Sensasi 'Super' Pedas Sate Petir Pak Nano di Yogyakarta

Gembul Foodie
Pria Gembul Penikmat Makanan ▶️Jangan takut gendut, yuk kulineran◀️ 🍴 HALAL ONLY 🏡 YK, IND 📢 #sobatgembul #nakdek 📬 [email protected]
Konten dari Pengguna
20 Agustus 2019 9:26 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Gembul Foodie tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pak Nano sedang menyiapkan pesanan pelanggan satenya. Photo by @gembulfoodie
zoom-in-whitePerbesar
Pak Nano sedang menyiapkan pesanan pelanggan satenya. Photo by @gembulfoodie
ADVERTISEMENT
Panggilan buat teman-teman penikmat makanan pedas. Kalian harus cobain sate super pedas di Yogyakarta, namanya Sate Petir Pak Nano. Dari namanya saja sudah tidak terbayangkan bakalan sepedas apa ini satenya. Biasanya keringat bakal bercucuran dan minuman dingin tidak cukup satu gelas saja.
ADVERTISEMENT
Buat informasi aja, di Sate Petir Pak Nano ini yang dijual adalah kuliner yang bahan bakunya dari kambing. Jadi ada sate kambing, tongseng kambing, tengkleng, gulai, dan nasi goreng kambing. Buat gembul yang doyan banget kambing ini enak banget, gaes. Tapi tetep kalem ya, jangan kalap makannya dan kesehatan diutamakan. Hehe
Jeroan dan segala bagian dari kambing yang siap dimasak. Photo by @gembulfoodie
Pak Nano ini sudah mulai berjualan sejak tahun 1984. Awalnya Pak Nano masih berjualan di daerah Wirobrajan dan namanya masih “Sate Pak Nano”. Lalu seiring berjalannya waktu, beliau memutuskan untuk pindah ke lokasi yang sekarang, yaitu di Jalan Lingkar Selatan Yogyakarta, tepatnya di Dusun Menayu, Kelurahan Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul. Kalian bisa juga bisa mengakses tempat Pak Nano ini melalui google maps.
Dari sate kambing biasa, sekarang dikenal dengan Sate Petir Pak Nano. Photo by @gembulfoodie
Sebenarnya pemberian nama Sate Petir itu sendiri berasal dari pelanggan. Pelanggan yang sering kepedasan akan masakan Pak Nano ini sering mengucapkan, pedese iki koyo disamber bledek (Bahasa Jawa) atau jika diartikan dalam bahasa Indonesia, rasanya satenya ini pedas seperti tersambar petir. Memang ada-ada saja ungkapan tersebut, namun akhirnya ya menempel hingga saat ini.
Pak Nano sedang memotong-motong cabai yang akan digunakan dalam masakan. Photo by @gembulfoodie
Seperti tempat makan pedas lainnya, di Sate Petir Pak Nano ini juga ada level pedasnya. Namun sedikit unik, penamaannya pun diambil dari tingkatan jenjang sekolah. Jadi untuk yang level pedas paling terkecil itu dinamakan 'taman kanak' yang setara dengan satu buah cabai saja. Level 'SD' setara dengan tiga buah cabai, hingga yang paling tinggi adalah 'professor' setara dengan 25 cabai atau lebih. Cabai yang digunakan juga cabai merah yang segar, jenisnya adalah cabai rawit.
Proses memasak Sate Petir Pak Nano masih menggunakan arang dan anglo. Photo by @gembulfoodie
Cara memasaknya juga masih tradisional, gaes, yaitu dimasak dengan anglo dan arang. Kadang jika pesanan sedang tidak ramai dimasaknya satu per satu sesuai pesanan. Namun jika sedang ramai akan dimasak bersamaan, dan level pedasnya akan ditambahkan di akhir jika kurang pedas. Ketika kamu datang langsung ke warungnya dan pesananmu sedang dimasak, kemudian mendekati menit-menit pesananmu siap, maka kamu akan dipanggil buat mencicipi pesananmu, apakah sudah sesuai rasa pedasnya atau belum. Jika belum, masih bisa direvisi lagi nanti. Kepuasan cita rasa pelanggan sangat dijaga banget, nih kalau menurut gembul.
