Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Menikmati Senja Merbabu
24 Juli 2023 15:05 WIB
Tulisan dari Gusti Imam Nugroho tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Di puncak gunung Merbabu, pada senja yang indah, terdapat dua sahabat, Dio dan Paskal, yang telah berjalan mendaki selama berjam-jam untuk mencapai titik ini. Mereka sudah lama merencanakan perjalanan ini untuk menikmati keindahan alam luas dan membiarkan diri mereka terpesona oleh panorama matahari terbenam di ufuk barat.
Mereka tiba di puncak saat matahari mulai meredup dan memancarkan warna oranye keemasan yang memukau di langit. Kelelahan mereka terbayar lunas oleh pemandangan luar biasa yang menanti. Langit cerah terhampar, dan awan-awan putih berarak melintasi langit yang berubah menjadi nuansa ungu dan biru.
Dio, seorang pecinta fotografi, segera menyiapkan kameranya untuk menangkap momen magis ini. Ia ingin mengabadikan keindahan alam yang luar biasa ini sebagai kenang-kenangan yang akan selalu ia simpan dalam album foto pribadinya.
Sementara itu, Paskal duduk di samping tebing yang menjulang tinggi, menatap panorama yang luar biasa ini dengan perasaan takjub. Ia merenung, merenungkan kebesaran alam semesta dan betapa kecilnya dirinya di antara segala ciptaan Tuhan. Perasaan rendah hati dan syukur mengalir dalam hatinya.
Setelah beberapa saat menikmati senja yang menakjubkan, mereka memutuskan untuk mendirikan tenda di puncak gunung Merbabu. Saat malam tiba, langit mulai ditutupi oleh jutaan bintang yang berpendar dengan gemerlapan indah. Lampu-lampu dari perkampungan di bawah terlihat seperti berlian yang berserakan di lembah.
ADVERTISEMENT
Mereka berdua duduk di sekitar api unggun kecil yang mereka nyalakan. Sambil menikmati makan malam yang mereka bawa dari perjalanan, mereka bercerita dan tertawa bersama. Tak terasa, waktu berlalu dengan cepat.
"Tak ada tempat lain yang lebih indah daripada ini," ujar Dio, sambil menunjuk ke langit yang berkilauan.
Paskal tersenyum setuju, "Saya merasa seperti kita berada di antara langit dan bumi. Rasanya damai sekali di sini."
Malam itu, mereka memutuskan untuk tidur di luar tenda mereka. Mereka merasa dekat dengan alam dan ingin benar-benar menikmati momen itu. Saat berbaring di atas tikar tidur mereka, keduanya tertidur dengan tenteram, ditemani oleh bisikan angin gunung yang sejuk dan nyaman.
Keesokan paginya, mereka terbangun dengan sinar matahari yang lembut menyentuh wajah mereka. Mereka menghirup udara segar gunung Merbabu, yang penuh dengan aroma harum dari tumbuhan liar di sekitar. Mereka merasa segar dan bersemangat, siap untuk menjelajahi lebih jauh keindahan alam ini.
Mereka mengeksplorasi lembah-lembah dan hutan-hutan di sekitar gunung, menemukan air terjun yang menakjubkan dan pemandangan alam yang spektakuler. Mereka juga bertemu dengan beberapa hewan liar seperti rusa dan burung-burung langka yang terbang bebas di langit biru.
ADVERTISEMENT
Hari-hari berikutnya dihabiskan dengan bahagia, mengisi waktu dengan berjalan-jalan dan menikmati indahnya alam di gunung Merbabu. Setiap hari, mereka menemukan keajaiban baru dan senantiasa terpesona oleh pesona alam ini.
Tak terasa, waktu untuk kembali tiba. Mereka harus meninggalkan gunung Merbabu dan kembali ke rutinitas keseharian mereka. Namun, pengalaman ini akan selalu tertanam dalam kenangan mereka, dan mereka berdua tahu bahwa alam selalu menanti mereka untuk kembali menikmati keindahannya.
Dengan perasaan yang campur aduk, Dio dan Paskal meninggalkan puncak gunung Merbabu. Namun, mereka tahu bahwa mereka akan kembali lagi suatu hari nanti, untuk menikmati senja dan alam luas yang menakjubkan di gunung yang indah ini.