Konten dari Pengguna

Paradoks Jebakan Sistem Fiat

Grup GRL
We are Family Business company who has mandatory agenda for our family wealth sustainability. We serve for Think Tank, Training and Fedback for Financial Wealth Growth and preservation. #danapensiun #penasehatkekayaan
27 Oktober 2024 10:55 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Grup GRL tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber Foto: https://www.pexels.com/id-id/foto/imut-lucu-menggemaskan-cute-17648462/
zoom-in-whitePerbesar
Sumber Foto: https://www.pexels.com/id-id/foto/imut-lucu-menggemaskan-cute-17648462/
ADVERTISEMENT
Sistem fiat adalah sistem moneter yang digunakan di hampir seluruh dunia saat ini, di mana uang yang beredar tidak didukung oleh komoditas fisik seperti emas atau perak, melainkan ditetapkan nilainya oleh pemerintah melalui dekrit atau kebijakan. Dalam sistem ini, pemerintah memiliki kekuasaan penuh atas pencetakan dan regulasi uang, yang sering kali menyebabkan inflasi karena adanya kebijakan yang memperbesar jumlah uang beredar. Ini membuat sistem fiat secara inheren rentan terhadap manipulasi oleh kekuatan politik, dan di sinilah letak masalah utamanya: sistem fiat pada dasarnya hanya dapat menjebak orang bodoh, bukan orang pintar.
ADVERTISEMENT
Kekuatan Politik dalam Mengendalikan Nilai Uang
Di balik sistem fiat, terdapat kekuasaan politik yang sangat kuat, karena pemerintah memiliki kemampuan untuk menciptakan uang dari "udara tipis" tanpa adanya batasan fisik seperti yang ada dalam sistem berbasis komoditas. Meskipun pada awalnya sistem ini tampak fleksibel dan adaptif untuk merespon kebutuhan ekonomi, kenyataannya adalah kebijakan moneter yang tidak bertanggung jawab dapat menyebabkan inflasi yang sangat tinggi atau bahkan hiperinflasi. Kenaikan harga yang tidak terkendali ini membuat daya beli uang merosot dengan cepat, dan mereka yang tidak memahami bagaimana uang bekerja akan mengalami dampaknya secara langsung.
Orang yang cerdas, yang memahami mekanisme moneter, biasanya mampu melindungi diri mereka dari dampak buruk inflasi dengan cara mengalihkan aset mereka ke bentuk investasi lain yang lebih stabil, seperti emas, properti, atau bahkan mata uang kripto seperti Bitcoin. Mereka memahami bahwa inflasi adalah bentuk pajak tersembunyi yang tidak diumumkan secara langsung kepada masyarakat, tetapi menggerogoti nilai kekayaan dari waktu ke waktu. Sebaliknya, orang yang tidak memiliki pemahaman tentang kebijakan moneter atau bagaimana inflasi bekerja, cenderung hanya menyimpan kekayaan mereka dalam bentuk uang fiat dan dengan demikian terjebak dalam lingkaran yang merugikan.
ADVERTISEMENT
Penjebakan Melalui Utang dan Bunga
Salah satu alat utama dalam sistem fiat yang sering digunakan untuk "menjebak" orang adalah utang. Sistem keuangan modern didasarkan pada utang, di mana bank sentral dan lembaga keuangan menciptakan uang melalui proses yang dikenal sebagai "banking fractional reserve," yang memungkinkan mereka meminjamkan lebih dari jumlah cadangan yang sebenarnya mereka miliki. Ini menciptakan ilusi kemakmuran sementara karena orang dapat meminjam uang dengan mudah untuk membeli barang dan layanan yang mereka inginkan. Namun, kenyataannya adalah bahwa mereka akhirnya terikat dengan kewajiban pembayaran bunga yang terus menerus bertambah.
Bagi orang yang cerdas dan terdidik dalam hal keuangan, mereka biasanya menggunakan utang dengan bijak untuk berinvestasi dalam aset yang menghasilkan keuntungan lebih tinggi daripada biaya bunganya. Mereka memahami bahwa utang dapat menjadi alat yang berguna jika digunakan secara strategis. Di sisi lain, bagi orang yang kurang memahami risiko dan konsekuensi dari berutang, utang justru menjadi jebakan yang membuat mereka terperangkap dalam siklus pembayaran bunga yang tidak pernah selesai, terutama ketika suku bunga naik atau kondisi ekonomi memburuk.
