Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Proses Menjadi Dewasa Bersama Orang Lain
10 Januari 2023 17:24 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari HalimatussaDiyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kehidupan setiap manusia memang berbeda-beda, tetapi setiap manusia akan mengalami sebuah proses pertumbuhan dari kecil sampai dewasa. Penyebutan seseorang menjadi dewasa pada bidang ilmu Psikologi adalah periode perkembangan yang dimulai dari usia belasan tahun. Apakah seorang remaja SMA bisa dikatakan orang dewasa? Menurut saya, hal itu benar karena remaja SMA sudah menginjak umur belasan tahun.

Pengalaman Menjadi Orang Dewasa
ADVERTISEMENT
Ketika tumbuh menjadi seorang dewasa, saya merasa kesulitan dalam melakukan aktivitas yang mungkin bagi saya terlalu melelahkan. Pada waktu itu, saya berpikir bahwa jika masa dewasa adalah suatu hal yang mudah untuk dilakukan seperti halnya membalikkan telapak tangan, tetapi ternyata tidak seperti itu realitasnya.
Dalam perjalanan menjadi dewasa, saya hanya sedikit mengenal pengetahuan yang seharusnya diajarkan pada saat saya belum menginjak dewasa. Pekerjaanlah yang membuat Ibu saya merasa nyaman dan mungkin lupa untuk tidak mengajarkan suatu hal kecil yang akan diperlukan saat saya tumbuh dewasa. Hal kecil yang ternyata membawa arti cukup besar dan mungkin bisa menjadi penilaian orang lain terhadap saya.
Pada saat itu, seseorang pernah bertanya pada saya, “Kenapa? Ada masalah ya? Coba sini cerita.”
ADVERTISEMENT
Secara lantang saya menceritakan masalah yang ada di rumah mulai pertengkaran, ketidakadilan, bahkan masalah personal orang terdekat saya. Dengan itu, lawan bicara saya hanya bisa menjawab dengan senyuman, lalu ia berkata, “Jangan lagi kamu ceritakan suatu hal yang begitu pribadi di dalam rumahmu karena orang akan menilai bahwa kamu tidak menjaga privasi yang ada di rumahmu."
Mungkin, jawaban itu terdengar sederhana. Namun, hal itu membuat saya memikirkan apa arti dari jawaban itu dengan begitu lama. Selanjutnya, saya melakukan hal itu lagi dan akhirnya jawaban itu muncul ketika saya merasa resah dengan orang-orang sekeliling yang tidak percaya lagi dengan saya.
Seperti layaknya seorang Ibu yang rela tidak membeli barang yang diinginkan, demi membelikan anaknya barang yang anak itu inginkan. Ini sama halnya dengan saya, secara lantang saya menceritakan masalah yang ada di rumah ke orang lain. Orang-orang di sekeliling saya pun tak lagi percaya jika mereka bercerita kepada saya.
ADVERTISEMENT
Suatu hal kecil inilah yang tidak saya ketahui dan tidak diajarkan Ibu kepada saya. Bertumbuh dewasa ternyata sangat melelahkan.
Tumbuh Dewasa Bersama Orang Lain
Lingkungan juga memengaruhi pada saat tumbuh menjadi dewasa. Hampir setiap harinya pada saat malam tiba, menjadi suatu yang menyenangkan bagi saya untuk keluar rumah atau main dengan teman-teman.
Pada jam 8 malam mulailah saya keluar rumah untuk sekadar nongkrong dan minum racikan kopi yang ada di salah satu kafe. Bercerita, bergurau, bahkan hanya saja memainkan ponsel. Aktivitas ini yang saya lakukan berulang-ulang hingga akhirnya membawa pada lingkungan yang tidak baik. Setiap manusia sangatlah mudah untuk terpengaruh dalam sebuah lingkungan juga pertemanan, tapi manusia itu akan menyadari jika lingkungan yang mereka ikuti sudah membawa manusia itu ke sebuah penyesalan pada akhirnya.
