Konten dari Pengguna

Serbuk Kayu Menjadi Bernilai, Mahasiswa KKN Tim I Undip Ciptakan Kerajinan!

Gloria Kristanti Dewi
Mahasiswa Universitas Diponegoro Program Studi Teknik Infrastruktur Sipil dan Perancangan Arsitektur
9 Februari 2025 9:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Gloria Kristanti Dewi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Desa Clapar, 8 Februari 2025 - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim I Universitas Diponegoro memanfaatkan potensi limbah serbuk kayu yang melimpah di Desa Clapar, Subah, Batang dengan membuat kerajinan tangan yang berbentuk sisir dan bros. Inovasi ini muncul sebagai solusi atas masalah lingkungan dan ekonomi yang dihadapi oleh warga setempat.
Dokumentasi Pelaksanaan Program Multidisiplin dengan Pelatihan dan Edukasi Pemanfaatan Limbah Serbuk Kayu menjadi Produk Kerajinanyang  Benilai Jual. (Sumber : Dokumentasi Pribadi Mahasiswa KKN Tim I Undip)
zoom-in-whitePerbesar
Dokumentasi Pelaksanaan Program Multidisiplin dengan Pelatihan dan Edukasi Pemanfaatan Limbah Serbuk Kayu menjadi Produk Kerajinanyang Benilai Jual. (Sumber : Dokumentasi Pribadi Mahasiswa KKN Tim I Undip)
Kebutuhan pasar yang meningkat akan produk mebel yang ada di Desa Clapar menjadikan tak sedikit pula limbah yang dihasilkan pada setiap UMKM tersebut. Sayangnya, menurut informasi pemilik usaha mebel Ibu Atin "Sisa serbuk yang ada dijual kepada tukang loak pabrik tahu sebagai bahan bakar. Untuk harga per karung nya sendiri hanya berkisar Rp. 1.500,00 dan jika ada yang membeli dibawah per karungnya biasanya digratiskan," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Proses pembuatan kerajinan ini dimulai dengan pengumpulan serbuk kayu dari berbagai pengrajin mebel di Desa Clapar. Setelah itu, serbuk kayu dibentuk menggunakan cetakan khusus berbahan silikon menjadi bentuk sisir dan bros. Bahan kimia aktif berupa resin dan katalis juga dicampurkan untuk mempercepat proses pengerasan produk.
Di lain sisi dengan adanya program tersebut, Gloria Kristanti Dewi, Mahasiswa Tim I KKN Undip di Desa Clapar menawarkan solusi berupa pembuatan AHSP (Analisis Harga Satuan Pekerjaan) sebagai salah satu luaran yang berfungsi untuk melihat pengeluaran secara kasar yang dibutuhkan dalam membuat tiap satuan produk.
Salah satu warga Ibu Nuriyah yang mengikuti kegiatan demonstrasi pembuatan kerajinan dari serbuk kayu, (Jumat, 31 Januari 2025) memberikan respon yang sangat positif atas adanya program ini "Saya sebelumnya tidak tahu kalau serbuk kayu bisa diolah menjadi kerajinan secantik ini, kebetulan saya ada usaha mebel di rumah nantinya akan saya buat lebih lanjut bersama anak saya setelah mengikuti kepelatihan ini," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Selain memberikan nilai tambah pada serbuk kayu, program ini juga memberikan pelatihan kepada masyarakat terutama Ibu-ibu PKK setempat dalam pengolahan limbah dan teknik pembuatan kerajinan. Hal ini diharapkan bisa membuka peluang usaha baru bagi warga di Desa Clapar.
Inovasi ini tidak hanya dapat mengurangi limbah serbuk kayu yang menumpuk tetapi juga memperkenalkan alternatif usaha yang dapat mendukung ekonomi desa secara berkelanjutan. Ke depannya, Gloria bersama tim nya berharap program ini bisa dikembangkan lebih luas lagi, baik di desa ini maupun di daerah lainya yang memiliki permasalahan serupa.