Toyota Indonesia Antisipasi Serangan Ransomware WannaCry

15 Mei 2017 9:24 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Pekerja di pabrik TMMIN mengecek komponen mesin. (Foto: TMMIN)
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja di pabrik TMMIN mengecek komponen mesin. (Foto: TMMIN)
Ransomware WannaCry telah masuk ke ratusan ribu komputer dari 150 negara. Di Indonesia, program jahat ini berhasil mengacaukan jaringan IT dua rumah sakit besar di Indonesia, yakni RS Harapan Kita dan RS Dharmais.
ADVERTISEMENT
Tak mau menjadi korban, Toyota Indonesia pun sudah melakukan antisipasi. Mereka telah mengerahkan tim IT untuk memproteksi jaringan dan mencegah masuknya ransomware WannaCry.
Serangan Ransomware (Foto: P. Goezelt/dpa via AP)
zoom-in-whitePerbesar
Serangan Ransomware (Foto: P. Goezelt/dpa via AP)
"Ya, kami sudah mendapatkan informasi ini melalui media beberapa hari lalu. So far, internal kami sudah menyiapkan prosedur keamanan baru untuk mencegahnya," kata Public Relation (PR) Manager PT Toyota-Astra Motor (TAM) Rouli Hasintongan Sijabat saat dihubungi kumparan (kumparan.com), Senin (15/5). Dia mengklaim, sejauh ini belum ada komputer milik TAM yang terinfeksi program jahat tersebut.
Sementara itu, pabrik PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) yang menjadi basis produksi mobil Toyota untuk pasar domestik dan ekspor juga melakukan antisipasi yang sama.
ADVERTISEMENT
General Manager External Affairs Division Head TMMIN Teguh Trihono mengungkapkan bahwa sejak Sabtu (13/5), pihaknya sudah mengeluarkan imbauan kepada seluruh karyawan untuk melakukan langkah antisipasi serangan ransomware WannaCry.
Ekspor 1 juta unit mobil Toyota ke berbagai negara (Foto: Gesit Prayogi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ekspor 1 juta unit mobil Toyota ke berbagai negara (Foto: Gesit Prayogi/kumparan)
"Kami sudah ada imbauan dari tim IT jadi hari ini produksi seperti biasa. So far, tidak ada (infeksi ransomware WannaCry), semua jalan; operation, production, dan administrasi (jalan seperti biasa)," tutur Teguh.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pabrik Renault, Nissan, dan Dacia menjadi korban serangan ransomware WannaCry. Bahkan mereka sempat menghentikan produksi untuk melakukan proteksi terhadap jaringan IT.
Ransomware WannaCry dirancang oleh peretas (hacker) untuk menginfeksi komputer. Bahkan ada varian ransomware yang bukan mengunci dokumen, melainkan mengunci komputer sepenuhnya.
ADVERTISEMENT
Jika komputer dinyalakan, ransomware akan menampilkan pesan agar korban membayar tebusan untuk bisa masuk mengoperasikan komputer. Ada juga varian ransomware yang memunculkan pop-up informasi yang sulit untuk ditutup, dan ini sangat menjengkelkan sehingga membuat komputer sulit untuk digunakan.