Konten dari Pengguna

Inovasi Kuliner, Coto Ikan Tuna Makassar

Muh Naufal Ghaly Al Ghifari
Mahasiswa Teknik Elektro Institut Teknologi Telkom Purwokerto
17 Januari 2022 17:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muh Naufal Ghaly Al Ghifari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Coto Makassar Ikan Tuna. Foto: Dokumentasi Pribadi.
zoom-in-whitePerbesar
Coto Makassar Ikan Tuna. Foto: Dokumentasi Pribadi.
ADVERTISEMENT
Berkunjung ke kota Makassar tak lengkap jika tak mencicipi hidangan khas kota ini, yaitu Coto Makassar.
ADVERTISEMENT
Siapa yang tidak tahu Coto Makassar? Hidangan khas ala kota Makassar satu ini sangat sering ditemukan khususnya di kota Makassar sendiri. Umumnya, Coto Makassar menggunakan daging sapi dengan rempah-rempah khas Makassar yang disajikan hangat di mangkok dengan ketupat sebagai tambahannya.
Namun, kali ini ada yang berbeda dengan Coto Makassar yang dijual salah satu rumah makan di Makassar ini, pasalnya, mereka membuat suatu inovasi dengan Coto Makassar, yaitu dengan mengganti bahan utama Coto Makassar sendiri, yang umumnya Daging Sapi menjadi Daging Ikan Tuna.
Ternyata, alasan dari inovasi ini sendiri karena daging sapi berkolesterol sehingga tidak sehat jika dikonsumsi terlalu sering, sedangkan dengan daging ikan tuna tidak berkolesterol jadi lebih sehat jika dikonsumsi jangka panjang.
ADVERTISEMENT
"Banyak orang sekarang orang beralih dan takut makanan yang berkolesterol, jadi kita terpanggil, kenapa, makanan harus daging, jadi kalau kita membuat, bikin smart, cerdas, dan sehat harus dengan ikan,"kata pemilik rumah makan, Liliawati Lodewijk.
Menjadi alternatif sajian khas dalam sensasi berbeda, Coto Makassar berbahan dasar ikan ini banyak memikat banyak penjajah rasa. Semangkok nya dibanderol dengan harga 17 ribu 500 rupiah perposinya, sudah lengkap dengan bawang goreng, daun bawang, jeruk nipis, kecap, dan ketupat.
Rumah makan yang terletak di Jl. Butung, Makassar ini menjual aneka makanan dan yang paling menarik perhatian adalah coto ikan. Banyak pelanggan yang tiap harinya mengantri untuk mencicipi semangkuk coto ikan, baik dari dalam maupun luar kota.
ADVERTISEMENT
Jika ditinjau dari segi kesehatan sendiri, Coto Ikan ini bisa dibilang jauh lebih sehat dibanding Coto Makassar dengan bahan dasar daging sapi. Seperti yang kamu ketahui kalau Daging Sapi memiliki kandungan kolesterol yang tinggi dan tak sehat jika dikonsumsi dalam jangka panjang. Sebaliknya, Daging ikan tuna sendiri sangat sehat karena tidak mengandung kolesterol sehingga aman untuk dikonsumsi jangka panjang.
"Jika biasanya Coto Makassar identik dengan menggunakan bahan-bahan daging namun kali ini Coto Makassar yang saya makan berbeda dengan lainnya karena menggunakan bahan ikan segar,"kata salah satu pelanggan, Adam Suryanegara.
"Penasaran juga untuk mencicipi Coto Ikan karena juga dari referensi lain juga bahwa ikan, proteinnya sangat tinggi ya, dan untuk kesehatan juga pasti ga akan ada pengaruhnya,"kata penikmat coto, Yudhi B. Saptono.
ADVERTISEMENT
Selain coto, rumah makan ini hadirkan pilihan sajian lain, di antaranya, Gulai Labu Kepala Ikan. Menu ini juga menjadi favorit karena keunikan penyajian nya, juga karena kesegaran dan gurih cita rasanya.
"Selain Coto Ikan, makanan ini merupakan menu andalan di restoran ini, karena bentuknya sangat unik dimana gulai ikan langsung di masak di dalam buah labu yang besar ini, selain lezat, menu makanan ini juga sangat sehat karena banyak mengandung protein dan vitamin yang tinggi,"kata salah satu pelanggan, Adam Suryanegara.
Opini pribadi saya setelah makan coto ikan tuna ini
Menurut saya pribadi, Coto Ikan ini sangat enak dan dapat menjadi alternatif buat mereka yang tidak terlalu suka daging. Dan tentunya lebih sehat karena rendah kolesterol dibanding daging sapi. Karena dijaman sekarang banyak makanan yang memiliki kandungan kolesterol tinggi dan jika dikonsumsi jangka panjang dapat menimbulkan berbagai penyakit khususnya bagi mereka di usia lanjut. Tak hanya enak, tapi juga mengedepankan kesehatan, ya itulah Coto Ikan ini menurut saya.
ADVERTISEMENT