Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Kejanggalan Tindakan Para Elite Politik dalam Menolak Timnas Israel
28 Maret 2023 15:50 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Gregorian Tambuk tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Beragam aksi penolakan muncul di berbagai daerah di Indonesia ketika tahu bahwa timnas Israel ikut berpartisipasi pada gelaran Piala Dunia U-20 yang akan dilaksanakan mulai tanggal 20 Mei-11 Juni 2023. Aksi penolakan ini mencapai puncak ketika Gubernur Bali yakni I Wayan Koster membuat pernyataan menolak timnas Israel ke Bali. Ganjar Pranowo selaku Gubernur Jawa Tengah juga dengan tegas menolak Israel ke wilayahnya, disusul aksi penolakan dari para elite politik lainnya. Karena hal ini FIFA selalu penyelenggara turnamen memutuskan untuk menunda undian pembagian grup yang rencananya dilaksanakan pada tanggal 31 Maret 2023.
ADVERTISEMENT
Kabar ini tentunya sangat mengejutkan, terlebih gelaran Piala Dunia sudah tinggal 2 bulan lagi. Sontak banyak sekali netizen mengecam Gubernur Bali tersebut dan beberapa politisi lainnya terkait masalah ini. Namun ada juga netizen yang mendukung keputusan beliau karena merasa itu adalah sebuah keputusan tepat mengingat sikap politik Indonesia adalah menentang Israel karena menjajah Palestina. Perang antar netizen terjadi di berbagai media sosial terkait masalah ini.
Indonesia sudah melakukan persiapan yang tidak main-main untuk bisa menggelar event ini, bahkan persiapan sudah dilakukan dari tahun 2019. Biaya pengeluaran pun tidak sedikit, total miliaran rupiah sudah digelontorkan untuk memperbaiki stadion yang ditunjuk sebagai penyelenggara pertandingan agar memiliki kualitas prima.
Sebenarnya Gubernur Bali, I Wayan Koster pada 11 Januari 2023 lalu menyatakan bahwa dirinya siap mendukung pergelaran Piala Dunia U-20 di Indonesia. Dukungan itu beliau berikan dalam rapat bersama Menpora ketika itu, yakni Zainudin Amali. Pada saat itu timnas Israel sudah memastikan satu slot ke putaran final Piala Dunia U-20.
ADVERTISEMENT
Pertanyaannya, mengapa ketika waktu pelaksanaan turnamen sudah dekat para elite politik tersebut baru lantang bersuara? Hal ini yang menjadi kejanggalan bagi saya, masalah seperti ini seharusnya sudah dipikirkan jauh-jauh hari sebelum turnamen dilaksanakan. Rasanya sangat konyol ketika Piala Dunia sudah tinggal menunggu drawing resmi harus tertunda karena tiba-tiba mendapat kecaman dari para politikus tersebut, padahal sebelumnya mereka sangat mendukung turnamen ini.
Apakah mereka tidak mengikuti perkembangan negara-negara yang mengikuti kualifikasi dari setiap benua, terutama benua eropa? Saya rasa itu tidak masuk akal. Rangkaian pertandingan tersebut bisa diakses dengan mudah melalui internet. Mereka juga pasti tahu bahwa timnas Israel lolos ke putaran final dengan secara mengejutkan menjadi runner up Piala Eropa U-19 yang diselenggarakan pada tanggal 18 Juni-1 Juli 2022, mengungguli tim kuat sekelas Prancis dan Italia. Mengapa pada rentang waktu tersebut para politikus ini tidak segera memulai diskusi dengan PSSI mengenai kedatangan Israel ke Indonesia? Jika mereka berdiskusi lebih cepat saya rasa situasinya tidak akan runyam seperti sekarang.
ADVERTISEMENT