8 Nama dari Malam Nisfu Sya’ban

Hamdi
Hamdi Alumni PP. Annuqayah Guluk Guluk Sumenep Madura, Kini Aktif mengajar dan menulis di berbagai media Online. (Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari. - Pramoedya Ananta Toer)
Konten dari Pengguna
3 Maret 2024 17:13 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hamdi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sumber: amalan shalat
zoom-in-whitePerbesar
sumber: amalan shalat
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menurut Sayyid Muhammad Bin Alawi Bin Abbas Al-Maliki Alhasani, pemberian nama malam nisfu Sya’ban, karena didalamnya terdapat kebaikan-kebaikan yang harus dicari. Pada malam nisfu sya’ban masyarakat Madura mempunyai salah satu kebiasaan yaitu, saling bersalaman antar tetangga sambil mengucapkan “Sapora aki lek dosa-dosanah sengkok se sa setaon” (Mohon ampuni dosa- dosa saya, selama satu tahun).
ADVERTISEMENT
Selain itu, pemberian nama malam nisfu sya’ban terdiri dari “lailun-nisfun-sya’ban.” Makna “lailun” (malam), “nisfu” (separuh). Sementara makna sya’ban diambil dari lafadz “sya’ah” (tersebar) “bana” (jelas). Ada juga sebagian ulama yang mengambilnya dari akar kata “syuabi” (jalan menuju gunung).
Mengutip karya Sayyid Muhammad bin Alawi bin Abbas Al- Maliki Al- Makki Al-Hasani,Madza Fi Sya’ban, hal: 5, cet : pertama, th, 1424 H. Penulis sepakat dengan pendapat yang pertama, bahwa kata sya’ban terambil dari lafadz sya’a-bana, yaitu terkenal dan tersebar. Artinya segala amal yang dikerjakan pada bulan ini dikabul oleh Allah. Oleh karena itu malam nisfu sya’ban adalah malam separuh dari bulan sya’ban sebagai media saling mushafahah (bersalaman).
ADVERTISEMENT
Malam nisfu sya’ban termasuk salah satu malam yang mulia, karena didalamnya ada waktu yang agung dan istimewa. Ketika seseorang melaksanakan perintah Allah dan Rasulnya, ia termasuk orang yang paling beruntung. Ia mampu mengisi malam nisfu sya’ban sebagai momentum penting dalam mengasah jiwa menuju manusia sempurna.
Selain itu, ada peristiwa agung yang pernah dialami Nabi, seperti perubahan arah kiblat dari baitul maqdis ke Baitullah, terangkatnya amal-amal hamba selama setahun dan akan tergantinya dengan buku-buku baru. Pada bulan Sya’ban juga sebagai penentu baik tidaknya amal-amal hamba.
Nama Lain dari Malam Nisfu Sya’ban
Beberapa ulama memberikan sejumlah nama khusus untuk malam paruh kedua bulan Sya’ban, Semua nama-nama ini mencerminkan keagungan malam tersebut. Berikut adalah beberapa nama malam nisfu Sya’ban:
ADVERTISEMENT
Laylah Mubarakah, atau malam keberkahan, mengandung makna bahwa malam ini memiliki keberkahan tersendiri. Pada malam ini, malaikat turun untuk menyertai manusia.
Laylah al-Qismah, atau malam pembagian, menyiratkan bahwa di malam ini, segala rejeki dan takdir ditentukan dan dibagikan kepada setiap makhluk-Nya. Riwayat juga menyebutkan bahwa pada malam nisfu Sya’ban, baik rejeki, jodoh, maupun pernikahan diputuskan. Merujuk tulisan A. Habiburrahman, 19 Februari 2024, https://jatim.nu.or.id/keislaman/10-nama-lain-malam-nisfu-sya-ban-Shv1b.
Laylah at-takfir, atau malam penghapusan dosa, mengindikasikan bahwa di malam ini dosa manusia selama satu tahun akan diampuni oleh Allah SWT karena kebaikan yang dilakukan oleh hamba-Nya pada malam tersebut.
Laylah al-Ijabah, atau malam keterkabulan doa, menurut riwayat Ibnu Umar, merupakan salah satu dari lima malam di mana doa-doa yang dipanjatkan akan dikabulkan; malam Jumat, malam pertama bulan Rajab, malam nisfu Sya’ban, malam Lailatul Qadar, dan malam dua hari raya, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha.
ADVERTISEMENT
Laylah al-Hayat wa ‘Idul Malaikat, atau malam kehidupan dan hari raya malaikat, menunjukkan bahwa sebagaimana umat Islam memiliki hari raya, malaikat juga memiliki dua hari raya, yaitu malam Lailatul Qadar dan malam nisfu Sya’ban.
Laylah as-Syafaah, atau malam syafaat, disebut oleh Abu Hakim an-Naisaburi sebagai malam diberikannya syafaat kepada umat Nabi Muhammad. Sayyid Muhammad dalam kitab, Madza fi Sya’ban, hal. 40, menyelipkan penjelasan, bahwa Al-Qur’an juga akan memberikan syafaat kepada Pembacanya.
Sayyid Muhammad menguatkan argumennya dengan Hadis Marfu’ yang diriwayatkan Ibnu Al- Mubarok, bahwa puasa dan al-Qur’an keduanya dapat memberikan syafaat.
Mengutip tulisan A. Habiburrahman, nu online, 19 Februari 2024, Menurut Al-Hafiz Syekh Salim as-Sanhuri, pada malam pertengahan bulan Sya’ban menjadi malam sempurnanya syafaat. Hal itu dimulai sejak tanggal 13 bulan Sya’ban, Rasulullah ditanya perihal syafaatnya yang akan diberikan kepada umatnya, saat itu ia menjawab hanya akan memberikan sepertiga kepada mereka.
ADVERTISEMENT
Laylah al-baraah wa laylah as-Shakki, atau malam pembebasan, dinamakan demikian karena pada malam ini orang-orang mukmin dicatat kesuciannya. Laylah al-Jaizah, atau malam hadiah, menurut Imam Taqiyuddin as-Subki, dianggap sebagai malam yang dihadiahkan kepada orang-orang mukmin.
Laylah al-Ghufran wal itqi minan niran, atau malam ampunan dan pembebasan dari api neraka, menjanjikan ampunan dan pembebasan dari api neraka bagi orang-orang beriman. Semoga di malam Nisfu Sya’ban ini, kita semua mendapatkan limpahan berkah, syafaat, ampunan, dan keutamaan-keutamaan lainnya. mengutip dari tulisan Idris Masudi, 1 April 2020, Nama Lain dari Nisfu Sya’ban.
Gunakanlah malam nisfu sya’ban sebagai ajang perbaikan diri menuju manusia sempurna. Tidak hanya berhenti disitu, ini harus berlanjut kepada hari-hari setelahnya. Jadikanlah nisfu sya’ban sebagai momentum tahunan dalam menata diri, sekaligus muhasabah amal selama satu Tahun.
ADVERTISEMENT
Referensi :
1. https://jatim.nu.or.id/keislaman/10-nama-lain-malam-nisfu-sya-ban-Shv1b.
2. https://islami.co/bulan-syaban-artinya-dan-nama-nama-lain-dari-nisfu-syaban.
3. Sayyid Muhammad bin Alawi bin Abbas Al- Maliki Al- Makki Al-Hasani,Madza Fi Sya’ban, hal: 5, cet : pertama, th, 1424 H