Reuni Akbar Pesantren Subanegara

Hani Adhani
PhD Candidate, Faculty of Law, International Islamic University Malaysia (IIUM) - Alumni The Hague University. Alumni FH UI dan FH UMY.
Konten dari Pengguna
4 Maret 2022 15:28 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hani Adhani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
oleh Hani Adhani *)
Backdrop Reuni Alumni Pondok Pesantren Subanegara
Di era tahun 80-90 an salah satu Kyai yang disegani dan juga dihormati di Tasikmalaya yakni KH KHolis dari Pesantren Subanegara, Desa Purbaratu. Nama Pesantren Subanegara memang menjadi nama yang cukup unik karena nama tersebut tidak identik dengan nama yang biasanya diambil dari bahasa arab sepeti kebanyakan pesantren lainnya yang mungkin identik dengan nama dalam bahasa arab.
ADVERTISEMENT
Namun Pesantren Subanegara identik dengan nama tempat lebih tepatnya nama tokoh di Desa Purbaratu yakni Kangjeng Dalem Subanegara. Menurut informasi dari berbagai sumber, Kanjeng Dalem Subanegara juga yang membuat sungai yang mengalir di Desa Purbaratu yakni sungai Dalem Subanegara yang mengairi area persawahan di sepanjang Desa purbaratu dan Kecamatan Cibeureum.
Foto KH Kholis dan Istri
Figur KH Kholis
Pondok Pesantren Subanegara yang didirikan oleh KH Kholis memang menjadi salah satu pesantren yang cukup dikenal di masyarakat khususnya di Kota Tasikmalaya dan wilayah priangan timur. Ribuan alumni Pesantren Subanegara sudah tersebar ke berbagai pelosok negeri dan menyebarkan ilmu agama yang didapatkan dari pondok pesantren tersebut.
Tentunya hal tersebut tidak dapat dilepaskan dari jasa KH Kholis yang memang menjadi figur sentral dalam mengembangkan dan memajukan metode belajar (ngaji) dan metode menyampaikan pesan (public speaking) kepada para santri yang mondok ataupun santri yang tidak mondok alias "santri kalong".
ADVERTISEMENT
Karakter yang selalu diingat oleh para santri dan murid KH KHolis adalah lemah lembut, sabar dan pekerja keras. KH Holis di era tahun 80-90 an memiliki jadwal pengajian yang padat baik saat memberikan pelajaran kepada para santri (ngaji) ataupun kepada masyarakat Tasikmalaya. Tercatat beberapa Mesjid besar di Kota Tasikmalaya menjadikan KH Kholis penceramah/guru mengaji khususnya mempelajari Al Quran berbagai kitab yang mempelajari tentang agama Islam.
Oleh karenanya jangan heran apabila sosok KH Kholis menjadi sosok yang memang sulit tergantikan. Hal tersebut diakui oleh para santri dan juga para ustad saat ini yang notabene dulunya menimba ilmu dari KH Kholis.
Foto Almarhum Kang Apih
Kang Apih
Sosok kedua di Pesantren Subanegara yang juga memiliki peranan yang sangat penting dalam hal mendidik para santri dan juga anak-anak khususnya di Desa Purbaratu dan juga Kota Tasikmalaya adalah KH Apipudin atau lebih dikenal dengan nama Kang Apih.
ADVERTISEMENT
Kang Apih pada saat itu menjadi sosok penting dalam hal mendidik anak-anak untuk belajar agama Islam yakni sejak SD hingga mereka memasuki jenjang SMA khususnya dalam mengajarkan ilmu agama Islam mulai dari belajar membaca Al Quran, belajar shalat, belajar membaca kitab, belajar bahasa arab hingga belajar cara pidato atau public speaking untuk anak-anak hingga menjadi figure yang memiliki ahlak yang baik sebagaimana tuntutan Nabi Muhammad SAW.
Tercatat ribuan orang tua di sekitar Desa Purbaratu telah menitipkan anak-anaknya untuk belajar agama di Pondok Pesantren Subanegara dan itu dilakukan setelah anak-anak tersebut selesai belajar di sekolah formal yakni SD, SMP dan SMA.
Setelah anak-anak tersebut selesai belajar di sekolah formil, maka bada dhuhur mereka akan belajar agama di sekolah agama Pondok Pesantren Subanegara sampai dengan waktu shalat ashar dan selanjutnya akan dilanjutkan dengan mengaji Al Quran dan kitab yakni bada shalat magrib dan shalat subuh.
ADVERTISEMENT
Pola dan metode belajar yang disampaikan oleh Kang Apih tersebut terbukti cukup efektif mengisi ruang kosong anak-anak pada masa itu yakni di tahun 80 - 90 an yang memang belum dijejali dengan teknologi digital sepeti saat ini.
Oleh karenanya, jangan heran apabila para alumni didikan Kang Afih di Pondok Pesantren Subanegara menjadi figur panutan saat ini di tengah-tengah masyarakat.
KH Cecep Alamsyah Saat Acara Pembukaan Reuni Akbar
Reuni Akbar dan Haul KH Kholis
Pada hari Sabtu, tanggal 26 Februari 2022, menjadi salah satu momentum untuk kembali mengenang jasa-jasa dari KH Kholis dan juga Kang Afih. Dimana para alumni dan pimpinan Pondok Pesantren Subanegara yang saar ini di pimpin oleh KH Cecep Alamsyah menyelenggarakan reuni akbar dan juga haul KH Kholis. Tidak kurang lebih dari 100 orang alumni pondok Pesantren Subanegara hadir dalam acara reuni akbar tersebut.
ADVERTISEMENT
Dalam kegiatan reuni akbar tersebut, selain diisi dengan tablig akbar juga di isi dengan kegiatan lain seperti diskusi dengan tema ekonomi syariah dan juga diskusi tentang kewenangan Mahkamah Konstitusi yang diisi oleh salah seorang alumni pondok pesantren Subanegara yang saat ini bekerja di Mahkamah konstitusi.
Salah seorang alumni Ponpes Subanegara menyampaikan materi tentang MK
Selain itu, dalam kegiatan reuni akbar tersebut juga diadakan musyawarah para alumni pondok Pesantren Subanegara untuk membahas terkait peran alumni dalam memajukan pondok Pesantren Subanegara agar semangat dan legacy dari KH Kholis dan juga Kang Apih dapat tetap terjaga sehingga para santri dan anak-anak yang ada saat ini juga dapat merasakan manfaat dari metode pembelajaran yang telah diwariskan oleh KH Kholis dan juga Kang Apih.
ADVERTISEMENT
Semoga warisan metode belajar (mengaji) yang sudah diberikan oleh Kh Kholis dan juga Kang Apih ini dapat terus dijaga dan dipupuk oleh kita semua agar generasi penerus bangsa di era digital ini tetap dapat konsisten belajar ilmu agama Islam dan tetap memiliki akhlak yang baik untuk kejayaaan Bangsa Indonesia.
Hatur nuhun KH Kholis dan Kang Apih.
*) Alumni Pondok Pesantren Subanegara dan PhD Candidate, Aikol, IIUM Malaysia. Bekerja di Mahkamah Konstitusi.