Konten dari Pengguna

Inovasi Fotokatalitik untuk Penguraian Limbah Batik di Ayesha Collection

Gusliani Eka Putri
Dosen Universitas Syedza Saintika
13 September 2024 15:13 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Gusliani Eka Putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow

Program Kemitraan Masyarakat

Dosen Universitas Syedza Saintika menggelar kegiatan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) di Usaha Batik tanah Liek Khas Minangkabau Ayesha Collection Rumah Kain Dan Batik yang beralamat di JL. Andam Dewi No. 8 Marapalam, Padang, Sumatera Barat. Kegiatan ini berlangsung dari 15 Agustus hingga 5 September 2024.
Program Kemitraan Masyarakat Di Rumah Batik dan kain Ayesha Collection (Sumber Foto : Dokumen Pribadi)
Sejak berdiri pada 2002, Ayesha Collection telah memproduksi batik tanah liek dengan beragam motif khas Ranah Minang. Selain batik, mereka juga menawarkan produk kain tradisional seperti songket, kerancang, dan sulaman, serta berbagai suvenir khas Minang seperti tas, kipas, syal, dan lainnya sesuai permintaan konsumen.
ADVERTISEMENT
Dalam PKM ini, tim dosen memperkenalkan inovasi teknologi fotokatalitik untuk mengurai limbah batik. Kegiatan yang dipimpin oleh Dr. Gusliani Eka Putri, M.Si., mengedukasi peserta tentang pentingnya pengelolaan limbah batik demi menjaga lingkungan. Dr. Gusliani juga memaparkan bagaimana teknologi fotokatalitik, yang memanfaatkan bahan seperti cerium oksida, dapat membantu mengurangi pencemaran dari limbah batik. Tim Dosen Universitas Syedza Saintika yang terlibat dalam kegiatan ini antara lain Oktariyani Dasril, M.Kes dan Dr. Inge Angelia, M.Pd serta melibatkan 2 orang mahassiwa yaitu Zahara Enjli Preona Sari Dan Nurafika Tulhasana.Program ini didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui skema Program Kemitraan Masyarakat (PKM) tahun 2024.
ADVERTISEMENT
Pemateri lainnya dalam Kegiatan PKM ini yaitu Annisa Novita Sari dan Audrey, turut membahas strategi pemasaran melalui media sosial serta bagaimana mengembangkan produk batik menjadi barang bernilai jual tinggi. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing dan promosi batik tanah liek di pasar yang lebih luas.
Pelatihan ini juga mencakup perbaikan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) di Ayesha Collection. Tim PKM membantu mitra membuat sistem penyaringan limbah sederhana yang menggunakan kombinasi kerikil, ijuk, dan cerium oksida untuk menyaring limbah sebelum dibuang ke lingkungan. Hasil pengujian di laboratorium menunjukkan penurunan signifikan pada nilai COD, BOD, TSS, dan TDS, yang menandakan pengurangan tingkat pencemaran.
Selain itu, tim juga melakukan perbaikan pada peralatan produksi batik di Ayesha Collection, seperti mengganti meja cap yang rusak, memperbesar bak pencucian kain, serta mengganti mesin cuci. Perbaikan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas produksi batik tanah liek.
ADVERTISEMENT
Fitra Lusia, pemilik Ayesha Collection, menyampaikan apresiasi atas program ini. Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya meningkatkan pengetahuan tentang pengelolaan limbah batik, tetapi juga mendukung peningkatan kualitas produk dan promosi usaha.
Rektor Universitas Syedza Saintika, Drs. H. Hasrinal, A.Md, Kep., MM., juga mengapresiasi program ini. Beliau menekankan pentingnya kontribusi perguruan tinggi dalam membantu masyarakat dan berharap kegiatan ini dapat membawa manfaat bagi Ayesha Collection serta mendukung pengembangan usaha kecil dan menengah (UMKM).
Dengan berakhirnya Program Kemitraan Masyarakat di Ayesha Collection, diharapkan kolaborasi ini tidak hanya memberikan dampak langsung dalam pengelolaan limbah batik yang lebih ramah lingkungan, tetapi juga memacu kreativitas dalam inovasi produk dan strategi pemasaran batik khas Minangkabau. Upaya ini mencerminkan komitmen bersama antara dunia pendidikan dan pelaku usaha dalam menjaga warisan budaya sambil tetap peduli terhadap keberlanjutan lingkungan.
ADVERTISEMENT
Semoga sinergi yang terjalin ini dapat menjadi model bagi UMKM lainnya untuk terus berkembang, berinovasi, dan menerapkan teknologi yang mendukung kesejahteraan masyarakat dan kelestarian alam. Program seperti ini diharapkan terus berlanjut, membawa manfaat yang lebih luas, serta menciptakan masa depan yang lebih baik bagi industri batik dan lingkungan sekitar.