Konten dari Pengguna

Refill Air Mineral, Cara Untuk Mengurangi Sampah Botol Plastik

Gheona Priscilla Rannaesa
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Jaya
18 Juli 2024 10:55 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Gheona Priscilla Rannaesa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Air minum merupakan salah satu kebutuhan penting yang diperlukan oleh setiap manusia. Idealnya dalam satu hari atau 24 jam, manusia mengonsumsi air mineral sebanyak 2 liter.
ADVERTISEMENT
Kebutuhan tubuh terhadap konsumsi air mineral yang cukup tinggi membuat munculnya salah satu masalah baru yaitu penumpukan limbah botol plastik sekali pakai. Kehadiran limbah atau sampah botol plastik sekali pakai ini dapat terjadi karena masyarakat lebih sering mengonsumsi air mineral dalam kemasan botol sekali pakai dibandingkan dengan menggunakan botol minum saat sedang melakukan aktivitas di luar rumah.
Lantas hal ini menjadi salah satu masalah lingkungan yang sebaiknya dapat kita minimalisir untuk kesehatan dan kelestarian bumi kita di masa yang akan datang. Selama Kuartal I-2021, total sampah botol plastik yang berhasil dikumpulkan PT Inocycle Technology Group Tbk. (INOV) adalah sebanyak 11.600 ton.
Gambar Sampah Botol Plastik Sekali Pakai. Sumber : Pixabay
Apabila dibiarkan tentunya hal tersebut dapat mengancam kelestarian alam karena berpotensi menimbulkan tumpukan-tumpukan sampah yang dapat mengancam kesehatan masyarakat, hewan, dan biota di sekitar tempat tumpukan sampah tersebut. Sedangkan gerakan mengolah limbah plastik juga masih minim dilakukan oleh masyarakat karena minimnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang hal tersebut.
ADVERTISEMENT
Untuk mengatasi hal tersebut pihak-pihak seperti pemerintah, aktivitas pencinta alam, dan pemerhati lingkungan sering kali memberikan solusi kepada masyarakat untuk membawa botol minum yang berisi air mineral apabila sedang bepergian atau melakukan aktivitas di luar. Tentunya hal ini dapat dikatakan sebuah solusi yang sangat tepat dan solutif untuk meminimalisir jumlah botol air mineral.
Namun, yang menjadi persoalan saat ini adalah minimnya tempat untuk melakukan refill air minum baik itu di institusi pendidikan, kantor, tempat umum, dan tempat-tempat lainnya sehingga apabila air yang dibeli sudah habis otomatis masyarakat akan lebih memilih untuk membeli air kemasan saja. Mengingat idealnya ukuran botol minum di pasaran kurang lebih berkisar dari 500mL sampai dengan 1L.
ADVERTISEMENT
Masyarakat juga lebih memilih membawa botol air mineral dengan ukuran sedang karena dinilai lebih efisien untuk dibawa bepergian karena semakin besar jumlah air mineral yang dibawa maka akan semakin berat. Hal ini tentunya dianggap tidak efesien bagi sebagai masyarakat, apalagi bagi mereka-mereka yang bepergian dengan menggunakan transportasi umum dan memiliki bawaan yang cukup banyak.
Untuk mengatasi hal tersebut, solusi yang efektif yang dapat dilakukan dan diterapkan adalah dengan menyediakan refill air minum di setiap institusi pendidikan, institusi pemerintahan, kantor, tempat umum, dan lain-lain agar masyarakat dapat meminimalisir penggunaan botol plastik sekali pakai. Pihak-pihak terkait juga dapat bekerjasama dengan perusahaan penyedia air mineral untuk menciptakan sebuah inovasi dengan mementukan harga air minum per berapa mL sehingga masyarakat dapat mengisi air di botol milik mereka sendiri tapi tetap membayar kepada perusahaan penyedia air mineral.
Refill Air yang Merupakan Solusi Untuk Meminimalisir Sampah Plastik. Sumber : iStock
Tentunya dengan langkah ini kita dapat tetap menjaga bahkan meningkatkan konsumsi air mineral per hari, namun di satu sisi kita dapat tetap menjaga kelestarian lingkungan alam sekitar dengan meminimalisir penggunaan botol sekali pakai. Dengan satu langkah kecil kita sudah membawa manfaat yang cukup besar untuk lingkungan sekitar kita.
ADVERTISEMENT