Geliat Manis Tren Kopi Susu

Generasi Milenial
Generasi Milenial
Konten dari Pengguna
8 Juni 2022 14:21 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Generasi Milenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Public Hood Coffe. Foto: Toshiko/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Public Hood Coffe. Foto: Toshiko/kumparan
ADVERTISEMENT
Bermula hanya sebatas opsi, kopi susu kini hadir di segala situasi. Budaya ngopi yang dulunya lekat dengan kalangan pekerja dan orang tua, kini digandrungi oleh generasi masa kini.
ADVERTISEMENT
Kopi susu nggak hanya sebatas tren melainkan telah menjadi budaya di era urban modern seperti sekarang ini. Menyeruput kopi susu menjadi habit sehari-hari. Pagi, siang, malam, sehabis makan, saat bersantai, nongkrong, bekerja, atau ketika jeda di tengah hari yang melelahkan, kopi susu selalu menjadi teman yang pas untuk dinikmati.
Apapun situasinya, kopi susu nyaris selalu ada. Apalagi di tengah peradaban yang serba mudah seperti sekarang ini. Minum kopi nggak harus datang ke tempat ngopi. Cukup duduk manis di rumah atau di tempat kerja, kopi susu bisa dipesan secara online melalui aplikasi kapanpun kita mau.
Seperti halnya Tyas salah satu yang menganggap harinya kurang lengkap tanpa meminum kopi susu. Kalau istilah dia, kopi susu adalah spirit booster. Daya semangatnya setara dapat ucapan selamat pagi dari ayang. Bahkan, lebih dari itu.
ADVERTISEMENT
“Kalau belum ngopi itu rasanya ada yang kurang, kayak nggak bisa fokus,” katanya.
Serupa dengan Tyas, Archi juga nyaris nggak bisa lepas dengan yang namanya kopi susu. Mahasiswa angkatan 2020 ini, selalu memesan kopi susu kalau lagi nongkrong bareng teman-temannya. Sekalinya ngopi, dia bisa habis Rp30.000 sampai Rp50.000.
Selain menjadi tren zaman now, kebiasaan orang-orang minum kopi susu ini juga menonjolkan ketertarikan sendiri untuk dilirik sebagai ide bisnis bagi para sobat edgy. Tak hanya dalam kemasan cup dengan desain yang menarik dan estetis, melainkan juga kopi dalam kemasan botol.
“Kopi botolan punya segmennya sendiri untuk orang yang suka menyimpan kopi, ngopi di rumah, dan cocok dibawa bepergian sekaligus. Selain praktis juga kekinian,” kata Rafi Czario, seorang pebisnis minuman kekikian yang mengaku saat itu langsung kepikiran kopi susu botolan sebagai ide bisnis. Kini bisnis tersebut sudah dijalaninya dua tahun dan tidak pernah sepi peminat.
ADVERTISEMENT
Bermula dari Kopi Tuku
Kopi Tuku Foto: Instagram @jalan.yoks
Bisnis kopi susu saat ini berkembang pesat. Menjamurnya kedai kopi berkonsep grab and go di mana-mana tentu menjadi pemandangan yang sering banget kamu jumpai. Pemicu menjamurnya kedai kopi susu hingga saat ini bisa dibilang karena kedatangan Presiden Jokowi ke kedai Kopi Tuku pada 2017. Masih ingat?
Saat itu mampirnya Jokowi beserta keluarga mencicipi Kopi Tuku bikin heboh. Apalagi dengan “kekuatan sihir” Jokowi yang saat itu sering melahirkan viralitas dan tren baru. Produk apa saja yang dipakaianya sering banget langsung ngetren.
Walhasil, Kopi Tuku semakin meledak karena efek “magis” Jokowi dan viralitas Kopi Tuku itu sendiri di medsos. Kesuksesan bisnis kopi milik Andanu Prasetyo ini mendorong lahirnya berbagai brand dengan produk serupa: kopi susu plus gula aren sebagai minuman kekinian dengan cita rasa lokal.
ADVERTISEMENT
Sebut saja Kopi Kenangan, Kopi Janji Jiwa, Kopi Kulo, dan mungkin masih ada ribuan brand lainnya yang rasa-rasanya mustahil untuk disebutkan satu per satu.
Jadi Unicorn
Produk Kopi Kenangan. Foto: Dok. Kopi Kenangan
Jejak kesuksesan Kopi Tuku ini diikuti Kopi Kenangan. Bisnis yang dibangun dengan modal hasil patungan Edward Tirtanata dan James Prananto ini juga nggak kalah menggiurkan. Mengutip situs resmi Kopi Kenangan, pada hari pertama buka, mereka tembus penjualan lebih dari 700 cup. Fantastis bukan?
Nggak sampai di situ, kini Kopi Kenangan juga telah memiliki lebih 600 kedai yang tersebar di 45 kota di Indonesia. Tercatat, lebih 3.000 pekerja terlibat dalam bisnis kopi milik pengusaha asal Bandung ini.
Atas pencapaian luar biasa itu, kopi Kenangan resmi menyandang status Unicorn sebagai food and beverage (F&B) pertama di Asia Tenggara. Valuasi Kopi Kenangan sebagai startup yang bergerak di bidang makanan dan minuman asal Indonesia tersebut kini tembus 1 miliar dolar AS. Bisa membayangkan uang sebanyak itu jika dirupiahkan?
ADVERTISEMENT
Sejauh Mana Bertahan?
Ilustrasi kopi susu Foto: Shutterstock
Bisnis kopi kekinian nggak pernah sepi peminat. Malahan, menurut catatan Kementerian Perdagangan, F&B menjadi salah satu sektor yang moncer dan memiliki prospek cerah ke depannya. Khususnya bisnis kopi.
Kenapa demikian? Karena kopi susu kekinian hadir dengan berbagai segi yang menjanjikan. Pertama, dari segi kualitas. Kopi kekinian hadir dengan kualitas yang tidak kalah dengan kopi waralaba lokal maupun internasional.
Harga kopi kekinian juga sangat terjangkau. Belum lagi dengan adanya berbagai promo menarik yang bisa didapatkan. Minum kopi berkualitas dengan harga yang ramah kantong kini jadi keniscayaan.
Selain itu kopi kekinian menawarkan kepraktisan dalam pembelian. Selain datang langsung, kamu dengan mudah dapat memesannya lewat ojek online atau melalui aplikasi milik kedai kopi.
ADVERTISEMENT
Selain kepraktisan, kopi tentu saja punya kandungan yang bermanfaat bagi tubuh. Kafein pada kopi dapat menjadi stimulan alami yang mampu meningkatkan fokus. Manfaat kafein juga membuat tubuh lebih berenergi dan semangat.
Hal itu yang menjadi alasan kenapa kopi susu lebih sustainable hingga sekarang ketimbang minuman yang pernah viral lainnya seperti es kepal maupun Thai Tea. Minuman-minuman itu mengandung lebih banyak gula dan kalori tambahan yang bertolak belakang dengan gaya hidup sehat ala anak-anak zaman now.
Belum lagi dengan kebiasaan gen Z yang suka nongkrong di coffee shop. Pesan satu cup kopi dengan harga murah, nongkrongnya bisa sampai berjam-jam.
Enggak salah, sih. Soalnya banyak coffee shop kekinian yang tidak hanya menjual produknya, tapi juga menawarkan kenyamanan bagi pelanggannya untuk menikmati kopi sambil nongkrong maupun mengerjakan tugas. Kalau kamu suka ngopi yang gimana?
ADVERTISEMENT