Menikmati Ayam Geprek Bu Rum yang Legendaris dari Yogyakarta

Gembul Foodie
Pria Gembul Penikmat Makanan ▶️Jangan takut gendut, yuk kulineran◀️ 🍴 HALAL ONLY 🏡 YK, IND 📢 #sobatgembul #nakdek 📬 [email protected]
Konten dari Pengguna
21 Juni 2020 10:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Gembul Foodie tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ayam geprek legendaris dari Yogyakarta. Photo by @gembulfoodie
Ayam Geprek, mungkin saat ini hampir semua lapisan masyarakat kenal dengan kuliner ini. Setiap sudut suatu kota, dari pusat hingga pinggiran pasti ada saja yang jual kuliner ayam geprek. Ditambah lagi, beberapa hari terakhir ini suatu brand ayam geprek sedang menjadi sorotan. Ya, membuat kuliner ayam geprek ini menjadi pembicaraan lagi.
ADVERTISEMENT
Mau membahas tentang ayam geprek #nakdek di Yogyakarta nih. Sudah langganan dari zaman masih kuliah dulu. Bisa dibilang ini sebagai pelopor dari ayam geprek itu sendiri kali ya. Ayam Geprek Bu Rum yang sudah berdiri sejak tahun 2003. Teringat sekali sebelum banyaknya ayam geprek seperti saat ini. Saat selesai kuliah saat jam makan siang diusahakan untuk mampir kesini. Walau jaraknya tidak dekat juga. Tapi rasa ayam geprek bu rum ini sangat menempel dan penuh kenangan banget.
Rasa dari ayam geprek bu rum yang spesial dan penuh kenangan. Photo by @gembulfoodie
Dari hasi gembul ngobrol bareng Bu Ruminah atau Bu Rum, penemuan ayam geprek ini juga awalnya tidak sengaja ya. Dulu sebelum berjualan ayam geprek, beliau ikut berjualan dengan orang tuanya. Lalu berkeinginan mandiri dengan berjualan ayam goreng tepung. Kemudian suatu hari ada seorang pelanggan mahasiswa yang meminta untuk dibuatkan sambal bawang yang digabungkan dengan ayam goreng tepung dengan cara di hancurkan dengan cobek. Ternyata masakan itu enak dan menyebarlah di kalangan para mahasiswa itu dari mulut kemulut, dan sms.
Sebelum berjualan ayam geprek, bu rum sudah terlebih dahulu berjualan ayam goreng crispy. Photo by @gembulfoodie
Sebelum setuju dinamai ayam geprek. Orang orang masih menyebutnya ayam di gejrot, di gepuk, dibejek, dan banyak lainnya. Mencari padanan kata yang lebih enak didengar bu rum akhirnya menamainya jadi ayam geprek. Selain rasanya yang nikmat, harga yang murah tentunya membuat ayam geprek bu rum ini tambah mudah diterima oleh pelanggannya yang sebagian besar adalah mahasiswa.
Nama geprek di gunakan karena lebih enak diucapkan dan didengarkan. Photo by @gembulfoodie
Dengan harga kurang lebih mulai dari Rp 12.000 ribu rupiah. Kamu sudah dapat menikmati ayam geprek dengan nasi dan sayurnya. Konsepnya sendiri adalah prasmanan ya. Jadi bisa ambil nasi sepuasmu bisa sampai menggunung kalau memang sedang lapar haha. Terus bisa ambil sayur juga sepuasnya, dan memilih ayam dan lauk lauk pendamping lainnya.
Konsep warung yang prasmanan ambil sendiri. Photo by @gembulfoodie
Sayur yang ditawarkan di Geprek Bu Rum ini juga cukup nikmat menurut gembul. Pilihan dietalasenya itu minimal ada 3 pilihan. Biasanya ada sayur sop, sayur labu, sayur tempe, sayur nangka, dan yang paling menjadi favorite disini itu sayur kuah tongsengnya. Tambahan lauknya juga lumayan banyak ada telur, tahu, tempe, tempe krisis dan kesukaan gembul terong crispy. Semuanya kalian bisa ambil sendiri dan pilih sendiri tentunya. Biasanya suka cari yang ukurannya besar kan hehe.
Sayur kuah tongsennya menjadi menu sayur paling laris disini. Photo by @gembulfoodie
Setelah puas memilih bagian ayam, masuk ke tahap penggeprekan nih. Biasanya kamu akan ditanya cabenya berapa ya. Gembul biasanya antara 5 hingga 15 saja. Rekor di Geprek Bu Rum ini hingga 300 cabai tetapi dengan 5 bagian ayam, dan 50 cabai dengan 1 bagian ayam. Untuk urusan jumlah cabe di Bu Rum ini tidak perlu nambah uang lagi kalau pesennya enggak lebih dari 20 dan selama harga cabai juga normal. Jadi kira kira kamu biasanya pesen geprek berani cabai berapa ya ?
