Rekor Aguero yang Terukir di Atas Genangan Air Mata Liverpool

10 September 2017 4:32 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perayaan gol pemain City ke gawang Liverpool. (Foto: Phil Noble/REUTERS)
zoom-in-whitePerbesar
Perayaan gol pemain City ke gawang Liverpool. (Foto: Phil Noble/REUTERS)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Laga big match yang mempertemukan Manchester City dengan Liverpool, Sabtu (9/9/2017) berakhir dengan skor kontras. Bagaimana tidak, lima gol sukses dilesakkan The Citizen tanpa mampu dibalas satu pun oleh Jordan Henderson dan kawan-kawan.
ADVERTISEMENT
Tak bisa dipungkiri jika kartu merah yang diterima Sadio Mane jadi faktor penentu kekalahan yang diterima oleh Liverpool pada laga yang digelar di Etihad Stadium itu. Berikut laporan pandangan mata yang berhasil ditangkap oleh kumparan (kumparan.com).
Sergio Aguero Ukir Rekor
Meski muka-muka baru datang silih berganti, posisi Sergio Aguero sebagai mesin gol City urung terganti. Menantu Diego Maradona itu pun tak membutuhkan adaptasi lama setelah sukses membukukan 23 gol pada musim perdananya di Premier League.
Tak sampai di situ, konsistensi Aguero juga terbukti di musim-musim selanjutnya. Sejak pertama kali bergabung hingga edisi 2016/2017, dirinya rata-rata mengemas 20,3 gol per musimnya.
Usahanya itu terbayar lunas pada laga kali ini. Usai menceploskan satu gol ke gawang Liverpool, Aguero kini menjadi pemain non-Eropa yang paling banyak mencatatkan gol di Premier League dengan 124 gol, menggungguli rekor yang sebelumnya dipegang Dwight Yorke.
ADVERTISEMENT
Antiklimaks Mane
Tak bisa dipungkiri jika Mane adalah pemain terpenting Liverpool saat ini. Bayangkan saja, dirinya tak pernah absen mencetak gol di tiga laga awal. Bahkan Mane melebihi lesakan yang diciptakan Roberto Firmino yang notabene diplot sebagai penyerang utama The Reds.
Namun, rentetan aksi cemerlangnya tak terulang di laga kali ini. Jangankan jadi pahlawan, Mane justru jadi biang kegagalan Liverpool setelah diusir wasit setelah melanggar kiper City Ederson Moraes. Alhasil, pasukan Juergen Klopp itu kehilangan satu orang pemain yang akhirnya membuat mereka takluk dengan skor yang mencolok.
Sadio Mane saat melanggar Ederson. (Foto: Lee Smith/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Sadio Mane saat melanggar Ederson. (Foto: Lee Smith/Reuters)
Kekalahan Terbesar Klopp
Memang Juergen Klopp bukan tipikal pelatih yang andal dalam bertahan. Tapi, dia juga tak buruk-buruk amat untuk meminimalisir gol yang masuk ke gawang anak asuhnya.
ADVERTISEMENT
Namun, laga kali ini jadi pengecualian --tepatnya kala Liverpool harus bermain dengan 10 orang pemain saat Sadio Mane diusir wasit di menit 37.
Sontak hal tersebut membuat keuntungan bagi City. Alhasil, Simon Mignolet harus memungut bola dari gawangnya sebanyak lima kali hingga akhir laga.
Dan bagi Klopp, kekalahan 0-5 merupakan kekalahan terbesarnya di ajang Premier League. Sementara margin terlebar masih terjadi saat dirinya masih membesut Mainz dan dilibas 1-6 oleh Werder Bremen 2006 silam.
Chamberlain Si Raja Apes
Tak ada yang lebih sial selain Alex Oxlade-Chamberlain di laga kali. Mungkin saja, salah satu alasannya untuk hengkang dari Arsenal adalah demi menghindari kekalahan besar yang menimpanya di pekan kedua.
ADVERTISEMENT
Seperti diketahui, saat itu The Gunners dicukur empat gol tanpa balas oleh Liverpool. Tapi takdir sudah digariskan, bahwasanya nasib sial akan kembali menaunginya saat Chamberlain kembali menelan kekalahan memalukan, bahkan lebih besar dibanding sebelumnya.
Chamberlain akhirnya hijrah ke Liverpool. (Foto: Twitter/LFC)
zoom-in-whitePerbesar
Chamberlain akhirnya hijrah ke Liverpool. (Foto: Twitter/LFC)
Sane Makin Tajam
Selain cemerlangnya penampilan De Bruyne dan Gabriel Jesus, aksi Leroy Sane juga patut diapresiasi. Bagaimana tidak, pemain yang dibeli dari Schalke 04 itu berhasil mencetak sepasang gol.
Padahal dirinya hanya masuk sebagai pemain pengganti di menit 57. Menariknya, brace yang dicatatkannya kali ini merupakan yang perdana di ajang Premier League.