Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Efek Dahsyat Gemar Mengonsumsi Junk Food
21 Oktober 2024 11:14 WIB
·
waktu baca 1 menitTulisan dari Hana Tsuraya Putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Perkembangan zaman serta kemajuan teknologi yang semakin pesat ini, kita dapat dengan mudah melakukan sesuatu. Kemudahan ini membawa banyak perubahan pada manusia sehingga manusia zaman sekarang ini cenderung lebih menyukai hal-hal yang serba cepat, seperti halnya dalam memilih makanan yang digemari. Makanan yang banyak digemari oleh masyarakat saat ini terutama di kalangan milenial salah satunya adalah makanan junk food. Junk food adalah makanan yang cara pengolahannya dan penyajiannya dalam waktu yang singkat dan mudah. Sedangkan menurut ilmu gizi junk food merupakan makanan yang tinggi kalori,lemak, garam, dan gula, namun sangat minim gizi, vitamin, dan mineral. Biasanya, junk food banyak mengandung bahan tambahan pangan (BTP) seperti pengawet,pemanis,serta perasa.
ADVERTISEMENT
Jika mendengar kata junk food, yang terlintas di benak kita adalah mie instan, burger, pizza, hot dog, dan sebagainya. Padahal, banyak sekali jenis junk food yang sering dikonsumsi masyarakat Indonesia, salah satunya adalah gorengan. Taukah Anda bahwa gorengan, yang menjadi makanan yang digemari masyarakat Indonesia, masuk dalam kategori junk food? Gorengan masuk kategori junk food karena gorengan banyak mengandung kalori, kandungan lemak atau minyak, dan oksidanya tinggi. Asinan juga termasuk dalam kategori junk food karena pada proses pengasinan membutuhkan garam yang sangat banyak.
Meskipun junk food identik dengan makanan yang tidak sehat, namun ada beragam junk food yang ternyata mengandung kaya akan nutrisi seimbang yang cocok dikonsumsi sehari-hari. Nutrisi yang seimbang dapat kita temui pada pizza dan burger. Bahan–bahan yang digunakan untuk makanan cepat saji ini antara lain adalah keju cheddar, saus tomat, sayur–sayuran, daging ayam dan daging sapi, serta gandum. Bahan-bahan tersebut mengandung nilai nutrisi yang baik untuk kesehatan. Keju sangat tinggi protein, yang meningkatkan pertumbuhan otot dan meningkatkan massa otot. Saus tomat kaya akan vitamin A, vitamin C, dan antioksidan. Sayuran kaya akan vitamin, mineral, dan serat yang diperlukan untuk pencernaan. Pasalnya, daging mengandung protein dan lemak sebagai sumber energi.
ADVERTISEMENT
Selain kaya akan nutrisi, banyak orang memilih mengonsumsi junk food karena harganya relatif murah dibandingkan dengan harga makanan lain. Keuntungan utama dari makanan junk food adalah praktis dan hemat waktu. Junk food menjadi solusi bagi mereka yang tidak dapat memasak , tidak mempunyai banyak waktu, dan memiliki cukup uang. Makanan ini sering kali mudah ditemukan di berbagai tempat, sehingga menarik untuk membelinya. Sebenarnya, tidak disarankan untuk mengonsumsi makanan jenis ini setiap hari. Namun, karena alasan di atas, banyak orang yang akhirnya menikmatinya karena cepat, enak, dan mengenyangkan. Akibatnya, dari kebiasaan ini, dapat berpotensi merugikan kesehatan jika gemar mengonsumsi junk food terus menerus.
Dapat kita ketahui bahwa kaitan antara makanan junk food dan kesehatan memiliki hubungan yang sangat erat. Junk food bisa menjadi penyebab utama obesitas karena tinggi kalori, lemak, gula, dan garam, namun rendah serat, vitamin, dan nutrisi penting lainnya. Mengonsumsi junk food dalam jumlah besar sangat meningkatkan risiko obesitas. Gemar mengonsumsi junk food juga dapat mengganggu fungsi ginjal karena mengandung natrium yang sangat tinggi, sehingga ginjal tidak dapat menyaring racun dari darah dengan baik. Penyebab utama penyakit jantung dan stroke adalah banyaknya konsumsi makanan yang tinggi kolesterol, terutama lemak jenuh dari junk food yang meningkatkan kadar kolesterol jahat. Selain itu, di dalam junk food juga mengandung lebih banyak garam daripada batas asupan harian, yang dapat meningkatkan tekanan darah dan membebani jantung.
ADVERTISEMENT
Gemar konsumsi junk food juga dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2 karena makanan ini tinggi karbohidrat, yang dilepaskan ke dalam darah sebagai glukosa. Hal ini dapat menjadi penyebab kadar gula darah meningkat. Peningkatan kadar gula yang terus menerus dapat mengganggu efektivitas hormon insulin, sehingga meningkatkan risiko diabetes. Terlalu gemar mengonsumsi makanan tidak sehat terutama junk food dapat meningkatkan risiko kanker. Makanan seperti itu dapat merusak sel-sel sehat dalam tubuh, yang perlahan-lahan dapat berkembang menjadi sel kanker. Oleh karena itu, penting untuk mengurangi konsumsi junk food.