Serunya Berburu Takjil di Belakang Kampus UNS

Aneka hidangan untuk menu berbuka puasa di Jalan Kartika, Belakang Kampus UNS, Minggu (02/04/2023). Foto : Ghaitsa Shafa Cinta Kananta

Pada bulan Ramadhan yang penuh amalan ini, banyak hal seru yang bisa dilakukan, salah satunya adalah berburu takjil untuk berbuka puasa.

Berburu takjil pada bulan Ramadhan menjadi tradisi yang dilakukan oleh sebagian besar umat muslim di Indonesia. Takjil adalah makanan atau minuman ringan yang dikonsumsi saat berbuka puasa. Aktivitas ini dilakukan untuk mencari variasi takjil dan menikmati hidangan yang berbeda setiap hari.

Ada banyak tempat di Belakang Kampus UNS, Solo, yang asyik menjadi tempat ngabuburit dan berburu takjil saat bulan Ramadhan. Salah satu lokasi yang ramai dikunjungi saat waktu menjelang azan Magrib ada di Jalan Kartika.

Di lokasi tersebut, ada beberapa jajanan yang bisa dinikmati saat buka puasa. Mulai dari aneka kue, gorengan, dimsum, siomay, martabak, zuppa soup, batagor hingga aneka minuman seperti es buah, es semangka, berbagai macam es teh, es kelapa, jus dan masih banyak lagi. Aneka menu makanan dan takjil memiliki harga yang bervariasi, yang pasti semua ramah dikantong.

Jalan Kartika akan dipenuhi oleh pedangang yang menjajakan dagangannya sekitar pukul 16.00 WIB atau setelah Ashar. Penjual takjil atau aneka makanan sudah banyak berjejeran di sepanjang Jalan Kartika.

Para pencari hidangan buka puasa pun akan mulai ramai sekitar pukul 17.00 WIB atau menjalang waktu berbuka puasa. Satu per satu warga datang untuk membeli makanan berbuka puasa. Jalanan pun ramai dipadati pencari takjil.

Namun, perlu diingat bahwa berburu takjil tidak boleh dilakukan dengan merusak atau mengambil tanpa izin dari pedagang. Selain itu, kita juga harus memperhatikan kualitas dan kebersihan takjil yang akan kita beli agar terhindar dari penyakit atau masalah kesehatan.

Terlepas dari itu semua, penting bagi kita untuk menjaga nilai-nilai agama dan menghargai sesama. Mungkin, kita bisa berbagi takjil yang sudah kita beli dengan sesama yang membutuhkan atau membeli dari pedagang yang membutuhkan dukungan ekonomi.

Dalam rangka menjaga tradisi dan budaya, sebaiknya berburu takjil dilakukan secara bertanggung jawab dengan memperhatikan etika, keamanan, kesehatan, dan lingkungan.