakan adanya peraturan yang harus memberhentikan proses jual beli sebelum salat tarawih. Lokasi lapaknya pun tetap setia di tempat yang sama, yaitu di depan Omah Dakwah. Yang menarik, desain stand gerobaknya selalu berubah-ubah setiap tahun lantaran menyesuaikan teknis di lapangan.
Bentuk gerobak bakso tusuk aneka rasa di tahun 2018.
Tahun lalu, gerobaknya terlihat besar dan kuat, tapi ada kendala saat dipindahkan dari tempat produksi ke tempat jualan. Lalu gerobak tersebut kurang efisien untuk berjualan, karena terbatas hanya bisa menampung dua panci rebusan saja. Gerobaknya juga terlalu besar sehingga memakan tempat berjualan, padahal kebijakan tenant di Pasar Ramadhan hanya berukuran satu kali satu meter. Tahun ini gerobak bakso tusuk aneka rasa diubah menjadi lebih minimalis untuk lebih meningkatkan efektivitas dan memberi ruang lebih bagi para pegawai untuk berjualan.
Gerobak yang lebih sederhana di tahun 2019, membuat proses penjualan menjadi lebih cepat.
Rasa bakso tusuk yang paling favorit saat ini adalah bakso mercon dan bakso telur puyuh. Bakso mercon ini penuh dengan kejutan, kalau dilihat sekilas bakso ini seperti bakso sayur atau orisinal. Tetapi setelah digigit dan dikunyah menimbulkan rasa pedas, karena adanya potongan cabai di dalamnya. Kalau Gembul lebih suka bakso rica-rica karena memiliki cita rasa unik, tidak perlu dikasih saus tambahan lagi karena sudah terasa pedas gurih khas masakan rica-rica di Jogja.
ADVERTISEMENT
Bakso tusuk aneka rasa ini mengalami puncak penjualan di awal Ramadan, karena hampir mayoritas pembelinya adalah mahasiswa. Sekali produksi perlu menyiapkan 60 kilogram, dan pada hari kelima puasa produksinya sudah mencapai hampir 70 kilogram. Namun 70 kilogram ternyata tidak habis terjual, sehingga diputuskan untuk mengambil angka produksi maksimal di 65 kilogram saja.
Bakso rasa rica-rica, menjadi kesukaan nomor dua buat Gembulfoodie.
Produksinya sendiri memang paling banyak dialokasikan untuk bakso mercon, bisa sampai dua ember banyaknya. Lalu produksi paling kecil ada di bakso sayur sebanyak satu ember saja, dikarenakan bakso sayur hanya mampu bertahan satu hari dan jika masih tersisa akan jadi basi. Ada cerita menarik juga dari bakso mercon yang dijual di sini.
Jadi, semakin mendekati waktu berbuka puasa, pelanggan yang datang untuk membeli semakin padat dan banyak. Saat itu ada seorang seorang ibu yang membawa anaknya dan membeli bakso di sini. Karena sudah tidak sabar dan saking penuhnya, ada kesalahan informasi atas rasa bakso yang dipilihnya. Ternyata ada bakso mercon yang dibeli oleh ibu tersebut dan kemudian bakso itu dimakan oleh anaknya yang masih kecil.
ADVERTISEMENT
Anaknya pun menangis setelah makan bakso, ibu tersebut kebingungan dan baru sadar ternyata yang digigit adalah bakso mercon. Komplain lah ibu itu di kedatangannya berikutnya, namun berhasil dijelaskan dengan baik oleh penjualnya. Pesannya, teliti lah sebelum membeli bakso tusuk di sini, jangan asal tunjuk bisa-bisa kamu dapat jackpot.
Antrian pembeli bakso tusuk, semakin mendekati waktu berbuka semakin bertambah ramai.
Selain berjualan bakso tusuk aneka rasa, tempat ini juga tetap menjunjung nilai-nilai kebaikan di bulan Ramadan. Untuk siapa pun peserta iktikaf di masjid Jogokaryan yang mampir untuk membeli akan diberi gratis, lho. Dengan catatan harus ada bukti pin dari pihak masjid bahwa orang itu sah sedang melakukan iktikaf di 10 hari terakhir Ramadan.
Buat kalian pemudik asli Yogyakarta yang baru bisa datang di hari-hari terakhir Ramadan juga enggak perlu risau. Karena bakso tusuk aneka rasa ini berjualan full dari awal Ramadan sampai sehari sebelum Ramadan--pas malam takbiran, mereka masih setia berjualan karena memang peminatnya cukup tinggi. Namun mungkin jumlah produksinya mulai dikurangi menjadi kira-kira hanya 15 kilogram saja lantaran karyawan juga sudah mulai libur, namun Edy dan istri masih tetap bisa melayani bersama.
ADVERTISEMENT
Gembul juga dapat kabar gembira nih, karena banyaknya permintaan para pelanggan untuk berjualan di luar event pasar Ramadan Jogokaryan, akhirnya mulai dua bulan terakhir, bakso tusuk aneka rasa juga mulai berjualan dengan mobil pick-up di Alun Alun Kidul Yogyakarta. Berlokasi di sisi barat lapangan, tepatnya di seberang jalan depan bekas kandang gajah. Model bakso tusuknya sama persis seperti yang dijual di Pasar Ramadhan Jogokaryan.
Biar tidak penasaran, kamu harus mencoba seluruh rasa bakso tusuk ini
Ternyata jauh sebelum berjualan di mobil pick-up, bakso tusuk ini berjualan juga di Alun-Alun Kidul Yogyakarta, dengan konsep warung bakso dan mie ayam. Gembul dan banyak pelanggan sebelumnya tidak mengenali kalau bakso yang dijual di pujasera depan kandang gajah itu ternyata masih orang yang sama dengan yang berjualan di Pasar Ramadhan Jogokaryan.
ADVERTISEMENT
Di pujasera ada perubahan konsep dari bakso tusuk yang sederhana dengan plastik dan terlihat murah menjadi satu porsi bakso dengan penyajian mangkuk dan menjadi makanan berat dengan harga Rp 15.000 per porsinya. Baksonya sendiri pun berbeda dari segi ukuran biasa, ukurannya menjadi lebih besar dan bahan utamanya juga dari sapi bukan dari ayam.
🍴 : Bakso Tusuk Aneka Rasa Jogokaryan
📍 : Jl. Jogokaryan, Mantrijeron, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55143
💰 : Rp 500/butir
⏰ : 15.30 WIB - 18.30 WIB