Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Laga Persewangi vs PSBK Lebih Mirip Pertunjukan Gladiator
11 Oktober 2017 12:44 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB

ADVERTISEMENT
Mengerikan. Satu kata yang tepat untuk menggambarkan partai "play-off khusus" Liga 2 antara Persewangi Banyuwangi melawan PSBK Blitar. Mulai dari caci maki hingga baku hantam terjadi pada laga yang berlangsung di Stadion Kanjuruhan, Kab. Malang, Selasa (10/10/2017).
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, status terkait laga ini sudah menimbulkan polemik. Untuk mengetahui secara detil permasalahan tersebut Anda bisa membacanya dalam berita berjudul "Kontroversi Anyar Sepak Bola Indonesia: Play-off Khusus".
Partai yang berakhir untuk kemenangan 1-0 bagi PSBK ini sejatinya sudah berlangsung panas sejak detik awal. Pertandingan sepak bola pun terkesan lebih mirip dengan pertunjukan Gladiator di masa Romawi Kuno dahulu. Saling pukul dan tendang menjadi menu utamanya. Tinggal kurang senjata saja.
Satu kartu merah bahkan sudah dikeluarkan wasit ketika laga baru berlangsung 26 detik! Itu diberikan wasit Suhardiyanto setelah pemain Persewangi Didik Ariyanto didakwa melakukan pelanggaran keras terhadap lawan.
Setelah sempat dihentikan beberapa saat, giliran pemain PSBK, Aditya Wahyudi, yang mendapat kartu merah pada menit ketiga.
ADVERTISEMENT
Tidak berhenti di situ, pada menit ke-15, pemain Persewangi lainnya, Deki Rolias Candra, kembali diganjar kartu merah setelah melanggar kapten PSBK, Eka Hera. Akan tetapi, keputusan itu membuat penggawa Persewangi lainnya berang yang tidak terima rekannya diusir keluar lapangan.
Mereka lantas mengejar wasit dan mengerubunginya sambil membuka baju sebagai bentuk protes. Dan, ketika memasuki menit ke-17, pertandingan terpaksa dihentikan karena kondisi yang tak kondusif, hingga wasit harus ditarik ke ruang ganti.
Panitia penyelenggara pertandingan (Panpel) lalu memanggil kedua kapten tim serta ofisial untuk dilakukan pertemuan terbatas. Hasilnya, setelah lebih dari 30 menit terhenti, kedua tim sepakat untuk meneruskan pertandingan.
Puncaknya, ketika memasuki menit ke-86, para pemain Persewangi terlihat mengejar wasit. Hal itu membuat wasit mencoba menyelamatkan diri hingga masuk ke ruang ganti.
ADVERTISEMENT
Panpel pun hendak mengganti wasit yang tak sanggup melanjutkan pertandingan. Akan tetapi, keputusan itu ditolak oleh pihak Persewangi. Alhasil, pertandingan tak bisa dilanjutkan sehingga terhenti pada menit ke-86.
Dengan kemenangan atas Persewangi, maka PSBK berhak melaju ke fase play-off Grup H yang rencananya dimulai pada 12 Oktober mendatang. Mereka akan tergabung bersama PSIM Jogjakarta, PSCS Cilacap, dan Persipur Porwodadi. Sedangkan, Persewangi dipastikan terdegradasi ke Liga 3 pada musim depan.