Menyantap Es Ronde dan Bakso Pak Teguh yang Legendaris di Yogyakarta

Gembul Foodie
Pria Gembul Penikmat Makanan ▶️Jangan takut gendut, yuk kulineran◀️ 🍴 HALAL ONLY 🏡 YK, IND 📢 #sobatgembul #nakdek 📬 [email protected]
Konten dari Pengguna
11 Desember 2019 12:22 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Gembul Foodie tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bakso pak Teguh, langganan gembul dikala hawa dingin menerpa. Photo by @gembulfoodie
zoom-in-whitePerbesar
Bakso pak Teguh, langganan gembul dikala hawa dingin menerpa. Photo by @gembulfoodie
ADVERTISEMENT
Musim penghujan telah tiba, beberapa hari terakhir ini suasananya Yogyakarta mulai menjadi dingin. Ketika sudah menjadi dingin, emang paling mantap jika mencari kuliner berkuah yang panas dan enak. Biasanya andalan Gembul selalu bakso dan wedang ronde. Biar dobel hangatnya.
Selain bakso, Pak Teguh berjualan wedang ronde. Photo by @gembulfoodie
Jadi di Yogyakarta ada salah satu tukang bakso langganan Gembul nih. Dia jualan di Jalan Parangtritis, tepatnya di depan pasar Prawirotaman. Menurut gembul itu lokasinya strategis sekali, karena mudah sekali dilihat dan dijangkau oleh calon pembeli. Oh iya, di warung ini ada salah satu minuman unik yang mungkin akan susah dijumpai diwarung lain, yaitu es ronde.
Tampilan dari es ronder yang dibentuk selayaknya es campur. Photo by @gembulfoodie
Ronde yang biasanya disajikan dalam bentuk panas dan disebut wedang ronde. Disini hadir dalam keadaan dingin dan disebut es ronde. Penasaran enggak tuh kira kira apa bedanya?
ADVERTISEMENT
Secara bahan dasar, wedang ronde dan es ronde menggunakan bahan bahan yang relatif sama. Tetapi di es ronde ada komponen bahan yang ditambahkan dan dikurangi, karena seakan akan menyerupai es campur.
Penemuan es ronde yang berawal dari ketidak sengajaan. Photo by @gembulfoodie
Penemuan es ronde ini pun berlatar belakang ketidaksengajaan. Jadi flasback sedikit, pada tahun 1972 saat itu Pak Teguh (penjual) hanyalah berjualan wedang ronde. Dia keliling saat siang hari dan setelahnya mulain mangkal, mulai berpikir susah juga menjual sesuatu yang panas saat suasana panas pada siang hari. Lalu muncul lah ide untuk membuat wedang ronde itu menjadi es ronde.
Butuh waktu yang lama agar es ronde ini akhirnya mampu diterima dan menarik perhatian masyarakat seperti saat ini. Pak Teguh mulai berani menjualkan es rondenya pada tahun 1975, sekaligus berjualan bakso juga. Ia mulai berjualan di depan pasar Prawirotaman sejak tahun 1980. Dari harganya yang masih Rp 10, hingga saat ini memiliki Rp 6.000. Baik itu wedang ronde atau es ronde memiliki harga yang sama.
Komponen utama dari es ronde dan wedang ronde adalah ronde dan siropnya. Photo by @gembulfoodie
Ok, sekilas tentang es ronde itu sendiri. Dari tampilannya sudah terlihat cukup berbeda dengan wedang ronde. Es ronde menggunakan gelas dan wedang ronde mengunakan mangkuk. Ciri khusus dari es ronde ini terdapat es serut yang menutupi bagian atas gelas. Ketika kamu minum sebelum diaduk rasanya bisa dipastikan mirip sekali dengan wedang ronde hanya terasa dingin saja. Jadi tipsnya adalah aduklah terlebih dahulu.
Komponen pendukung dari es ronde dan wedang ronde. Photo by @gembulfoodie
Di dalam wedang ronde terdapat wedang jahe, ronde, sirop ronde, kacang tanah, dan kolang kaling. Sedangkan dalam es ronde hampir sama, hanya saja tanpa menggunakan wedang jahe dan kacang. Lalu digantikan dengan tambahan kelapa muda dan jelly. Setelah diaduk, kamu akan merasakan sensasi percampuran rasa antara sirop ronde, kelapa muda dan jelly. Jadi menurut Gembul es ronde ini memiliki rasanya yang lebih manis dan lebih kompleks.
Ronde Pak Teguh memiliki karakter yagn kenyal, manis dan lembut. Photo by @gembulfoodie
Menurut Gembul ronde yang dijual pak teguh ini bisa dibilang sedikit over manisnya. Mungkin karena mengikuti lidah kebanyakan warga Yogyakarta yang menyukai rasa manis kali yah.
ADVERTISEMENT
Gembul sendiri paling suka rondenya, yang berbentuk bulat berwarna putih. Kenyalnya itu pas karena rondenya sendiri dibuat sendiri dan prosesnya masih alami. Sensasi paling ditunggu-tunggu adalah saat mengunyah rondenya, lalu dari sisi dalam ada sensasi letupan manis dari isiannya. Biasanya terbuat dari campuran gula jawa dan kacang yang dihaluskan.
Tim ronde panas atau tim ronde dingin. Photo by @gembulfoodie
Sejauh ini peminat es ronde bisa lebih tinggi daripada wedang ronde itu sendiri. Tetapi kembali lagi terhadap cuaca yang sedang melanda di Yogyakarta. Gembul tidak masalah jika cuaca dingin lalu memesan es ronde karena setelah itu bisa memesan baksonya juga dong. Perut ini jadi cepat lapar jika cuaca sedang dingin. Ada yang setuju?
Satu porsi komplit bakso Pak Teguh, seharga Rp 12.000 . Photo by @gembulfoodie
Bakso yang dijual pak teguh ini juga cukup favorit di sini. Gimana enggak, dengan harga Rp 12.000 saja kamu bisa mendapatkan semangkuk kenikmatan bakso. Jadi isinya itu ada 3 bakso, 2 bakso halus kemudian 1 bakso urat. Lalu dipadukan dengan mi kuning, bihun, tahu, sawi, tetelan, dan kriuk-kriuk dari pangsit goreng.
Bisa memilih bakso halus, bakso urat, atau campur. Photo by @gembulfoodie
Jika kamu tidak suka salah satu jenis bakso yang tersedia, maka kamu bisa memesan satu mangkuk bakso halus atau semua bakso urat. Bakso disini juga murni menggunakan daging sapi, jadi rasanya dijamin #nakdek. Terus kuahnya seger banget. Jadi menurut gembul sih sudah pas jadi enggak perlu dimodifikasi lagi dengan bantuan kecap, saus, atau cuka. Tapi semuanya balik lagi keselera masing-masing sih.
Suasana warung tenda Pak Teguh saat baru saja buka. Photo by @gembulfoodie
Warung tenda Pak Teguh ini buka dari jam 4 sore. Gembul kemarin sengaja datang tepat waktu agar warungnya masih sepi. Pilihan Gembul untuk datang tepat waktu bener. Pasalnya, beberapa menit saja setelah tenda Pak Teguh ini buka, pegunjungnya langsung rame sekali.
ADVERTISEMENT
Wajar sih, menurut Gembul karena warung ini sudah cukup legendaris, harganya terjangkau, rasanya enak, lokasinya strategis, dan mudah dijangkau baik dengan kendaraan pribadi atau ojek online tidak jauh dari pusat kota Yogyakarta.