Konten dari Pengguna

Interaksi Simbolik Masyarakat Cyber Sebagai Identitas Budaya

geardena putra yuli riadi
Mahasiswa ilmu komunikasi Universitas Negeri Malang
2 April 2024 12:15 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari geardena putra yuli riadi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi ragam budaya di berbagai lokasi wisata Indonesia. Foto: Oka diana/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ragam budaya di berbagai lokasi wisata Indonesia. Foto: Oka diana/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Sebagai makhluk sosial, manusia secara terus-menerus berkomunikasi dalam berinteraksi, memahami, dan berbagi informasi dengan orang lain di sekitar mereka. Komunikasi bukan hanya terjadi melalui verbal, tetapi juga melalui nonverbal yang melibatkan penggunaan simbol-simbol untuk saling mempengaruhi, melambangkan sesuatu, dan berinteraksi antar individu dan kelompok dalam masyarakat.
ADVERTISEMENT
Interaksi simbolik dalam masyarakat cyber membantu membangun identitas budaya. Simbol-simbol yang digunakan dalam konteks komunikasi online membantu antar individu dan kelompok dalam mengartikulasikan dan mengekspresikan identitas individu, simbol – simbol tersebut membentuk identitas budaya yang mencerminkan nilai-nilai, norma, dan praktik pada masyarakat cyber.

Interaksi dan Simbolik

Menurut kamus komunikasi (Effendy. 1989: 184) definisi interaksi adalah proses saling mempengaruhi dalam bentuk perilaku atau kegiatan di antara anggota-anggota masyarakat, dan definisi simbolik (Effendy. 1989: 352) adalah bersifat melambangkan sesuatu.
Interaksi Simbolik menurut Effendy (1989: 352) adalah suatu paham yang menyatakan bahwa hakikat terjadinya interaksi sosial antara individu dan antar individu dengan kelompok, kemudian antara kelompok dengan kelompok dalam masyarakat, ialah karena komunikasi, suatu kesatuan pemikiran di mana sebelumnya pada diri masing-masing yang terlibat berlangsung internalisasi atau pembatinan.
ADVERTISEMENT
Definisi interaksi simbolik di atas mengandung makna bahwa interaksi simbolik, individu antar individu dan kelompok saling berinteraksi dan menggambarkan simbol-simbol yang bersifat melambangkan sesuatu, berdasarkan pemahaman mereka.
Proses internalisasi atau pembatinan yang disebutkan dalam definisi dapat merujuk pada proses individu atau kelompok mengandung dalam memahami simbol-simbol yang ada dalam masyarakat, sehingga mereka dapat berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain.

Masyarakat Cyber

Masyarakat cyber merujuk pada kelompok individu yang berinteraksi dan berkomunikasi secara online melalui berbagai platform media. Masyarakat ini terbentuk melalui jaringan internet, yang memungkinkan individu dari berbagai wilayah teritorial tertentu, budaya, dan sosial saling terhubung satu sama lain dan berinteraksi dalam ruang virtual.

Teori Interaksi Simbolik

Interaksi simbolik ada karena ide-ide dasar dalam membentuk makna yang berasal dari pikiran manusia (Mind), mengenai diri (Self), dan hubungannya di tengah interaksi sosial, dan bertujuan akhir untuk memediasi, serta menginterpretasi makna di tengah masyarakat (Society) dimana individu tersebut menetap. Seperti yang dicatat oleh Douglas (1970) dalam Ardianto (2007: 136).
ADVERTISEMENT
”Mind, Self, and Society” merupakan karya George Harbert Mead yang paling terkenal (Mead. 1934 dalam West-Turner. 2008: 96), tiga tema konsep dan asumsi yang dibutuhkan untuk menyusun diskusi mengenai teori interaksi simbolik.
Tiga poin konsep yang mendasari pemikiran George Herbert Mead tentang interaksi simbolik antara lain, yakni
1. Pentingnya makna bagi perilaku manusia.
2. Pentingnya konsep mengenai diri
3. Hubungan antara individu dengan masyarakat