Berani makan ayam geprek dengan cabe berapa ? Photo by @gembulfoodie
Bumbu geprek di Bu Rum ini sebenernya sederhana banget lho. Hanya cabai, bawang, garam, msg lalu bisa juga ditambah dengan tomat dan terasi sesuai permintaan pembeli. Satu hal yang perlu disorot dari proses penggeprekan ini adalah ayam gorengnya itu bener bener digeprek sampai benar benar hancur, daging tersuir suir dan tepung crispynya itu juga terpisah. Ini menurut gembul baru geprek yang benar. Bukan hanya ditekan tekan, atau dioleskan sambal saja ya hehe
Bumbu ayam geprek sederhana tetapi punya rasa yang luar biasa. Photo by @gembulfoodie
Ayam geprek bu rum berkembang mengikut perkembangan kuliner kekinian. Sebagai bentuk variasi dari ayam geprek. Munculah menu menu ayam geprek kekinian juga disini ya. Ada ayam geprek cabe hijau, rendang, balado, dan keju. Mulai muncul di sekitar tahun 2018 dan semuanya punya cita rasanya sendiri dan marketnya masing masing. Bisa jadi pilihan saat bosan dengan versi original. Tetapi menurut gembul jika kamu belum pernah makan di ayam Geprek Bu Rum, kamu harus cobain dulu versi originalnya. Percayalah satu porsi saja kurang, pasti pengin nambah makan ditempat atau dibungkus lah biasanya.
Variasi dari ayam geprek bu rum yang hadir untuk mengobati kebosanan para pelanggannya. Photo by @gembulfoodie
Sebuah kehormatan buat Gembul saat mengambil foto untuk materi tulisan ini, geprek yang gembul pesan langsung dikerjakan oleh Bu Rumnya langsung lho. Ya beliau sendiri memang sudah tidak seaktif dulu untuk datang ke warung ya, karena mungkin faktor usia yang sudah mulai sepuh. Sekarang menginjak di usia 59 tahun. Namu sesekali masih terjun langsung ke warung untuk melihat dan mengecek juga. Karena cabang ayam geprek bu rum ini sudah ada 5 cabang di Yogyakarta ini.
Pesanan ayam geprek gembul, di gemprek langsung oleh bu rum. Suatu kehormatan sekali. Photo by @gembulfoodie
Uniknya adalah lokasi dari cabang ayam geprek bu rum ini tidak lah saling berjauhan. Jika diliat dari gmaps jarak paling jauh cabangnya hanya 3 km saja, dan paling dekat 500m. Dihitung dari cabang pusat Ayam Geprek Bu Rum 1 ya. Hal itu dikarenakan pengelolannya juga masih dari keluarga dan anaknya anaknya saja. Lalu ada beberapa menu seperti sayuran yang di siapkan dari cabang pertama. Tetapi dulu pernah juga membuka cabang yang cukup jauh tetapi justru peminatnya kurang, dan tetap saja pengunjung datang ke cabang yang utama pusat. Mungkin karena warung Bu Rum 1 ini udah legendaris banget dan tentunya penuh kenangan ya.
Keistimewaan makan ditempat adalah bisa ambil nasi, lauk, dan sayur yang banyak. Photo by @gembulfoodie
Berawal dari sebuah ketidaksengajaan dan kemudian tumbuh menjadi warung kecil kaki lima di jalan Wulung Papringan yang tetap terjaga kesederhanaanya hingga saat ini. Akhirnya di sekitaran JL Wulung dan Jl Beo (Jalan sebelahnya) bermunculan ayam ayam geprek lainnya. Kalau dihitung hitung mungkin ada sekitar 5 ayam geprek lainnya ya. Unik juga jika kedepannya daerah ini bisa dijadikan sentra Ayam Geprek, seperti layaknya sentra Gudeng di daerah Wijilan sana.
ADVERTISEMENT
Hadirnya ayam geprek bu rum, membuat lokasi jalan warung tersebut akhirnya mulai banyak ayam geprek lainnya bermunculan. Photo by @gembulfoodie
Dari cerita Bu Rum dan Gembul melihat sendiri saat berada disini. Banyak yang membeli ayam geprek ini tidak lagi mahasiswa saja, ada juga keluarga dan bahkan ada rombongan wisata luar kota yang khusus datang hanya untuk makan di Ayam Geprek Bu Rum ini. Bersyukur ayam geprek bisa jadi makanan yang diterima dan dinikmati setiap lapisan masyarakat Indonesia.
Pelanggan bu rum selain mahasiswa, ada juga keluarga dan terkadang ada juga rombongan wisatawa. Photo by @gembulfoodie
🍴 : Ayam Geprek Bu Rum 1
📍 : Jl. Wulung, Papringan, Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281