Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Rahasia Tenaga Hyundai Tucson Diesel Lebih Besar dari Fortuner
5 Maret 2017 11:17 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT
All new Tucson CRDi EVGTurbo menjadi formulasi PT Hyundai Mobil Indonesia (HMI) untuk bisa berkompetisi. Hadirnya pilihan Diesel tentu saja memperkuat keluarga Tucson yang sebelumnya hadir dalam versi bensin di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2016 lalu.
Tucson Diesel bukanlah tanpa sebab. Jenama Korea Selatan itu melihat peluang di segmen SUV Diesel 2,0 liter, yang saat ini baru ada Chevrolet Captiva. (baca juga: Hyundai Rilis All New Tucson Diesel dengan Harga Rp 458 Juta)
Kalau kita singgung soal jantung mekanis, mobil Amerika itu menggunakan Diesel 2,0 liter DOHC dengan Variable Geometry Turbocharger dan Intercooler. Tenaga yang dijanjikan sebesar 163 PS dan torsi 400 Nm.
Sebagai perbadingan mesin Tucson Diesel menjanjikan tenaga 178 PS dan torsi 400 Nm dan menggunakan EVGTurbo. Di atas kertas tenaga yang dijanjikan lebih besar. Bahkan Tucson Diesel juga lebih unggul bila dibandingkan Fortuner Diesel 2,4 liter yang menyemburkan 149,6 PS.
Service Technical Head PT HMI Herly Yanto membeberkan mengapa Diesel 2,0 liter yang dibenamkan pada Tucson begitu menjanjikan.
Pertama, struktur mesin Diesel itu sendiri. Hyundai menerapkan ubahan pada sejumlah komponen struktur dari mesin, termasuk blok silinder, block insulation cover, dan stiffener. Selain itu, mesin juga didukung low pressure fuel pump variable control, solenoid injector, juga Exhaust Gas Recirculation (EGR) coolers.
ADVERTISEMENT
"Main features tersebut untuk menghadirkan mesin Diesel yang minim getaran, bahkan material yang digunakan pada block insulation biasa dipakai pada industri penerbangan," papar dia saat dihubungi Kumparan.
Sementara itu, CRDi sendiri merujuk pada sebuah sistem distribusi bahan bakar garapan mereka. Herly menjelaskan, Engine Control Management (ECM) akan mengatur dan menentukan jumlah dan waktu injeksi, serta actuator yang mengeksekusi dan meyemprotkan tekanan injeksi ke dalam ruang bakar hingga tekanan 2.000 bar.
Teknologi CRDi Hyundai memiliki komponen bi directional valve untuk menjaga keseimbangan pada tekanan pengembalian. Bahan bakar mengalir dalam range 0.4~1.0 bar dari sisi tekanan tinggi ke sisi tekanan yang lebih rendah untuk menjaga keseimbangan tekanan.
"Sehingga menjaga agar bahan bakar tersedia dalam tekanan yang konstan sehingga pada akhirnya bisa menghemat bahan bakar," katanya.
Kemudian, mesin Diesel Tucson juga dilengkapi EVGTurbo, yang menurut Herly merupakan penyempurnaan dari VGT secara mekanik.
"Kalau VGT mekanik itu menggunakan valve yang disambungkan dengan solenoid kemudian ada komponen membran yang memberikan tekanan. Nah dalam prosesnya itu melewati beberapa komponen sehingga ada jalur-jalur yang dilewati dan memerlukan waktu," katanya.
"Sedangkan EVGT itu langsung, karena beroperasi secara elektronik. Di dalamnya itu ada actuator yang beroperasi berdasarkan perintah ECU untuk membuka fan dan mengatur tekanan turbo."
ADVERTISEMENT
Dia mengklaim, EVGTurbo ini beroperasi lebih akurat dan efisien sehingga berdampak pada tidak terjadinya gejala turbo lag, menghasilkan tenaga dan torsi yang optimal di tiap putaran, juga lebih hemat BBM.
Detail spesifikasi mesin Hyundai Tucson Diesel:
Tipe Mesin : R 2.0 Diesel
Kubikasi : 1.995 cc
Jumlah silinder : 4
Sistem bahan bakar : CRDi
Cam type: DOHC
Intake system : Turbo Charging
Max. Power : 178 PS/4.000 rpm
Max. Torque : 400 Nm/1.750-2.750 rpm
Transmisi : Otomatis Shiftronic 6-percepatan