Apa Benar Membaca Al-Qur'an Dapat Meredakan Stres?

kredit foto: foto pribadi

Tekanan dan permasalahan hidup yang harus dihadapi oleh semua orang setiap harinya bisa memberikan dampak yang buruk bagi kesehatan. Memikirkan semua permasalahan dan tekanan hidup membuat banyak orang merasa gelisah bahkan stres.

Penyebabnya bisa karena kegagalan, tekanan eksternal, bahkan ekspektasi diri sendiri. Banyak dari mereka mencari pelampiasan dengan hal-hal buruk yang dapat merugikan diri mereka sendiri dan orang lain.

Padahal Allah SWT telah menurunkan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup bagi orang-orang muslim. Seperti salah satu nama Al-Qur’an yaitu Asy-Syifa yang artinya obat penyembuh.

“Wahai manusia, sungguh telah datang kepadamu pelajaran (Al-Qur’an) dari Tuhanmu, penyembuh bagi sesuatu (penyakit) yang terdapat dalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang mukmin.” (QS. Yunus: 57)

Dalam banyak penelitian, Al-Qur’an dapat membuat tubuh kita menjadi rileks dan tenang. Seperti yang dilakukan oleh dr. Ahmad Al-Qadhi dengan memperdengarkan Al-Qur’an pada sukarelawan nonmuslim, dan hasilnya Al-Qur’an mampu menurunkan ketegangan otot saraf reflektif.

Ada beberapa ayat dalam Al-Qur’an yang dapat kita baca untuk meredakan stres, seperti surat Al-Fatihah, ayat kursi, dua ayat terakhir surat Al-Baqarah, Al-InsyirahAl-Ikhlas, Al-Falaq, dan juga An-Nas.

Dengan membaca Al-Qur’an bukan hanya bisa meredakan stres, tapi juga dapat membuat hati kita lebih tenang. Bahkan, hanya dengan mendengarkan lantunan ayat Al-Qur’an juga memiliki efek yang sama bagi tubuh kita.

Ternyata banyak sekali manfaat Al-Qur’an bagi hidup kita. Selain sebagai pedoman hidup dan penyembuh, Al-Qur’an juga memiliki banyak manfaat lain sesuai dengan banyaknya nama yang Al-Qur’an itu sendiri miliki.

Dewasa ini, banyak sekali aplikasi maupun website yang mempermudah kita untuk membaca maupun melantunkan ayat Al-Qur’an. Dengan demikian, mari kita mulai membiasakan diri untuk menjadikan Al-Qur’an sebagai penyembuh bagi diri kita dimanapun dan kapanpun.

Ditulis oleh: Hanifa Aulia Al-afyah, Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia