Konten dari Pengguna

Peran Keluarga dan Masyarakat di Masa Modern dan Kuno

Hana Fauziah
Mahasiswa Psikologi Universitas Brawijaya
20 Mei 2024 16:02 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hana Fauziah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tinggal jauh dari keluarga untuk mengembangkan ilmu ataupun mencari kehidupan yang lebih baik di kota yang jauh sudah menjadi hal yang cukup umum di masa modern ini.
ADVERTISEMENT
Saya sendiri memutuskan untuk merantau dari Kota Bandung ke Kota Malang untuk menempuh pendidikan sarjana saya. Walaupun sebelumnya Saya tidak punya kerabat dekat ataupun teman dekat yang tinggal di Malang, pada akhirnya Saya dapat beradaptasi dengan lingkungan sekitar dan dipertemukan dengan orang-orang baik yang kini sudah Saya anggap sebagai keluarga sendiri.
Ilustrasi "teman-teman". Foto: Freepick
Merantau di masa modern ini sudah jauh lebih mudah untuk dilakukan karena segala hal primer yang dibutuhkan untuk bertahan hidup bisa kita akses dengan mudah. Selama merantau, Saya tinggal di kosan yang nyaman, ketika Saya jatuh sakit Saya pergi ke puskesmas atau rumah sakit terdekat, ketika Saya butuh menyimpan uang Saya dengan aman Saya pergi ke bank, ketika Saya ingin mencari kegiatan ataupun pekerjaan, dengan mudah Saya dapat mencarinya dari Sosial Media.
ADVERTISEMENT
Bayangkan jika kita merantau ke tempat asing yang jauh dari keluarga tanpa adanya sistem-sistem yang dibuat pemerintah dan pasar seperti bank, rumah sakit, tempat makan, internet, tempat berbelanja, polisi, sistem hukum, dan masih banyak lagi. Apakah merantau akan menjadi semudah saat ini? Tentunya tidak. Inilah kesulitan yang dihadapi oleh orang yang hidup pada tahun 1700-an pada masa pra-revolusi industri jika mereka memutuskan untuk hidup mandiri di tempat yang asing.
Pada zaman pra-revolusi industri, semua kebutuhan hidup dari seseorang sangat bergantung kepada keluarga dan juga masyarakat yang ada disekitarnya. Selain memenuhi kebutuhan afeksi, keluarga berperan sebagai bank, asuransi, rumah sakit, jaminan pensiun, jaminan kesejahteraan, jaminan kesehatan, dan masih banyak lagi, dengan artian keluarga merupakan kebutuhan primer seorang individu untuk bertahan hidup.
ADVERTISEMENT
Orang mendapatkan pekerjaan dari koneksi keluarga, melanjutkan bisnis keluarga, atau peternakan milik keluarga. Ketika seseorang jatuh sakit, maka keluarganya yang akan merawatnya. Jika seseorang mengusung suatu bisnis, keluarganya akan meminjamkannya uang. Lalu jika seseorang membutuhkan bantuan lain yang tidak dapat diberikan keluarga, maka masyarakat sekitar yang akan berperan.
Warga akan membantu membangun rumah penguasa lokal desa tanpa diberikan imbalan materi secara sukarela dengan ekspektasi dan harapan penguasa lokal desa tersebut dapat melindungi mereka dari para pencuri, preman, dan pihak eksternal lain yang membahayakan kehidupan warga. Seseorang akan meminta bantuan kepada tetangganya untuk menjaga ternaknya untuk sementara waktu dan ketika tetangganya membutuhkan bantuan maka orang tersebut akan membantu mereka juga. Kehidupan pada zaman itu memiliki banyak pertukaran namun minim transaksi.
Ilustrasi Kehidupan Masyarakat Pra-Revolusi Industri. Foto: Google
Para petinggi pada zaman Kekaisaran Ottoman juga sangat menghindar untuk campur tangan terhadap konflik antar keluarga. Jika A membunuh B atas dasar balas dendam karena B pernah membunuh paman A, maka hal tersebut akan dibiarkan oleh para petinggi karena hal tersebut dianggap konflik keluarga yang tidak perlu dicampur tangani.
ADVERTISEMENT
Kehidupan seperti zaman pra-revolusi industri yang menggantungkan semua kebutuhan hidup kepada keluarga dan masyarakat tanpa adanya intervensi dari pihak eksternal tentunya tidak efektif. Kehidupan seperti ini tidak menjamin keadilan dan kesetaraan. Penindasan dan diskriminasi terhadap antar anggota dalam keluarga dan masyarakat juga sangat rentan terjadi.
