news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Mengapa Seseorang Kadang Terlintas Pikiran untuk Mencelakai Diri Sendiri?

Generasi Milenial
Generasi Milenial
Konten dari Pengguna
22 Juli 2021 11:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Generasi Milenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi berkhayal. Foto: Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi berkhayal. Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT
Pernahkah kamu membayangkan untuk mencelakai diri sendiri atau orang lain saat memegang benda tajam? Atau kamu kerap berkhayal akan ada musibah yang menimpamu saat kamu berada di tempat umum?
ADVERTISEMENT
Tak perlu khawatir, pemikiran seperti itu bukan berarti menunjukkan bahwa kamu memiliki jiwa psikopat, kok. Kejadian semacam ini biasa disebut dengan call of the void.
Dalam bahasa Prancis, call of the void bisa juga disebut dengan l'appel du vide yang berarti sebuah dorongan untuk menjatuhkan diri ke dalam kehampaan. Akibatnya, tanpa disadari pikiran untuk mencelakai diri atau hal negatif lainnya kerap muncul di benak kita.
Mungkin hal ini memang sedikit terdengar menakutkan. Namun, memiliki pemikiran seperti itu ternyata menjadi hal yang sudah umum terjadi, lho.
Ilustrasi memegang benda tajam. Foto: Getty Images
Menurut studi yang dilakukan oleh Jennifer Hames, seorang Assistant Clinical Professor at Department Psychology of Florida State University, call of the void merupakan suatu pemikiran yang aneh untuk menghargai kehidupan.
ADVERTISEMENT
Perlu dicatat juga bahwa hampir 50 persen orang yang mengalami call of the void ini tidak memiliki kecenderungan untuk mengakhiri hidup. Sehingga call of the void tidak selalu dikaitkan dengan tindakan bunuh diri.
"Orang yang mengalami pemikiran seperti itu, belum tentu ingin mengakhiri hidupnya. Sebaliknya, pemikiran tersebut mencerminkan bahwa adanya keinginan untuk hidup," jelas Jennifer.
Ilustrasi sedang berkhayal. Foto: Getty Images
Contoh yang biasa sering dipikirkan saat seseorang mengalami call of the void adalah seperti membayangkan jika membunuh diri sendiri saat memegang benda tajam, rasa ingin terjun dari tempat yang tinggi, dan beragam kegiatan yang membahayakan.
Ketika pikiran seperti ini muncul, ada desakan yang mendorong kamu untuk tidak melakukannya dan hanya membayangkan saja. Hal ini juga yang membuat kamu menjadi lebih menghargai kehidupan dan setiap momen yang ada di hidupmu.
ADVERTISEMENT

Lalu, apa penyebab faktor terjadinya Call of The Void?

Ilustrasi sedang berkhayal. Foto: Getty Images
Pemikiran untuk mencelakai diri sendiri atau call of the void ini tidak terjadi begitu saja dan tentu memiliki sebab. Meski tidak berasal dari orang yang ingin mengakhiri hidupnya, ada beberapa faktor yang menjadi penyebab kemunculan dari call of the void.
Berdasarkan studi dan wawancara yang dilakukan kepada orang yang sudah mengalami call of the void, ditemukan setidaknya dua penyebab utama kemunculannya.

1. Naluri bertahan hidup

Melihat sesuatu dari ketinggian yang cukup tinggi membuat kamu berpikir untuk melompat atau melakukan kegiatan lain yang membahayakan. Namun, karena naluri yang cepat dan keinginan untuk bertahan hidup, pemikiran tersebut tidak terealisasikan dan membuat kamu tidak menyadari bahwa hal itu disebut dengan call of the void.
ADVERTISEMENT

2. Kecemasan

Kecemasan termasuk ke dalam faktor yang berperan penting dalam memicu munculnya call of the void. Seseorang yang mengalami kecemasan lebih cenderung menafsirkan sinyal sebagai sesuatu yang sulit dipahami.
Hal ini mengakibatkan orang tersebut tidak menyadari kemunculan pemikiran untuk mencelakai diri sendiri. Meski demikian, kebanyakan orang beranggapan bahwa pemikiran tersebut sebagai angin lalu.

Jadi, langkah apa yang perlu dilakukan saat kamu di kondisi ini?

Ilustrasi bercerita dengan sahabat terdekat. Foto: Getty Images
Jika dilihat dari fenomenanya, call of the void memang memiliki kemiripan dengan tindakan mengakhiri hidup atau bunuh diri. Namun, kamu juga perlu mengingat bahwa call of the void terjadi tidak dalam waktu yang berdekatan dan terus-menerus.
Meski call of the void tidak selalu berarti sebagai tindakan bunuh diri, akan lebih baik untuk kamu mengantisipasinya. Apabila pemikiran untuk mencelakai diri sendiri terus terjadi dalam kurun waktu yang berdekatan, pastikan untuk melakukan konsultasi dengan dokter yang lebih ahli di bidangnya.
ADVERTISEMENT
Jika kamu tak ingin ke dokter, menceritakan kepada orang terdekat juga bisa menjadi solusi agar kamu perasaanmu menjadi lebih lega. (via)