Tiga jenis masakan yang Gembul pesan. Ada sate tengkleng, tongseng, dan sate. Photo by @gembulfoodie
Oke, sekarang gembul bakal review satu per satu menu masakan yang kemarin gembul pesan. Total ada tiga jenis masakan: Ada tongseng, tengkleng, dan sate kambing.Tongseng dan tengklengnya gembul request untuk tidak terlalu pedas karena berkuah. Jika makan berkuah dibuat pedas, rasa pedasnya akan bertambah biasanya. Jadi yang gembul bikin pedas hanya satenya saja, bisa dilihat dari banyaknya cabai yang digunakan. Ada nasinya juga, yang porsinya cukup banyak. Sekaligus total memesan dua gelas es teh dan satu air es karena saking tidak kuatnya menahan pedas.
Bahan bahan dari pembuatan tongseng di Sate Petir Pak Nano Yogyakarta. Photo by @gembulfoodie
Dimulai dari tongseng, gembul memesan tongseng daging kambing biar proses memasaknya juga cepat. Sebenarnya pilihannya bisa daging, lidah, kepala, kaki, otak atau jeroan lainnya. Tentunya harganya juga akan berbeda-beda. Untuk tongseng daging sendiri harganya Rp 25.000. Menurut gembul cukup nagih ini, karena potongan dagingnya besar-besar dan empuknya pas.
Tongseng daging, menu andalan tongseng di Sate Petir Pak Nano Yogyakarta. Photo by @gembulfoodie
Jadi untuk masakan tongseng ini, dagingnya diambil dari daging sate yang dimasak dengan kuah gulai. Kemudian dimasak kembali dengan bumbu dapur seperti bawang merah, kubis, tomat, kecap, merica, garam, dan kecap, sehingga jadilah kuah tongseng yang kental nikmat, perpaduan rasa antara manis dan gurih.
Sate Petir Pak Nano yang pedas nampol sampai ke ubun-ubun. Photo by @gembulfoodie
Berikutnya ada sate kambingnya, ya. Bisa dibilang ini bintang utamanya kalau versi gembul. Khusus sate gembul berani dibikin pedas, soalnya ada kecapnya juga. Satu porsinya seharga Rp 25.000 dapat lima tusuk sate. Sebelum dibakar, dagingnya sudah terlebih dahulu dibumbui. Ada ketumbar, bawang, gula jawa, garam, dan uniknya ditambah juga dengan daun jeruk. Setelah itu dibakar dengan bumbu tambahan kecap dan cabai saja. Dagingnya besar besar dan empuk. Memiliki rasa pedas manis, campuran dari kecap, cabai dan ada aroma dari daun jeruknya. Membuat cita rasa satenya semakin kompleks dan nikmat.
Porsi tengkleng yang jumbo, siap untuk dinikmati. Photo by @gembulfoodie
Menu yang terakhir gembul pesan di Sate Petir Pak Nano Yogyakarta adalah tengkleng kambingnya yang tidak kalah enaknya. Porsi tengklengnya bisa dibilang cukup banyak, karena tengkleng sendiri adalah tulang yang masih ada sisa daging, lemak atau jeroan yang menempel. Kadar kuahnya lebih sedikit daripada yang tongseng tadi. Secara keseluruhan rasa kuahnya hampir mirip dengan tongseng tadi. Namun cara makannya yang harus di-krikiti terkadang yang membuat orang-orang malas memesan tengkleng ini.
Suasana warung Sate Petir Pak Nano Yogyakarta. Photo by @gembulfoodie
Jadi kamu sudah pernah mampir ke sini belum? Lokasinya memang agak sulit dicari jika pendatang tidak menggunakan bantuan google maps. Jika membawa kendaraan mobil juga harus terlebih dahulu masuk ke jalur lambat, karena memang lokasinya di pinggir ringroad dekat dengan jembatan. Sehingga untuk stok kantong parkir memanglah sangat terbatas. Namun, jika kalian tetap ingin mencobanya tapi malas untuk datang langsung ke sini. Sate Petir Pak Nano ini sudah tersedia di ojek online, lho.
ADVERTISEMENT