ADVERTISEMENT
Pengalihan Risiko dari Pemerintah ke Rakyat
Sistem fiat sering kali dimanfaatkan oleh pemerintah untuk mengalihkan risiko dari kebijakan fiskal dan moneter mereka kepada rakyat. Ketika terjadi resesi atau krisis ekonomi, kebijakan yang biasanya diambil adalah mencetak lebih banyak uang untuk menyuntikkan likuiditas ke dalam perekonomian. Kebijakan semacam ini dikenal sebagai "quantitative easing" (QE), di mana uang baru diciptakan untuk membeli obligasi pemerintah atau aset lain dari pasar keuangan. Meskipun kebijakan ini bertujuan untuk menstabilkan ekonomi, dampak jangka panjangnya adalah devaluasi mata uang dan peningkatan ketidaksetaraan ekonomi.
Orang pintar yang menyadari hal ini biasanya akan beralih ke aset lindung nilai seperti emas atau mata uang kripto yang sifatnya lebih tahan terhadap inflasi. Mereka memahami bahwa dengan terus menambah jumlah uang beredar, pemerintah secara efektif sedang mengurangi nilai dari setiap unit mata uang yang ada. Sebaliknya, mereka yang tidak sadar atau tidak paham akan proses ini hanya akan menerima kenyataan bahwa harga-harga terus naik dan daya beli mereka semakin berkurang.
ADVERTISEMENT
Mata Uang Kripto: Alternatif bagi yang Cerdas
Dalam beberapa tahun terakhir, mata uang kripto seperti Bitcoin telah menjadi semakin populer sebagai bentuk investasi dan penyimpan nilai alternatif di luar sistem fiat. Berbeda dengan uang fiat yang dapat dicetak tanpa batas oleh bank sentral, Bitcoin memiliki pasokan yang terbatas yaitu 21 juta unit saja, sehingga tidak dapat didevaluasi melalui inflasi. Dengan sistem ini, orang-orang yang memahami cara kerja uang dan risiko inflasi cenderung menyimpan sebagian kekayaan mereka dalam Bitcoin untuk melindungi diri dari ketidakpastian ekonomi.
Para pendukung Bitcoin percaya bahwa mata uang kripto adalah bentuk kebebasan finansial karena tidak terikat oleh kebijakan pemerintah atau bank sentral. Bagi mereka, sistem fiat dianggap sebagai bentuk penindasan finansial yang membuat masyarakat bergantung pada pemerintah dan lembaga keuangan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi mereka. Sebaliknya, mata uang kripto memberikan kebebasan bagi individu untuk mengelola dan melindungi kekayaan mereka sendiri, tanpa harus khawatir akan manipulasi kebijakan moneter.
ADVERTISEMENT
Kesimpulan: Sistem Fiat adalah Perangkap Bagi yang Tidak Tahu
Sistem fiat, yang diatur oleh kekuatan politik, pada dasarnya hanya menjebak mereka yang tidak memahami cara kerja kebijakan moneter dan risiko inflasi. Bagi mereka yang pintar dan berpengetahuan, sistem ini menawarkan peluang untuk melindungi diri dan bahkan memanfaatkan kebijakan yang ada untuk keuntungan mereka. Mereka yang tidak paham, di sisi lain, terjebak dalam utang, tergerus oleh inflasi, dan terus menghadapi penurunan daya beli tanpa memahami penyebab yang sebenarnya.
Ketergantungan pada uang fiat juga memungkinkan pemerintah untuk terus melanggengkan kebijakan fiskal yang tidak berkelanjutan dengan mencetak lebih banyak uang untuk menutup defisit anggaran, yang akhirnya ditanggung oleh masyarakat dalam bentuk inflasi. Dalam lingkungan seperti ini, hanya mereka yang mengerti dan siap yang dapat keluar sebagai pemenang, sementara yang lain harus menghadapi kenyataan pahit bahwa nilai uang yang mereka simpan semakin terkikis oleh waktu.
ADVERTISEMENT
Dengan memahami karakteristik dan kelemahan dari sistem fiat, individu dapat mengambil langkah-langkah untuk melindungi kekayaan mereka, seperti mengalihkan aset ke bentuk yang lebih tahan inflasi atau menggunakan mata uang kripto yang tidak mudah dimanipulasi oleh kekuatan politik. Pada akhirnya, pengetahuan adalah kekuatan, dan dalam sistem fiat, pengetahuan juga menjadi pembeda antara mereka yang terjebak dan mereka yang bebas.
GRL Capital adalah lembaga riset, Thing tank dan pelatihan yang fokus pada pengembangan kekayaan Insitusi. Dan pendidikan Moneter dalam praktik praktik baik.