Kehidupan ini tentunya sudah jauh berubah dengan kehidupan modern pasca revolusi industri. Pasca revolusi industri, komunikasi dan transportasi berkembang amat cepat, memberikan pemerintah dan pasar akses ke berbagai aspek di dalam kehidupan masyarakat. Seiring berjalannya waktu, negara dan pasar menggunakan kekuatan mereka yang sedang bertumbuh pesat untuk melemahkan ikatan tradisional keluarga dan masyarakat. Mereka mengirimkan polisi dan menciptakan pengadilan untuk menyelesaikan permasalahan dendam keluarga yang sudah mengarah ke kekerasan bahkan pembunuhan. Tapi upaya ini tidak bisa menghancurkan kekuatan keluarga dan masyarakat sepenuhnya, sehingga mereka membutuhkan bantuan untuk mencapai tujuan ini
ADVERTISEMENT
Negara dan pasar memiliki pendekatan lain, yaitu menawarkan orang untuk menjadi “individu” yang sebenarnya; tidak terikat oleh siapapun. Mereka bisa menikah dengan siapapun yang mereka mau tanpa memerlukan persetujuan orang tua, memilih pekerjaan yang diminati walaupun para tetua tidak merestui. Orang tidak perlu bergantung lagi pada keluarga dan masyarakat, negara dan pasar akan menyediakan segala hal yang dibutuhkan individu; makanan, tempat tinggal, pendidikan, jaminan kesehatan, asuransi, pensiun, dan keamanan.
Ilustrasi Individualistik. Foto: Freepick
Yang awalnya manusia sangat bergantung pada keluarga dan masyarakat untuk bertahan hidup, di masa ini negara dan pasar sudah menjadi layaknya ibu dan bapak tiap individu. Jika kita sakit, kita pergi ke rumah sakit, bila membutuhkan uang untuk bisnis, kita pergi ke bank, dan banyak lagi aspek kehidupan kita yang saat ini sangat bergantung kepada negara dan pasar. Tidak seperti keluarga dan masyarakat, negara dan pasar melihat kita sebagai individu, mereka tidak akan menghukum kita karena dosa yang diperbuat kerabat kita.
ADVERTISEMENT
Namun tentunya kemerdekaan individu ini juga memiliki sisi negatif. Banyak di antara kita sekarang yang menyesal telah kehilangan keluarga dan masyarakat yang kuat dan merasa asing dan terancam oleh kekuatan negara dan pasar terhadap hidup kita. Kekuatan negara dan pasar yang sangat besar dengan sangat mudah dapat mengubah hidup kita 180 derajat dalam waktu yang singkat.Tidak sedikit problematika seorang individu yang berkaitan dengan kebijakan kebijakan negara dan pasar. Dan pada akhirnya, kita juga tidak benar benar merdeka.
Meskipun begitu, keluarga inti tidak sepenuhnya hilang dari lensa modern. Negara dan pasar mengambil alih peran ekonomi dan politik dari keluarga dan masyarakat, namun keluarga tetap menjadi aspek penting dari segi fungsi emosional. Sejauh ini, negara dan pasar belum dapat menggantikan afirmasi dan ikatan emosional individu dengan keluarganya.
Ilustrasi Keluarga di Masa Modern. Foto: Freepick
Walaupun begitu, negara tetap memantau hubungan keluarga dengan teliti, terutama antara orang tua dan anak. Orang tua diwajibkan untuk menyekolahkan anak-anak mereka, orang tua yang kejam pada anaknya dapat memperoleh intervensi dari negara, bahkan hak asuh mereka pun dapat diambil. Pada zaman pra-modern, negara tidak dapat campur tangan dalam hubungan orang tua dan anak. Hormat dan kesetiaan terhadap orang tua dipandang sebagai sesuatu yang suci, orang tua memiliki kekuatan penuh atas anaknya. Mereka dapat membunuh bayi nya atau menikahkan putrinya dengan laki-laki yang jauh lebih tua. Di masa modern ini, remaja semakin diizinkan untuk tidak patuh kepada orang tuanya, dan apabila anaknya bermasalah maka orang tuanya lah yg akan dihukum. Itulah kedua sisi dari kehidupan dua zaman yang sangat berbeda yang dapat kita amati dan kita teliti.
ADVERTISEMENT
Referensi:
Harari, Yuval Noah. (2014). Sapiens : A Brief History of Humankind. Hebrew: Harvill Secker First.