ADVERTISEMENT
Setelah masa SMA usai, dengan bangganya saya duduk di bangku perkuliahan. Tidak hanya tumbuh menjadi dewasa, tetapi juga menjadi seorang mahasiswa. Bertemu dengan orang baru, lingkungan baru, dan bertumbuh menjadi dewasa yang benar-benar menakjubkan. Berkumpul dengan teman-teman yang asalnya dari berbagai pulau, membentuk sebuah circle berisi teman-teman yang memiliki segudang cerita tentang kehidupannya dan tak sedikit dari mereka yang sama masa dewasanya di bangku SMA. Awal pertemanan masih terlihat begitu bahagia serta melanjutkan lingkungan yang tak baik itu. Apa sebenarnya lingkungan tak baik itu?
Lingkungan yang Memengaruhi Kehidupan
Lingkungan tidak baik di zaman modern bagi kalangan seorang yang baru menginjak dewasa, menjadikan mabuk-mabukan dan merokok adalah suatu aktivitas yang biasa dilakukan. Berada dalam lingkungan itu membuat saya menjadi senang, bahkan memprioritaskan aktivitas lingkungan kehidupan. Akhirnya, saya menyadari bahwa semua yang saya ikuti adalah lingkungan yang membuat saya menjadi terlihat tidak baik dalam pandangan orang lain.
ADVERTISEMENT
Tidak lama, saya tenggelam dalam lingkungan kehidupan yang tidak baik itu. Secara cepat bertemu dengan orang-orang yang bisa memberikan saya pengetahuan serta menjelaskan tentang baik buruknya apa yang telah saya lakukan. Akhirnya, saya menyadari menjadi dewasa harus memiliki pemikiran yang keras seperti pemikiran yang matang, pembentukan kemandirian, dan belajar hidup dengan seseorang secara akrab. Menjadi seorang dewasa yang harus dilakukan dalam kehidupan manusia juga bukan sekadar bisa melakukan sesuatu dengan sendiri, serta harus memiliki pemikiran yang matang.
Dengan proses menjadi dewasa pada umur 21 tahun ini saya menyadari bahwa masa-masa yang telah saya lalui dengan pertemanan dan lingkungan yang tak baik ini harus saya sudahi. Berpikir tentang masa depan untuk mengambil langkah lebih baik untuk masa depan yang lebih cerah, serta mengubah pola pikir sebelum mengambil langkah baik dan buruk dalam kehidupan selanjutnya.
ADVERTISEMENT
Perubahan Kehidupan
Perubahan yang saya lakukan saat ini membuahkan hasil. Saya mulai dekat dengan keluarga dengan menceritakan aktivitas perkuliahan, menanyakan hal-hal yang belum sempat orang tua saya ajarkan, bahkan memberi tahu kesalahan-kesalahan yang sudah saya lakukan. Tanggapan dari orang tua pastinya sedih mendengar penjelasan yang saya berikan, tetapi saya memberi kepercayaan lagi untuk tidak melakukan kembali aktivitas yang tidak baik itu. Sejatinya, orang tua itu sayang kepada semua anak-anaknya, tetapi terkadang mereka lupa akan kasih sayang yang mereka berikan itu belum dirasakan oleh anaknya.
Definisi Tumbuh Dewasa Menurut Saya
Entah kenapa saya mendefinisikan tumbuh dewasa sebagai hal yang melelahkan? Bukannya karena kerumitan yang dibuat sendiri dalam kehidupan yang akhirnya menjadikan tumbuh dewasa begitu melelahkan?
ADVERTISEMENT
Saya mendefinisikan tumbuh dewasa sebagai hal yang melelahkan ketika saya berbaur dengan orang lain, harus memahami karakter orang. Padahal, tidak semua orang memiliki hati dan perasaan yang sama, menjaga cara berkomunikasi dengan orang baru, memiliki rasa malu akan meminta suatu hal pada orang tua. Dulu, saya masih bisa meminta apa pun yang saya inginkan. Tidak seperti sekarang, saya harus melihat kedewasaan di umur saat ini, malu akan meminta suatu hal yang saya inginkan.
Dewasa pada akhirnya adalah tidak selamanya kita bergantung pada orang terdekat kita, seperti orang tua, keluarga bahkan teman. Arti tumbuh dewasa bagi saya tidak akan sama dengan orang lain. Menurut saya, penting untuk bersyukur dengan pencapaian yang saya dapatkan saat ini dan melanjutkan menggapai masa depan yang indah dengan diiringi doa serta berbakti kepada orang tua.
ADVERTISEMENT