Analisis Permasalahan Berdasarkan Teori

Seperti yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, simbol – simbol digunakan sebagai sarana dalam pembentukan makna. Komunikasi tidak hanya terbatas pada komunikasi verbal, tetapi juga melibatkan komunikasi non-verbal melalui simbol-simbol yang hadir dalam lingkungan digital. Dalam analisis ini berfokus melalui observasi di berbagai platform media online.
ADVERTISEMENT
Definisi dari tiga poin dasar interaksi simbolik, yakni
1. Pikiran Manusia (Mind): kemampuan individu dalam melibatkan pemikiran, persepsi, interpretasi, dan peran individu dalam memberikan pengembangan pembentukan makna kepada simbol-simbol yang digunakan dalam komunikasi dan interaksi dengan individu lain.
2. Diri (Self): kemampuan pemahaman individu tentang dirinya. Melibatkan persepsi individu terhadap karakteristik pribadi, secara nilai-nilai, peran sosial, dan identitas mereka. Dalam interaksi simbolik, pemahaman individu tentang diri mereka sendiri mempengaruhi cara mereka berinteraksi antar individu.
3. Masyarakat (Society): Mengacu pada konteks sosial yang lebih luas di mana individu berinteraksi, hubungan sosial yang diciptakan dan dikonstruksikan individu di tengah masyarakat. Melibatkan norma, nilai, aturan, dan praktik yang dibagikan oleh anggota-anggotanya, yang pada akhirnya mengantarkan manusia dalam proses pengambilan peran di tengah masyarakatnya.
ADVERTISEMENT
Poin pertama pada interaksi simbolik meranah pada “pentingnya makna bagi perilaku manusia”.
Dalam hal ini masyarakat cyber melambangkan simbol-simbol yang diberikan individu antar individu dalam interaksi yang terjadi dalam dunia digital. Simbol-simbol dalam masyarakat cyber termasuk pesan teks, emoji, gambar, video, meme, hashtag, dan sebagainya digunakan dalam berkomunikasi dan menyampaikan makna tersebut.
Poin kedua pada interaksi simbolik mengacu pada ”diri” atau ”Self-Concept”.
Di mana, mengenai diri dalam masyarakat cyber berfokus pada cara individu memahami dan merasakan tentang identitas mereka di dalam dunia digital. Melibatkan persepsi, pemahaman individu terhadap karakteristik personal, seperti peran sosial dan pengalaman yang mereka rasakan dalam dunia digital.
Dalam masyarakat cyber, individu dapat berkontribusi membangun, mengekspresikan, dan mengelola identitas mereka melalui berbagai platform media dan interaksi online. Mereka dapat menggunakan avatar, username, foto profil, bio, dan konten lainnya untuk menggambarkan diri mereka dan menyampaikan bagian dari identitas mereka kepada orang lain.
ADVERTISEMENT
Poin ketiga pada interaksi simbolik berkaitan dengan “hubungan antara kebebasan individu dan masyarakat.”
Dalam masyarakat cyber, hubungan dan interaksi antara individu dengan masyarakat mengacu pada interaksi dan keterhubungan individu dengan komunitas, kelompok, dan lingkungan sosial yang ada dalam dunia digital.
Hubungan antara individu dan individu dalam masyarakat cyber adalah interaksi dan saling ketergantungan dalam memenuhi kebutuhan antara individu dengan komunitas online yang mereka ikuti atau terlibat di dalamnya. Masyarakat cyber mencakup berbagai platform sosial, forum diskusi, jaringan media sosial, dan komunitas online di mana individu berinteraksi dan berbagi informasi, pemikiran, dan pengalaman.

Sikap Dan Rekomendasi Solusi

Pada komunikasi dan interaksi antar individu dalam masyarakat cyber penting untuk memiliki kesadaran yang tinggi tentang kegunaan dan dampak simbol-simbol dalam interaksi online. Penting untuk memahami bahwa simbol-simbol dapat memiliki interpretasi yang berbeda-beda oleh orang lain dan dapat mempengaruhi persepsi dan emosi mereka. Sikap ini memungkinkan individu untuk berkomunikasi dengan lebih bertanggung jawab dan menghindari penyalahgunaan simbol-simbol yang dapat merugikan orang lain.
ADVERTISEMENT