Selamat Tinggal, Sunderland!

30 April 2017 1:24 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Sunderland (Foto: Lee Smith/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Sunderland (Foto: Lee Smith/Reuters)
Eksistensi Sunderland di Premier League musim ini berakhir sudah. Gol Joshua King di penghujung laga membuat mereka kini menelan kekalahan yang ke-26 di musim ini sekaligus memupus asa untuk bertahan di kompetisi teratas dalam piramida sepak bola Inggris terebut. Kekalahan atas Bournemouth pada Sabtu (29/4/2017) malam, membuat The Black Cats kini semakin terperosok sebagai juru kunci dengan hanya mengumpulkan 21 angka. Apesnya, Hull City yang berada di batas aman jurang degradasi sukses bermain imbang dengan Southampton di waktu yang bersamaan.
ADVERTISEMENT
Dengan begitu, jarak keduanya kini terpaut 13 angka, sementara musim 2016/2017 tinggal menyisakan empat pertandingan lagi. Artinya, jika pun Sunderland berhasil melibas semua laga sisa hasilnya akan sia-sia.
Gejala degradasi Sunderland sejatinya telah terlihat sejak awal musim. Dari 10 pertandingan pertama, mereka telah takluk 8 kali dan sisanya imbang.
Sinyal kebangkitan sebenarnya sempat terpancar pada November hingga awal Desember setelah sukses meraih tiga kemenangan dari empat pertandingan. Akan tetapi, konsistensi Sunderland tak bertahan lama dan kembali mengalami keterpurukan pada pekan-pekan selanjutnya.
Puncaknya terjadi pada pekan ke-25 saat Sunderland dibantai 0-4 oleh Southampton. Rentetan hasil negatif kemudian menghantui mereka saat hanya mampu memetik dua angka hingga saat ini. Parahnya, Jermain Defoe dan kawan-kawan cuma bisa menyarangkan sepasang gol dan kemasukkan 14 kali!
ADVERTISEMENT
Prduktivitas memang menjadi kelemahan utama Sunderland. Mereka terlalu bertumpu pada Defoe yang usianya tak lagi muda. Bagaimana tidak, pemain yang kembali dipaggil Tim Nasional (Timnas) Inggris itu telah menyarangkan 14 gol dari 23 gol yang dicetak Sunderland. Tanpa mengesampingkan kontribusi Defoe, lini serang serta sektor tengah mereka amat jauh dari kata produktif.
Dari komposisi pemain, skuat yang dimiliki Sunderland sebenarnya tak buruk-buruk amat. Selain memiliki Fabio Borini serta pemain veteran macam John O'Shea, mereka juga telah merekrut Papy Djilobodji dan Didier N'Dong dengan harga yang tak murah.
N'Dong bahkan berhasil memecahkan rekor transfer klub saat dibeli dari FC Lorient sebesar 13,6 juta poundsterling. Skuat tim yang bermarkas di Stadium of Light itu juga masih dibantu dengan Adnan Januzaj, Jason Denayer dan Javier Manquillo dengan status pinjaman.
Kecewanya Jermain Defoe harus terdegradasi. (Foto: Lee Smith/Reuters )
zoom-in-whitePerbesar
Kecewanya Jermain Defoe harus terdegradasi. (Foto: Lee Smith/Reuters )
ADVERTISEMENT
Untuk posisi pelatih, Sunderland menunjuk David Moyes yang sebelumnya telah dipecat oleh Manchester United dan Real Sociedad akibat hasil buruk yang ditorehkannya. Mungkin, kemampuan serta pengalamannya bisa menyelamatkan mereka dari jurang degradasi.
Namun takdir berkata lain, alih-alih jadi juru selamat, juru taktik asal Skotlandia itu kembali mencatatkan rapor merah dalam karier kepelatihannya.
Kini, Sunderland terdegradasi dari Premier League untuk keempat kalinya. Catatan itu menjadi yang terbanyak dalam sejarah Premier League bersama Norwich City dan Crystal Palace. Uniknya, Newcastle United yag notabene merupakan rival sekota mereka justru telah memastikan diri promosi ke Premier League.
Selamat tinggal, Sunderland...